PENTAS KESAKSIAN (Inspiring Stories)
kesaksian hidup - #inspiring story - #kisah nyata - #mukjizat kehidupan - #sign and wonders - #miracles - inspirational christian story - nice story - true story - inspirational touching story - an amazing story: kisah orang biasa dengan pengalaman luar biasa - ordinary people living the extra-ordinary lives
Search This Blog
Wednesday, June 24, 2020
Resep Risoles dari Tuhan
Ibu Iin Tjipto baru2 ini menceritakan sebuah kisah karya Tuhan di tengah pandemi ini. Seorang ibu harus tutup tokonya karena PSBB. Ia mencari Tuhan dan hikmat-Nya. Ia bersujud di kaki Tuhan setiap jam 3 pagi. Doa, doa, memuji dan menyembah Tuhan sampai jam 4 pagi. Kemudian ia siap2 masak dan melakukan kegiatan rutin lainnya.
Ia setia sujud di kaki Tuhan. Jam 3 pagi. Hari demi hari. Pagi demi pagi.
Pada suatu pagi Tuhan memberikan hikmat-Nya. Tuhan kasih dia resep Risoles. Ia belum pernah bikin risoles. Ia catat petunjuk Tuhan dan mulai praktikkan. Ia coba, gagal, coba lagi dan coba lagi. Ketika dirasakan sudah OK, ibu ini bagikan risoles buatan sorga ke teman2 dekatnya sbg tester. Teman2 nya tanya, "Itu beli dimana?"
"Oh, itu buatan saya!"
"Oh ya? Mau pesan dong!"
Sejak itu mulailah bisnis Risoles yang berkembang pesat.
"Bu Iin, pendapatan saya dari Risoles ini lebih gede dari toko saya yg dulu, hampir dua kali lipatnya."
Sekarang orang harus antri satu bulan dimuka untuk bisa mencicipi Risoles buatan sorga ini. Walaupun tiap hari sudah diproduksi 3000 pcs, tetap saja order meningkat terus.
Si ibu tetap setia berdoa walau usahanya sudah maju. "Kalo saya lupa berdoa satu hari aja, maka urusan bisnis hari itu berantakan," gitu pengakuannya kepada bu Iin Tjipto.
"Tuhan kasih resep baru lho, risoles isi buah2an. Dan laku juga, krn belum pernah ada. Tuhan itu kreatif yaaaaa."
Dah gitu ajah. Pandemi tak selalu bencana, tapi justru jadi berkat bersama Tuhan. Amin.
Ditulis/diposting oleh Hadi Kristadi untuk PENTAS KESAKSIAN http://pentas-kesaksian.blogspot.com
Wednesday, May 6, 2020
Kisah Di Balik Lagu Take My Hand
Kisah Dibalik Terciptanya Lagu :
Precious Lord, Take My Hand
(Thomas. A . Dorsey)
Thomas A Dorsey lahir tahun 1899, seorang penyanyi Gospel dan pianis terkenal di zaman itu. Dia menikah dengan Nettie Harper pada tahun 1925 dan tinggal di sebuah apartemen di selatan Chicago.
Pada tahun 1932 ketika Thomas ikut ambil bagian dalam pelayanan KKR di St.Louis, istrinya sedang hamil tua.
Ditengah-tengah KKR dia mendapat berita bahwa isteri dan anaknya meninggal saat isterinya melahirkan. Thomas sangat kecewa dengan Tuhan, seolah-olah Tuhan bertindak tidak adil kepadanya. Dia tidak melayani lagi, tidak menulis lagu-lagu Injil lagi dan akhirnya dia meninggalkan pelayanan hingga sekian lama.
Namun suatu saat ketika dia diajak oleh teman-temannya yang baik yang memahami keadaannya, terutama temannya Prof Frye membawanya ke Poro College milik Madam Malone, sebuah sekolah musik yang tidak jauh dari apartemennya. Ia melihat piano dan ketika dia duduk di piano itu, dia menangis, dia sadar dan berdoa mohon ampun dari Tuhan karena sudah meninggalkan pelayanan. Dia terbenam dalam kesedihan.
Sesuatu terjadi pada dirinya dan saat itu dia merasa damai. Seolah-olah dia dapat menggapai dan menyentuh Allah. Dan tanpa sadar jari-jarinya mulai memainkan tangga nada, memainkan melodi yang belum pernah didengar dan dimainkan sebelumnya. Dan kata-kata masuk ke benaknya, seakan-akan mengalir begitu saja. Dan terciptalah sebuah pujian:
Precious Lord, take my hand,
lead me on, let me stand!
I am tired, I am week, I am worn
Throught the storm, through the night, lead me on to the light,
Take my hand, precious Lord,
lead me home.
Lagu Gospel ini diterjemahkan oleh K. P Nugroho dari GKI Jl. Gunung Sahari dengan judul:
"Tuhanku, Pimpinlah" (Nyanyian Kidung Baru No. 131)
Tuhanku, pimpinlah,
tanganku peganglah;
Ku letih, ku lesu, ku lemah.
Lewat malam gelap
ke terang yang tetap,
Tuhanku, pimpinlah ke seb'rang
DITENGAH PANDEMI COVID-19, JANGAN PERNAH KECEWA DENGAN TUHAN, JANGANLAH MENINGGALKAN PELAYANAN, SEBERAT APAPUN PERGUMULAN HIDUP KITA
Renungkan dan jadilah bijak. 🙏🏻
Tuhan Yesus Memberkati!
https://youtu.be/CF37AKwBDog
Diposting dengan sumber dari WAG oleh Hadi Kristadi untuk PENTAS KESAKSIAN http://pentas-kesaksian.blogspot.com
Precious Lord, Take My Hand
(Thomas. A . Dorsey)
Thomas A Dorsey lahir tahun 1899, seorang penyanyi Gospel dan pianis terkenal di zaman itu. Dia menikah dengan Nettie Harper pada tahun 1925 dan tinggal di sebuah apartemen di selatan Chicago.
Pada tahun 1932 ketika Thomas ikut ambil bagian dalam pelayanan KKR di St.Louis, istrinya sedang hamil tua.
Ditengah-tengah KKR dia mendapat berita bahwa isteri dan anaknya meninggal saat isterinya melahirkan. Thomas sangat kecewa dengan Tuhan, seolah-olah Tuhan bertindak tidak adil kepadanya. Dia tidak melayani lagi, tidak menulis lagu-lagu Injil lagi dan akhirnya dia meninggalkan pelayanan hingga sekian lama.
Namun suatu saat ketika dia diajak oleh teman-temannya yang baik yang memahami keadaannya, terutama temannya Prof Frye membawanya ke Poro College milik Madam Malone, sebuah sekolah musik yang tidak jauh dari apartemennya. Ia melihat piano dan ketika dia duduk di piano itu, dia menangis, dia sadar dan berdoa mohon ampun dari Tuhan karena sudah meninggalkan pelayanan. Dia terbenam dalam kesedihan.
Sesuatu terjadi pada dirinya dan saat itu dia merasa damai. Seolah-olah dia dapat menggapai dan menyentuh Allah. Dan tanpa sadar jari-jarinya mulai memainkan tangga nada, memainkan melodi yang belum pernah didengar dan dimainkan sebelumnya. Dan kata-kata masuk ke benaknya, seakan-akan mengalir begitu saja. Dan terciptalah sebuah pujian:
Precious Lord, take my hand,
lead me on, let me stand!
I am tired, I am week, I am worn
Throught the storm, through the night, lead me on to the light,
Take my hand, precious Lord,
lead me home.
Lagu Gospel ini diterjemahkan oleh K. P Nugroho dari GKI Jl. Gunung Sahari dengan judul:
"Tuhanku, Pimpinlah" (Nyanyian Kidung Baru No. 131)
Tuhanku, pimpinlah,
tanganku peganglah;
Ku letih, ku lesu, ku lemah.
Lewat malam gelap
ke terang yang tetap,
Tuhanku, pimpinlah ke seb'rang
DITENGAH PANDEMI COVID-19, JANGAN PERNAH KECEWA DENGAN TUHAN, JANGANLAH MENINGGALKAN PELAYANAN, SEBERAT APAPUN PERGUMULAN HIDUP KITA
Renungkan dan jadilah bijak. 🙏🏻
Tuhan Yesus Memberkati!
https://youtu.be/CF37AKwBDog
Diposting dengan sumber dari WAG oleh Hadi Kristadi untuk PENTAS KESAKSIAN http://pentas-kesaksian.blogspot.com
Saturday, June 6, 2015
Second Coming
Ini adalah kesaksian luar biasa. Sumber: berjagajaga.wordpress.com
5 JUNI 2015
“Ya, Aku datang segera!” Amin, datanglah, Tuhan Yesus! (Wahyu 22:20)
“A MESSAGE FROM GOD”
Kesaksian Retah dan Aldo McPherson
Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman:
“Ya, Aku datang segera!” Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
(Wahyu 22:20)
Saya, Retah McPherson, adalah seorang istri yang sangat beruntung, saya memiliki segalanya. Kami sekeluarga adalah Kristen dan memiliki kehidupan yang sempurna; saya memiliki pernikahan yang penuh kasih dan indah; saya memiliki suami yang sangat mengasihi, namanya adalah Tinus McPherson; dari pernikahan kami berdua kami dikaruniai dua orang anak yang luar biasa, Aldo (12) dan Josh (3). Dalam karier, saya adalah seorang konsultan pengembangan diri dan baru saja terpilih / dinobatkan sebagai ratu kecantikan se-Afrika Selatan. Sungguh, hidup saya begitu sempurna.
Namun kehidupan yang begitu baik berubah hanya dalam seketika waktu saja, yaitu pada waktu kami harus mengalami sebuah kecelakaan lalu lintas di suatu malam tahun 2004.
Kisah kami berawal saat kami sekeluarga pulang dari sebuah acara di provinsi Free State dimana saya menjadi pembicaranya. Dalam perjalanan pulang menggunakan mobil, yaitu saat kami melewati jalan Grassmere Toll Plaza, tiba-tiba sebuah kendaraan niaga tanpa lampu berada tepat di jalur mobil kami. Untuk menghindari tabrakan, seketika itu juga Tinus, suami saya, membanting stir ke kiri jalan dan mengakibatkan mobil kami menabrak alur air dan berguling-guling. Sekalipun dengan perjuangan yang berat untuk meloloskan diri dari mobil, keadaan saya dan suami baik-baik saja, namun begitu kami tidak dapat menemukan anak-anak kami di dalam mobil, mereka berdua terlempar keluar mobil. Sekalipun di kegelapan malam, anak kami yang kecil, Josh, dapat saya temukan dengan cepat sebab ia menangis diantara semak-semak di dekat kendaraan kami yang telah hancur. Bagaimana dengan Aldo? Kami tidak dapat melihatnya, ia berada entah dimana.
Setelah mencari beberapa waktu, Roh Kudus menuntun saya untuk pergi ke arah seberang jalan dan akhirnya saya dapat menemukan Aldo di sisi lain jalan raya, namun kondisinya sangat parah. Berbeda dengan adiknya yang hanya mengalami luka kecil, saya dapat merasakan bahwa tengkorak Aldo retak dan kepalanya dipenuhi oleh darah, bahkan saya tidak dapat merasakan denyut nadinya… Saudara, dalam keadaan seperti itu, siapa pun kita, atau seberapa banyaknya uang yang kita miliki, kita akan mulai percaya bahwa HANYA Tuhan berdaulat atas kehidupan kita.
Setelah kami menelepon rumah sakit, paramedis akhirnya tiba di tempat kejadian dengan helikopter, menolong Aldo dengan segala peralatan yang ada agar ia tetap bertahan hidup hingga tiba di rumah sakit. Setibanya di rumah sakit Union, Alberton, Johannesburg, Aldo menjalani operasi selama empat jam. Setelah itu, dokter memberi tahu saya bahwa Aldo mengalami cedera otak serius, mereka berkata: “kami tidak yakin apakah anak ibu dapat melewati semua ini.”
Bagi kami, terutama bagi Tinus, ini merupakan pukulan yang keras, sebab ia sempat merasa bersalah karena ia tidak bisa mengendalikan kendaraan yang mengakibatkan Aldo harus menanggung beban ini. Selama seminggu setelah kecelakaan, Tinus berada dalam keadaan terendah dalam hidupnya. Ia tetap merasa bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut yang mengakibatkan anaknya terbaring di tempat tidur ICU tanpa dapat menanggapi apapun yang terjadi di sekitarnya. Aldo koma pasca operasi itu, dan ia tetap dalam keadaan tersebut bahkan lebih buruk lagi.
Setelah satu minggu itu, menurut tim dokter, keadaan Aldo sebenarnya sudah tidak tertolong. Dokter mengatakan kepada saya untuk mengucapkan selamat tinggal kepadanya, sebab secara medis sudah tidak ada harapan lagi, dan jika sampai sekarang ia masih “hidup” itu semata-mata karena ditopang oleh alat-alat bantu. Mendengar hal tersebut hati kami hancur, namun kami percaya bahwa Aldo akan sadar dari komanya, dan saya meminta dokter untuk tetap mempertahankan anaknya tersebut.
Pada hari ke-12, setelah melakukan operasi kedua pada Aldo, dokter akhirnya menghubungi kami. Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka tidak dapat mendeteksi adanya fungsi otak. Mereka juga mengingatkan kami bahwa dana perawatan medis kami telah habis. Tim Dokter menyarankan kami untuk merelakan jika semua alat bantu kehidupan pada Aldo segera dicabut.
Sekalipun hari itu merupakan hari yang mengejutkan dan sangat menentukan bagi kami, namun saya merasakan damai sejahtera Tuhan turun atas kami. Saya mencari ruangan di rumah sakit untuk saya berdoa memanggil nama Tuhan dengan segenap hati saya. Sebelumnya, seumur hidup saya, belum pernah saya benar-benar mencari Tuhan seperti saat itu. Dan seperti janji Tuhan untuk menjawab mereka yang mencarinya dengan sungguh-sungguh, Tuhan akhirnya berbicara kepada saya. Dan ini sangat menguatkan saya. Jika sebelumnya saya sangat mengandalkan tim dokter, namun kini saya harus mulai mengandalkan Yesus.
Perjumpaan saya dengan Tuhan sangat mengubahkan. Meskipun kondisi anak saya seperti itu, namun ini adalah hari terbaik dalam hidup saya. Saya merasakan kedamaian, cinta dan penerimaan secara sekaligus. Saya bahkan lupa tentang keadaan anak saya dan perlakuan rumah sakit terhadap anak saya, semuanya menghilang begitu saja. Saudara, jika kita berjumpa dengan Tuhan, maka kita akan mudah mengampuni dan menyerahkan segala kekuatiran kita kepada Tuhan…
Setelah sempat dipindahkan ke rumah sakit Pretoria, dikarenakan rumah sakit ini lebih dekat dengan rumah kami dibanding rumah sakit di Johannesburg, sehingga saya dapat menjaganya di siang hari, dan suami saya menjaganya di malam hari. Namun itu hanya berlangsung hanya satu bulan, sebab pihak rumah sakit menyatakan bahwa Aldo tidak memiliki harapan lagi, sebaiknya saya membawanya pulang.
Setelah itu, kami akhirnya sepakat untuk membawa Aldo pulang. Dua bulan setelah kecelakaan itu, Aldo meninggalkan rumah sakit. Kami menyewa seorang perawat untuk merawat Aldo. Saat pulang, keadaannya masih koma, juga lumpuh, mengalami kerusakan otak, kelopak mata sebelah kiri tertutup dan mengalami spastik1 yang mengakibatkan ia tidak dapat bergerak atau berbicara bahkan untuk makan, sehingga ia dibantu oleh alat bantu pernapasan dan sebuah tabung makanan.
Sekalipun demikian, saya dan suami tetap berpengharapan dan memperkatakan kehidupan. Kami sering berdiri di sisi tempat tidur Aldo dan memperkatakan tentang kehidupan seperti Firman Tuhan di dalam Yohanes 10:10b: “Engkau pasti hidup, pasti hidup, pasti hidup! Bahkan engkau akan hidup dengan berkelimpahan!” Saya tidak habis pikir, mengapa banyak orang dan orang-orang percaya sering memperkatakan kematian. Mereka berkata: “mati aku!”, “wah celaka!”, “sial!”, “kubunuh kau!”, “pergilah ke neraka!” dan sebagainya. Saudara, saat saya mengalami situasi ini, betapa kami mengharapkan kehidupan. Saya mohon kepada Saudara, berhati-hatilah dengan perkataan! Perkatakanlah kehidupan…
“Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.” (Ams 18:21)
“Sebuah pesan dari Tuhan”
Oleh karena kasih karunia Tuhan, empat bulan pasca kecelakaan, keadaan Aldo mulai terlihat membaik. Melihat keadaan itu, dokter terapis okupasi yang memeriksa keadaan Aldo menyarankan kepada kami untuk mulai meletakkan pensil di tangan Aldo yang spastik, juga menempatkan kertas di bawahnya dengan harapan Aldo akan menggambar atau menuliskan sesuatu sebagai komunikasi kepada orang-orang disekitarnya. Sekalipun mungkin yang digambar hanya merupakan doodle (gambar yang tidak berarti), namun itu akan membantu keluarga melihat perkembangan Aldo. Kemudian dokter mencontohkan dengan meletakkan Aldo pada posisi sedikit duduk dan memberikan pensil, kertas dan memintanya untuk mulai menulis.
Tanpa diduga-duga respon Aldo sangat mengherankan, sekalipun disertai kejang-kejang dan gemetar, Aldo memulai menulis A sampai Z, sungguh luar biasa. Untuk pertama kalinya saya berlutut dan berteriak: “YESUS HIDUP!” dan saya berteriak begitu banyak, berkali-kali, sampai roh manusia saya bangkit… “Yesus benar-benar hidup!”
Untuk meyakinkan, saya mulai menanyai beberapa pertanyaan pribadi kepada Aldo, seperti umurnya, di mana tempat ia sekolah dan berapa nomor telepon ayahnya? Saya menanyakan banyak hal termasuk peristiwa kecelakaan. Dan ia menuliskan semua jawaban dengan benar.
Setelah hari itu, masih dalam keadaan koma, Aldo menulis banyak hal di kertas, yang kemudian kami ganti dengan sebuah diary agar kami tahu tanggal-tanggal kapan ia menulis. Dan ini sangat menggembirakan bagi kami sekeluarga. Sejak saat itu tulisan menjadi cara komunikasi pertama kami antara Aldo dan keluarganya pasca koma berkepanjangan yang ia alami. Sampai saat ini Aldo belum bisa berbicara.
Dalam komunikasi pertamanya, awalnya kami mengira bahwa Aldo akan menanyakan bagaimana keadaan kami, atau paling tidak ia meminta sesuatu untuk diambilkan. Namun kami sangat terkejut bahwa tulisan-tulisan yang dibuat Aldo adalah tentang pengalaman-nya bersama Yesus pada waktu kami mengalami kecelakaan. Ia menulis bahwa, saat kecelakaan terjadi, rohnya “diambil” oleh Tuhan, dan ia bisa melihat ke bawah bagaimana tubuhnya ditinggalkan, melihat mobil yang telah hancur dan menjelaskan segala yang terjadi secara terperinci.
Setelah itu, tulisan menjadi alat komunikasi utama Aldo tentang pengalaman surgawinya. Dalam tulisannya, Aldo menceritakan bagaimana ia diangkat oleh Tuhan Yesus dan pergi ke surga. Di sana ia bertemu dengan Musa dan Abraham. Ia juga menuturkan bahwa ia bermain dan bernyanyi untuk Tuhan Yesus, malaikat berada di sekitar mereka.
Kami orang Kristen, kami harus percaya semua itu. Pengalaman supranatural adalah kehidupan orang Kristen. Namun, kami juga tidak mau orang berpikir bahwa kami gila, sehingga awalnya saya dan suami memyimpan semua rahasia ini.
Hari-hari kemudian, Aldo terus mengisi halaman tiap halaman dalam diary yang diberikan kepadanya. Di suatu halaman ia menulis: “Ibu, pada waktu engkau berbaring di atas tubuhku yang penuh darah untuk melindungiku di tempat kecelakaan dulu, Tuhan Yesus sebenarnya ada di depan mu ibu, bahkan Ia dan engkau sempat bertatapan mata!” Betapa merinding aku membaca tulisan itu… Kemudian ia melanjutkan menulis: “Ibu, jangan menangis, saya bersama Yesus setiap waktu, saya baik-baik saja.”
“Ibu, terima kasih untuk segala yang engkau lakukan untuk saya, engkau telah melakukan yang benar dengan memperkata-kan tentang kehidupan kepadaku. Ibu, di surga setiap orang memperkatakan kehidupan. Tuhan Yesus mengajarkan saya: Anak-anak-Nya harus memperkatakan kehidupan.” Lalu ia melanjutkan menulis dengan perkataan-perkataan kehidupan: “Saya akan berjalan lagi, saya akan bicara lagi, aku akan sehat lagi.”
Salah satu tulisan Aldo, semua tulisan ditulis dalam bahasa Afrikaans
Hari Sabtu tanggal 1 Jan 2005 ia menulis : “Terima kasih untuk segala pengobatan yang ayah-ibu lakukan bagi saya, namun kini pengobatan yang baru diberikan kepada saya oleh Tuhan. Seperti Abraham mengorbankan anak-nya untuk Tuhan, ibu engkau harus mengorbankan aku bagi perkerjaan-Nya, dan kita akan diberkati dengan berkat-Nya. Saat saya kembali kelak, Tuhan akan memakai saya seperti Musa. Ibu jadilah seperti yang Tuhan mau —yaitu jadilah KUDUS! Ibu, Tuhan akan menyembuhkan ku. Ibu, apakah engkau akan tetap mencintai-ku sekalipun nanti kita berbeda. Aku mengasihi mu ibu, aku megasihi mu ayah, aku mengasihi mu Josh. Tuhan akan memakai saya untuk memberitakan Firman-Nya. Datanglah kepada Yesus, mencium kaki-Nya seperti yang dilakukan di Takhta Allah.”
Membaca tulisan itu, saya langsung mengerti. Aldo adalah anak kesayangan kami, Aldo menjadi anak tunggal untuk waktu 10 tahun sampai akhirnya Josh lahir. Membaca permintaan Tuhan melalui tulisan Aldo untuk menyerahkannya kepada Tuhan seperti Abraham menyerahkan Ishak kepada Tuhan memang cukup berat. Tapi kami harus percaya pada Firman-Nya. Kami akhirnya menyerahkan Aldo untuk Tuhan.
Senin, 3 Jan 2005 : “…Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hati. Percayalah kepada-Nya dengan segala sesuatu / semua yang anda miliki. Tuhan tidak akan membiar-kan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau. Ia telah membayar harga yang mahal untuk engkau…”
Sering Aldo menulis tentang kesem-buhannya, 1 Maret 2005 ia menulis: “Yesus akan membuat saya berbicara lagi,…” 7X ia mengulang kata-kata yang sama itu. Dan benar, enam bulan setelah kecelakaan, atau dua bulan setelah ia mulai menulis ia bisa berbicara lagi. Puji Tuhan. Setiap hari kami menyaksikan pengalaman-pengalaman supranatural bersama Aldo.
Pengalamannya di surga
Suatu hari ia menulis bahwa ia melihat seorang anak bernama Anton: “Ibu, engkau harus memberi tahu ibu Anton bahwa anaknya berada di surga dan kini ia aman bersama dengan Yesus. Dan ia kini sehat.” Lalu Aldo menulis juga alamat rumah orang tua Anton sangat lengkap. Lalu kami pergi mencari alamat tersebut, dan kami menceritakan segala yang Aldo tuliskan tentang Anton. Ibu Anton sangat terharu, dan ia mengatakan bahwa sewaktu hidup Anton bukan anak yang normal, ia menderita Down Syndrom (keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental) sampai akhirnya meninggal.
Saudara, di surga tidak ada sakit penyakit. Di surga semua orang bahagia bersama-sama Yesus. Sekalipun anak kita atau bahkan kita saat ini sakit, di surga tidak ada sakit penyakit lagi. Selain menceritakan tentang kemuliaan-kemuliaan surga, Aldo juga banyak menulis tentang kedatangan Tuhan yang sudah dekat. Suatu hari ia menulis tentang kedatangan-Nya (di tahun-tahun berikutnya Aldo banyak menulis tentang kedatangan-Nya yang ke-dua kali): “BERSIAPLAH! Untuk semua orang yang mencari hadirat-Nya senantiasa, seperti saya. PERSIAPKANLAH, Dia datang untuk menjemput kita. Ini lebih cepat dari apa yang kita pikirkan.
Jika anda belum percaya Yesus, terimalah Dia sekarang juga, atau Anda akan pergi ke neraka. Silakan lakukan dengan cepat! Sebab mungkin Anda tidak memiliki kesempatan lain. Yesus telah membayar harga yang sempurna untuk Anda dan saya. Dia menunjukkan segala sesuatu di surga dan juga di neraka. Percayalah, Anda tidak ingin pergi ke neraka. Harap Anda menerima Yesus sekarang. Yesus mengasihi Anda begitu banyak —percayalah. Anda adalah alasan Dia mengirim saya kembali. Aku tidak ingin kembali, tetapi Dia ingin Anda menjadi siap. Cinta, Aldo.”
Aldo juga banyak menulis tentang “pesta pernikahan”di surga yang telah siap. Saya tidak yakin akan hal ini, sebagai anak umur 12 tahun, apa yang Aldo ketahui tentang “pesta pernikahan?” Menurut saya, dia hanya tahu tentang permainan sepak bola di Playstation.
Sebagai orang Kristen yang awam tentang penglihatan, surga dan neraka, apa yang Aldo tulis memang membuat saya bingung. Namun pada saat itu — ini pasti dari Tuhan dan rencana Tuhan —seorang teman membawakan saya sebuah buku yang ditulis oleh seorang wanita Amerika keturunan Korea yang memiliki pengalaman tentang surga, namanya Choo Thomas, dan bukunya berjudul “Surga itu nyata.” Teman saya itu mengatakan bahwa apa yang Aldo tulis semuanya dapat saya konfirmasikan melalui buku ini. Tidak perlu berfikir lama, saya kemudian mulai membaca buku tersebut, dan surga menjadi perhatian utama saya.
Tulisannya tentang neraka
“Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mujizat-mujizat-Nya dan penghukuman-penghukuman yang diucapkan-Nya.” (Mzm 105:5)
Selain mengunjungi surga, beberapa kali ternyata Aldo dibawa juga oleh Tuhan mengunjungi neraka, dalam suatu tulisannya ia menceritakan apa yang ia saksikan di neraka: “Saya melihat orang-orang berdiri di sekitar kami, menangis. Kepala mereka bergantung rendah, mereka tampak sedih dan putus asa.” Lalu dia bertanya: “Tuhan siapakah orang-orang ini?” Dan Dia menjawab: “Mereka adalah orang-orang Kristen.” Lalu Aldo bertanya lagi: “Sampai berapa lama mereka harus berada di tempat yang tandus ini, tempat ini sama sekali tidak memiliki kehidupan.” Tuhan menjawab: “Selamanya anak-Ku!”
Ia juga menuliskan: Ibu, orang-orang yang saya lihat di neraka berteriak-teriak kepadaku sambil menangis: “peringatkan orang-orang di bumi karena mereka tidak percaya.” Kau tahu ibu, peman-dangan ini membuatku menangis… Lalu Ia menambahkan lagi: “HANYA mereka yang taat dan murni hatinya yang akan masuk dalam kerajaan-Ku.” Lalu Tuhan berkata lagi: “Mari Saya jelaskan: Banyak orang menyebut dirinya Kristen, tetapi mereka tidak hidup sesuai dengan Firman-Ku. Beberapa dari mereka berpikir pergi ke gereja seminggu sekali sudah cukup, mereka tidak pernah membaca Firman-Ku, yang mereka kejar adalah hal-hal duniawi semata.” “Kau dengar itu? Ada juga mereka yang rajin membaca Firman-Ku tapi hatinya tidak melekat kepada-Ku. Tuhan tidak ada dalam hati mereka sama sekali.”
Membaca itu semua, saya sedikit syok. Lalu saya meminta kepada Bapa untuk berbicara kepada saya melalui Firman-Nya mengenai apa saja yang baru Aldo tulis. Saya tidak ingin mengambil resiko setelah saya menjadi Kristen dan bersusah payah menderita sebagai Kristen namun akhirnya saya tidak berada di surga dalam kekekalan.
“Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.” (I Kor 9:27)
Banyak hal yang Aldo tulis adalah teguran bagi kami sekeluarga, dan bagi semua orang Kristen juga tentunya. Sebagai orang Kristen, ternyata banyak hal yang kami lakukan yang secara manusia kelihatannya benar ternyata tidak berkenan di hadapan-Nya dan dapat mengakibatkan kami terhilang selamanya. Banyak hal yang Tuhan sampaikan kepada Aldo, langsung kami tanyakan kepada Tuhan untuk segera kami memperbaiki apa yang mungkin masih tidak berkenan di hadapan-Nya. Saudara, adalah penting bagi kita orang percaya untuk rendah hati dan selalu membuka diri bagi Tuhan agar Ia mengintropeksi kehidupan kita dan membongkar dosa atau ketidaksetiaan kita kepada Tuhan. Jangan ambil resiko menyimpan dosa, Ia datang segera! Atau kita sama sekali tidak memiliki waktu lagi.
Seperti janji Tuhan kepada Aldo untuk menyembuhkannya, ternyata itu menjadi kenyataan, jauh dari waktu yang kami kira. Enam bulan setelah kecelakaan, atau dua bulan setelah Aldo mulai menulis, ia sadar dari komanya! Oh… sungguh YESUS HIDUP…! Sekalipun belum sembuh total, namun itu cukup bagi saya. Beberapa waktu kemudian ia mulai berbicara dengan suara terbata-bata dan monoton, sehingga sulit sekali untuk dimengerti; Salah satu kelopak matanya masih terkulai akibat benturan saat kecelakaan dulu; Aldo juga masih kejang-kejang jika ia tegang. Dengan keadaan itu, komunikasi Aldo dengan dunia luar tetap melalui tulisan-tulisannya. Ini merupakan lompatan besar bagi Aldo sebagai orang yang telah dianggap “mati” oleh para dokter.
Semuanya berawal dari kecelakaan itu
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Rom 8:28)
Suatu hari Aldo hanya menulis “Matius 25,” itu saja, tidak ada yang lain. Dengan bersemangat lalu saya mengambil Alkitab dan membaca Matius 25. Ternyata isinya tentang perumpamaan 5 gadis bijaksana dan 5 gadis bodoh. Lima gadis bijaksana tetap siap saat mempelainya datang, karena mereka memiliki minyak, sedangkan yang 5 lagi tidak siap karena mereka tidak memiliki minyak. Lalu Tuhan berkata: “Retah, minyak berbicara tentang Roh Kudus. Ketika Aku naik ke surga dan duduk di sebelah kanan Bapa, Aku meninggalkan Roh Ku, yaitu Roh Kudus. Dia-lah pribadi yang akan menghibur mu, membimbing mu, pengantara mu dan pembela mu. Pokoknya semuanya untuk mu. Namun sayang, tidak semua anak-anak-Ku mengalami Roh Kudus. Mengapa? Karena dosa menjadi dinding pemisah antara Roh-Ku dan manusia. Banyak dari umat-Ku berada jauh dari hadirat-Ku sehingga mereka tidak bisa mendengar Roh Kudus berbicara, padahal Roh-Ku ada di dalam diri mereka, Aku begitu dekat dengan kalian anak-Ku.”
Lalu Tuhan mengajari aku tentang bagaimana agar kita anak-anak-Nya dipenuhi oleh Roh Kudus dan siap pada kedatangan-Nya yang ke-dua kali: “Anak-Ku, langkah awal agar engkau dipenuhi oleh Roh Kudus adalah engkau harus ‘mati’ terlebih dulu. Yaitu mati dari kedagingan dan dosa, setelah itu baru Roh-Ku bisa memenuhi mu. Jadi, engkau harus ‘mati’ agar Roh-Ku bisa mengisi tubuh mu. Retah, jika tubuhmu telah dipenuhi oleh Roh Ku, maka aliran-aliran air hidup bisa mengalir sampai meluap-luap kemudian dapat memberkati orang lain, dan menghasilkan buah.” Kemudian Ia melanjutkan: “Retah, tinggallah di dalam Firman-Ku, tingallah di dalam Aku maka Aku akan tinggal di dalam kamu melalui Roh-Ku.”
Karena kecelakaan itu, dan karena Aldo, aku akhirnya banyak bergaul dengan Allah dan banyak menerima pewahyuan dari-Nya sebagaimana yang Aldo terima. Berawal dari kecelakaan yang saya kira pengalaman yang terburuk, namun kini saya sadari bahwa kecelakaan itu merupakan awal dari perjumpaan Aldo, saya dan seluruh keluarga dengan Yesus. Kecelakaan ini mengangkat kami ke tingkat yang baru berjalan dengan iman dan bukan karena melihat. Semua kejadian ternyata mendatangkan kebaikan bagi kami dan bahkan bagi seluruh dunia.
Tanggal 26 Mei 2007, Aldo menuliskan: “Yesus mengatakan bahwa kita akan pergi ke seluruh dunia dan memberitakan firman-Nya. Yesus mengatakan bahwa kita hanya harus pergi dan patuh. Dia akan membantu ibu dengan kemampuan bahasa Inggris mu, seperti ia telah membantu ibu sampai sekarang. Apakah engkau tahu ibu, bahwa Ia telah menyiapkan pelayanan yang besar bagi engkau? Dia akan mengajarkan mu ibu, dan ibu akan mengajar orang tentang Yesus.” Menurut saya ini sebuah konfirmasi yang lebih dari cukup, bahwa saya juga akan dipakai-Nya untuk memberitakan tentang Yesus bersama-sama dengan Aldo ke seluruh dunia. Sebagai kesaksian kami bagi dunia, saya telah menulis semua kejadian yang kami alami secara terperinci dalam sebuah buku berjudul “The Message from God” yang baru-baru ini saya luncurkan di Kuala Lumpur, Malaysia.
Peringatan bagi Gereja-Nya: “Mempelai-Ku bersiaplah…”
Saat ini hampir 3 tahun sejak pertama kali Aldo menulis pengalaman surgawinya, kini ia sudah bisa berjalan dan sehat. Matanya tertutup sebelah dan bahasanya seperti orang bergumam, oleh sebab itu komunikasinya utamanya masih tetap melalui tulisan. Dalam rentang waktu itu banyak pesan Tuhan melalui Aldo tentang Gereja-Nya.
Tanggal 23,25,27 Peb 2007 Aldo menulis tentang peringatan terhadap Gereja-Nya, ia menulis:
Jumat, 23 Pebruari 2007
• Tahukah Saudara bahwa kita akan bersama-sama di surga?
• Di surga kita tidak akan pernah sakit lagi. Setiap orang akan sehat dan Tuhan duduk di takhta-Nya dan Anak-Nya duduk di samping-Nya.
• Dia ingin datang untuk menjemput mempelai-Nya, namun mempelai-Nya belum siap. Mempelainya harus meninggalkan dosa-dosanya. Karena Mempelai Pria adalah Kudus.
• Ibu, kamu harus beritahu orang-orang bahwa saat ini kita berada dalam kategori Gereja Laodikia3 (Why 3:14-22).
• Tuhan akan mendatangkan penghukuman kepada semua orang yang tidak mau menerima-Nya.
Sabtu, 24 Pebruari 2007
• Bersedialah apabila Tuhan mengutus Anak-Nya menjemput kita!
• Karena itu akan terjadi lebih cepat dari yang kita sangkakan.
• Maukah Saudara menerima Yesus sebagai Juruselamat-mu? Atau kamu akan terlambat!
• Ketahuilah bahwa Neraka itu nyata, Tuhan Yesus mempelihat-kan kepada saya semuanya. Percayalah dengan saya; Saudara tidak akan mau masuk ke Neraka!!! Tapi Tuhan Yesus berkata, barang siapa mau menerima-Nya sebagai Tuhan dan juruse-lamat, ia tidak akan binasa dan dilemparkan ke dalam neraka.
• Surga itu dipenuhi Kasih dan mereka yang di surga akan hidup bersama-sama dengan Tuhan.
• Maukah Saudara mempercayai saya dan mau menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat?
• Kamu boleh menjadi mempelai-Nya, tapi itu belum cukup, Saudara harus menyerahkan seluruh hidupmu, TOLONG lakukan itu sekarang juga!
Minggu, 25 Pebruari 2007
• Kamu harus memperingatkan kepada semua orang bahwa Tuhan SEDANG dalam perjalanan untuk kedatangan-Nya yang ke-dua kali, dan orang-orang harus siap sedia untuk kedatangan-Nya itu.
• Perjamuan Kawin sudah siap dan sedang menunggu mereka yang sudah siap. Bacalah Matius 25.
• Saya mengasihi Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah mati bagi saya. Saya mengasihi-Mu Roh Kudus.
• Buanglah segala benda di rumah mu yang bukan berasal dari Tuhan, mintalah pertolongan Roh Kudus.
• Tahukah ibu, bahwa engkau dipanggil oleh Tuhan sendiri, dan engkau harus hidup HANYA untuk Tuhan semata.
• Siapa yang mau pergi dan memberitahu dunia tentang Dia?
• Tuhan akan menyembuhkan saya, dan saya akan berbakti kepada-Nya selama saya masih hidup.
Saya ini bukan seorang hamba Tuhan, atau seorang pendeta. Saya ini miss kecantikan dan konsultan pengembangan diri, jadi saya tidak tahu apa itu “mempelai Kristus.”
Suatu hari saat saya dalam perjalanan ke Cape Town untuk ceramah di Pulpit Radio. Sepanjang perjalanan, di pesawat saya berbicara kepada Roh Kudus: “Tuhan, tunjukkan kepada saya bagaimana rupa mempelai-Mu. Aku (Gereja) ingin menjadi mempelai-Mu yang berkenan?” Lalu Tuhan mengajari saya tentang hal ini: “Anak-Ku, dari sekian banyak manusia yang ada di dunia ini orang-orang Kristen adalah orang yang beruntung, sebab mereka sempat mengenal-Ku. Namun sayang, dari sekian banyak orang Kristen, kebanyakan dari mereka tidak Aku kenal. Mereka mengaku Kristen dan merasa baik-baik saja dengan jadwal seminggu sekali mereka untuk pergi ke gereja. Mereka tidak pernah membaca Firman-Ku, atau pergi memberitakan Firman-Ku, mereka hanya duduk diam dalam kenyamanan berkat-berkat-Ku. Mereka sama sekali tidak pernah memikirkan Aku sebagai Mempelai Pria-nya. mereka tidak pernah ada dimana Aku ada.”
Lalu Allah berfirman: “Retah, siapakah diantara murid-murid-Ku yang kepalanya berbaring di dada-Ku saat Aku berada di dunia ini?” Mendengar pertanyaan itu, aku berfikir sejenak, tapi kemudian Tuhan menjawabnya: “Ia adalah Yohanes, ia adalah orang yang membaringkan kepalanya di dada-Ku dan mendengar detak jantung-Ku. Ia mewakili umat-Ku yang aku sebut MEMPELAI KRISTUS. Ia ada di dekat-Ku senantiasa.” Lalu Ia bertanya lagi: “Retah dimanakah kepala mempelai-Ku seharusnya berada?” Aku menjawab: “Pada dada Mempelai Pria-nya!” Lau Ia menjawab: “Ya, anak-Ku! Jika engkau dan Aku menjadi satu maka tidak ada yang dapat memisahkan kita. Datanglah dan bersekutulah dengan Aku dalam keintiman, sebagaimana seorang mempelai berkasih-kasihan. Anak-Ku, Aku mengasihi-mu.”
Setelah itu, aku terdiam. Saat itu juga Tuhan menuntunku untuk banyak merenungkan kitab Kidung Agung. Lalu Ia melanjutkan kerinduan-Nya: “Retah anak-Ku, jika engkau hendak melakukan hubungan intim dengan suamimu, apakah engkau datang dengan sebuah daftar permintaan kepada suamimu, atau engkau melakukannya karena rasa cinta semata?” Mendengar pertanyaan itu, aku tertunduk malu, sebab saya menangkap maksud dari pertanyaan tersebut.
Saya menyadari bahwa setiap kali saya duduk di kaki-Nya, saya tidak lupa membawa banyak permintaan dalam doa, itu pun belum termasuk segala permohonan mengenai Aldo. Malu rasanya, namun saya mulai mengerti, mempelai-Nya perlu memiliki hubungan yang intim seperti Yohanes melakukannya kepada Yesus. Yohanes mengerti hati Yesus, ia datang mendekat hanya untuk duduk diam, mengagumi Yesus, mendengarkan suara-Nya, memuji-muji, mengucap syukur buat segala yang terjadi. Kemudian Ia berkata: “Mulailah mengucapkan syukur atas kecelakaan yang terjadi.”
Tak lama kemudian saya mendapat konfirmasi untuk apa yang Tuhan ajarkan kepada saya. Beberapa hari setelah percakapan saya dengan Tuhan di pesawat, Aldo menulis sesuatu yang saya tahu ini hanya bisa datang dari Tuhan: “Ibu, kita harus mulai mengucapkan terima kasih atas kecelakaan yang kita alami, karena hanya Allah yang dapat memulai kehidupan kita seturut rencana-Nya. Ibu, hidupmu kini milik Kristus. Aku bisa melihat ruang Takhta Allah, dan Yesus berkata: Ia akan menjemput kita, kita hanya harus bersabar. Perjamuan Anak Domba telah siap, Tuhan Yesus rindu menjemput mempelai-Nya.” Pesan yang tidak terbantahkan bukan? Jadi, apakah Saudara mempelai-Nya atau umat Kristen yang tidak dikenal-Nya?
“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Mat 7:22)
Kesimpulan
Dari awal saya adalah seorang Kristen dan selalu mengaku bahwa saya seorang Kristen. Saya tahu Tuhan Yesus. Saya percaya pada Tritunggal Mahakudus dan bahkan melayani Tuhan. Namun, ketika saya melihat ke belakang, sekarang saya menyadari bahwa saya hanya menjalani kehidupan yang baik dan diisi dengan perbuatan baik. Saya tidak benar-benar tahu karakter Allah dan tidak tahu apa artinya harus benar-benar mempersembahkan seluruh tubuh ini kepada-Nya —padahal itu merupakan satu-satunya korban yang ber-kenan dalam pandangan-Nya (Rom 12:1).
Saya harus melewati tragedi yang mengerikan dan penderitaan besar, sebelum akhirnya saya mengerti dan rela mengorban-kan segalanya, termasuk mengorbankan anak saya kepada Allah. Melalui tragedi itu, saya akhirnya menyerahkan kendali hidup saya kepada-Nya dan berusaha mengenal Dia secara pribadi.
Setelah saya memberikan hidup saya kepada-Nya sebagai persembahan yang hidup, saya bisa sejalan dengan rencana Tuhan yang sempurna untuk hidup saya —untuk hidup dalam hubungan cinta dengan Allah yang hidup! Saya tidak pernah berfikir bahwa Allah begitu realitas seperti ini.
Kisah atau kesaksian yang kami bagikan ini memang tentang kami, namun ini sebenarnya tentang Dia. Ya, ini semua tentang Yesus. Melalui tulisan-tulisan Aldo, ada rencana-Nya agar Gereja-Nya semakin mengasihi-Nya, meninggalkan keinginan-keinginan duniawi, menyerahkan seluruh hidupnya bagi Yesus dan sebagainya.
Untuk waktu yang lama saya pikir itu adalah tanggung jawab suami saya untuk membuat saya bahagia, tapi sebenarnya tidak ada manusia yang bisa membuat Anda benar-benar bahagia. Hanya Yesus yang bisa melakukannya untuk Anda. Dia adalah JAWABAN atas semua pertanyaan, JALAN KELUAR untuk semua masalah Anda, PEMENUHAN semua kebutuhan dan keinginan Anda. Dia adalah SEGALA hal yang SEMUA orang butuhkan! Saya mencoba untuk memuaskan dahaga saya dengan segala macam hal-hal seperti perfeksionisme, ketenaran, kekayaan dan prestasi. Tapi, sekarang saya tahu bahwa api Roh Kudus telah memurnikan saya dari dalam ke luar, saya tahu Yesus adalah sumber air yang hidup. Dia adalah satu-satunya yang bisa memuaskan dahaga saya selamanya. Bagaimana dengan Saudara? Maukah Saudara menerima Yesus sebagai satu-satunya untuk semua masalah mu? Maukah Saudara menjadi mempelai-Nya yang kudus? Sebab Ia akan datang segera!
YA, IA DATANG SEGERA! Ia hidup, dan ia datang segera! Yesus dari Nazaret, anak Daud, Dia datang untuk menjadi Raja, dan Ia hidup. Persiapkan jalan bagi-Nya. Umat Tuhan, bersiaplah dengan sungguh-sungguh, Ia bukan manusia yang bisa ingkar janji, Ia berkata akan kembali, bersiaplah, bersiaplah, bersiaplah! (Vs.)
Catatan:
1 Spastik atau lumpuh otak, adalah suatu kondisi terganggunya fungsi otak dan jaringan syaraf yang mengendalikan gerakan, dengan ciri terlalu lemah dan kaku sehingga hanya dapat terbaring.
2 Bahasa Afrikaans, semua tulisan Aldo ditulis dalam bahasa Afrikaans, yaitu bahasa Jermanik Barat yang kini digunakan/dituturkan di Afrika Selatan, Namibia, Boswana dan Zimbabwe.
3 Jemaat Laodikia pada kitab Wahyu adalah gambaran Gereja Tuhan saat ini yang suam-suam kuku, yaitu jemaat yang kompromi dengan dunia dan sangat mirip dengan masyarakat sekitarnya; Mengakui Kristen namun hidupnya sama dengan orang dunia, malang dan menyedihkan secara rohani. Jemaat/Gereja Laodikia sangat diberkati Tuhan, secara jasmani mereka tidak berkekurangan atau kaya, namun secara rohani sebenarnya mereka melarat, miskin, buta dan telanjang. Tidak memiliki harta di surga, tidak memiliki kepekaan rohani dan hidup dalam dosa. Dengan tulus Kristus mengundang jemaat untuk bertobat dan untuk dipulihkan kepada tempat iman, kebenaran, penyataan, dan persekutuan.
13 Juni 2005, “Jadilah seperti Samuel. Tuhan Yesus akan memakai kita berdua untuk kemuliaan-Nya, ibu. Segera-lah sembuh, Aldo. Kita akan pergi tanpa rasa takut terhadap apa yang terbentang di depan bagi kita. Kita akan pergi dan melakukan apa yang Tuhan minta dari kita. Hari ini, jadilah seperti yang apa Tuhan ingin bagi kita. Tuhan berkata: Kita akan menjadi seperti Samuel yang pergi ke Bait Allah dan melayani Allah sepenuh waktu. Bersama-sama, kita akan menyenangkan Tuhan dan melakukan kehendak-Nya. Yesus mengatakan bahwa ibu akan memberitakan firman-Nya di Port Elizabeth dan mereka akan berse-mangat ingin mendengarkan Anda. Bersama-sama kita akan melayani Tuhan. Aku akan menjadi sehat.”
“Milikilah iman kepada Tuhan. Aku mencintaimu ibu. Aku mencintai kalian semua teramat-sangat. Saya tahu bahwa saya akan berbicara lagi. Terima kasih Yesus. Milikilah iman di dalam Tuhan. Milikilah iman di dalam Tuhan. cinta.”
23 Mei 2007, “Yesus berbicara kepada saya tentang Firman-Nya dan kedatangan-Nya, yang sangat, sangat dekat. Ibu, apakah engkau tahu bahwa mereka yang menerima Yesus harus mengorbankan hidup mereka. Ia sedang dalam perjalanan untuk menjemput mempelai-Nya. Saya mempelai wanita-Nya dan saya ingin semua orang untuk pergi bersama.”
6 Nov 2007, “Yesus berkata Ia akan datang lagi dan mereka yang siap akan pergi dengan-Nya. Anda harus jelaskan ini kepada semua orang. Aku mencintaimu ibu. Saya suka Daddy dan Josh. Aku mengasihi Yesus dan Tuhan dan Roh Kudus. Ketahuilah bahwa satu hari, seperti Allah, kita semua akan hidup di Surga.”
21 Feb 2007, “Mempelai-Nya harus siap, engkau akan menjadi pengantin Tuhan, seperti saya. Allah akan mengajarkan mempelai-Nya apa yang harus dikatakan dan akan mempersiap-kan dirinya. Beritakan kehendak-Nya kepada orang-orang di Barat, Selatan, Utara dan Timur. Kehendak-Nya adalah bahwa pengantin-Nya harus siap. Anda harus memberitahu mempelai-Nya bahwa mempelainya harus berani memutuskan untuk dirinya sendiri agar rela melepaskan segala sesuatu.”
Diposting oleh Hadi Kristadi untuk PENTAS KESAKSIAN http://pentas-kesaksian.blogspot.com
Tuesday, October 28, 2014
Mukjizat di Pintu Kematian
Ini
adalah kisah seorang bayi di pintu kematian, kisah mukjizat tentang Ethan
Stacy. Pada waktu kedua orangtua Ethan melangkah sepanjang jalan di pekuburan
untuk melihat tempat untuk mengubur bayi mereka, Ethan Stacy, yang tinggal
menunggu kematian dalam hitungan hari. Ethan sudah dirawat oleh perawat
spesialis bagi pasien-pasien yang akan meninggal (hospice nurse). Kondisi
kesehatan tubuhnya menurun dengan cepat.
Menurut
penjelasan Dr. Melissa Rhodes, Ethan
menderita sakit kanker darah jenis Acute Myeloid Leukemia (AML). Ia bertugas di
bagian Onkologi di RS Anak Vanderbilt di Nashville, Tennessee, Amerika Serikat,
dan menjadi salah satu dokter yang merawat Ethan. “Anak-anak yang terlahir
dengan penyakit leukemia biasanya tidak akan bertahan hidup lama,” kata Dr.
Rhodes. “Pengobatan terbaik yang dapat kami lakukan adalah mengobati Ethan
dengan kemoterapi yang berat dan itupun tidak menjamin apakah ia dapat
disembuhkan.” Sesungguhnya, kemoterapi itu ibarat racun bagi bayi-bayi yang
baru dilahirkan sehingga para dokter memberi pilihan kepada orangtua Ethan
untuk menolak kemoterapi bagi anak mereka.
Setelah
dua minggu di RS, Chad dan Mandy, orangtua Ethan, mengambil keputusan yang
berat untuk membawa bayi mereka pulang ke rumah. “Kemo itu dapat membunuh bayi
kita,” kata Chad. “Banyak risikonya.”
“Kami
pulang ke rumah dan saya ingat sedang berbaring di ranjang sambil berdoa,” kata
Mandy, “Saya katakan, ‘Tuhan, berilah kami jawaban,’ Kami berdua bangun tidur
pada keesokan hari dan kami sepakat, ‘Tidak, kami tidak akan membiarkan Ethan
dikemo.’” Kebanyakan dokter di RS
Vanderbilt mendukung keputusan mereka. “Kami bayangkan jika Ethan memang
terkena jenis leukemia yang kami duga, bahkan dengan pengobatan melalui
kemoterapi dengan dosis penuhpun mungkin tidak akan menolong Ethan,” kata Dr.
Rhodes. “Karena alasan itulah kami menghormati keputusan keluarga itu.”
Setelah
beberapa hari di rumah, bayi Ethan mengeluarkan bintik-bintik, yang sangat umum
bagi para bayi yang terkena infeksi. Oleh karena itu mereka membawa kembali
Ethan ke RS. Itulah saatnya ketika tumor mulai menampakkan diri. “Kami
mendapati ada tonjolan di betisnya,” kata Mandy. “Kami memanggil dokter, dan
mereka memberitahu bahwa itu mungkin gumpalan darah atau tumpukan sel leukemia,
yang disebut ‘chloroma’.” Tumor-tumor lain mulai muncul di bagian tubuh Ethan
yang lain, seperti kaki, tangan, dan lengannya.
“Leukemia
itu sendiri artinya kanker darah, suatu penyakit darah,” jelas Dr. Rhodes.
“Tetapi jenis leukemia AML ini dapat
menyebar ke dalam jaringan kulit. Itulah yang kami percaya sedang dialami oleh
Ethan. Ia sesungguhnya terkena leukemia di dalam kulitnya, di tangan dan
kakinya, selain di dalam liver dan limfanya. Jadi, tubuh Ethan menunjukkan
bahwa penyakitnya sudah mencapai stadium lanjut.”
Saat
itu Ethan sudah berumur tiga minggu, dan kondisi kesehatannya sangat menurun.
Ia tidak mau makan dan mulai mengalami gangguan tidur. “Sang perawat
memberitahu saya bahwa Ethan mungkin akan mengalami apa yang disebut ‘sepsis’, yaitu infeksi di seluruh tubuh,
yang bisa berakibat kematian dalam damai atau pendarahan hebat,” demikian
kenang Mandy. “Saya mungkin akan melihat darah di dalam popoknya atau mungkin
keluar darah dari telinganya. Bahkan saya begitu takut membuka popok untuk
menggantikannya.
Setiap
perawat datang, Chad dan Mandy merasa mereka sudah ada di titik akhir dan para
sahabat terus berdoa, sambil memercayai Allah untuk melakukan hal-hal yang
mustahil. Saya ingat pada suatu saat saya menimangnya sambil bernyanyi, ‘Open
the eyes of my heart, Lord. I want to see You’,” kata Mandy. “Saya tahu bahwa
sekiranya saja saya memfokuskan pikiran saya kepada Kristus, maka itulah
satu-satunya cara untuk melewati semua ini.”
Pada
malam ketika Ethan menghadapi krisis kesehatannya, terjadilah sesuatu. “Larut
malam itu Mandy mulai memberi Ethan makan, dan Ethan mulai menyedot botol
minumannya sedikit demi sedikit,” tutur Chad. Keesokan harinya, Ethan sedikit
lebih kuat... Tetapi apakah ini hanya merupakan pemulihan sebelum kematian?
Mandy
berkata, “Saya ingat saya sedang duduk di meja dapur dan berkata, ‘Saya percaya
Allah sedang menyembuhkan Ethan. Saya dapat melihat Allah sedang bekerja.’
Kemudian Ethan mulai menjadi semakin baik secara bertahap. Dan selama minggu
berikutnya, kami memberi minum susu enam ons setiap tiga jam.” Selama dua
minggu berikutnya, Ethan semakin pulih! Dan ketika Mandy membawa Ethan kembali
ke RS Vanderbilt untuk memeriksakan darah Ethan, kadar trombositnya sudah
mencapai 415,000, yaitu ada dalam batas normal, padahal sebelumnya pernah
mencapai titik terendah 39,000.”
Hal
ini membingungkan Dr. Rhodes dan para dokter sejawatnya. “Semula Ethan sangat
parah sakitnya dan kemudian dengan tiba-tiba ia menjadi semakin sehat. Jadi,
kami ingin memeriksa lebih lanjut. Kami melakukan test sumsum tulang, yang
menunjukkan tiadanya bekas leukemia. Tumor-tumor itu secara bertahap menghilang
dalam hitungan seminggu atau lebih. Hal ini sungguh sesuatu yang luar biasa
untuk disaksikan.”
Chad
dan Mandy tahu bahwa mereka telah menyaksikan suatu mukjizat ketika mereka
melakukan biopsi ulang terhadap sumsum tulang di bulan Juli dengan hasil sama
yang memuaskan. Hari ini Ethan Stacy sudah berusia dua tahun, yang suka
bermain-main dengan ayah dan kakak perempuannya, Kaylee. Tak diragukan lagi bahwa
keluarga Stacy sangat bersyukur kepada Tuhan. “Doa-doa dari para sahabat dan
anggota jemaat itu sangat berarti bagi kami,” tutur Chad. Mandy turut
mengiakan. “Sungguh mengagumkan punya Allah yang dahsyat seperti itu...Saya tak
habis mengerti akan mukjizat demi mukjizat itu. Saya tak sabar melihat apa
yang Allah sediakan bagi Ethan
selanjutnya karena saya tahu bahwa ada sesuatu yang hebat telah disediakan
baginya.”
Diposting oleh Hadi Kristadi untuk PENTAS KESAKSIAN http://pentas-kesaksian.blogspot.com
------
Notes:
Terima kasih banyak atas pemesanan buku "Mukjizat Kehidupan" oleh Ibu Enny di Jakarta dan Ibu Renata di Cimahi. God bless you...
Wednesday, April 30, 2014
Nilai Sebuah Pernikahan
Seorang teman wanita mengirim BBM kepada isteri saya bunyinya, "Gue kepingin pisah harta aja sama suami gue nih..." Ia berkeluh kesah demikian karena sang suami sekarang penghasilannya tidak jelas, sementara penghasilan sang isteri jauh lebih besar sehingga isterinya dapat berinvestasi dalam beberapa properti.
Ada lagi cerita lain, yaitu seorang isteri menceraikan suaminya karena suaminya sudah terkena stroke. Sang isteri meminta agar rumah mereka dijual dan dibagi dua, antara sang suami dan sang isteri. Sang suami ditinggal begitu saja.
Banyak wanita memandang bahwa jika suaminya tidak dapat memberikan 3 F (Finance me, Feed me, Fxxx me), maka sudah tidak ada gunanya lagi pernikahan itu, padahal dalam janji suci pernikahan, mereka masing-masing berjanji akan tetap bersama dalam suka dan duka, dalam sehat dan sakit, sampai maut memisahkan mereka berdua.
Pernikahan memang berat setelah salah satu pasangan tidak berfungsi atau tidak berperan seperti yang diharapkan pasangannya. Kedewasaan iman, kekuatan rohani, dan kebesaran jiwa akan membuat setiap pasangan dapat bertahan melewati badai pernikahan.
Seorang isteri yang menceraikan suaminya dan menikah lagi dengan pria lain karena suaminya bangkrut, akhirnya kecewa karena suami barunya juga mengecewakan dan suami lamanya ternyata berhasil bangkit dan sekarang sudah kaya raya. Suami lamanya tidak mau kembali lagi ke isteri yang tidak setia yang hanya menilai pernikahan dari segi materi saja.
*******
Notes:
Terima kasih banyak atas pesanan buku "Mukjizat Kehidupan" oleh Ibu Lana dari Surabaya dan Ibu Yanti dari Batam, buku pesanan sudah dikirim kemarin hari Senin lalu via JNE. Semoga buku tersebut menjadi berkat. Haleluyah!
Ditulis/diposting oleh Hadi Kristadi untuk PENTAS KESAKSIAN http://pentas-kesaksian.blogspot.com
Ada lagi cerita lain, yaitu seorang isteri menceraikan suaminya karena suaminya sudah terkena stroke. Sang isteri meminta agar rumah mereka dijual dan dibagi dua, antara sang suami dan sang isteri. Sang suami ditinggal begitu saja.
Banyak wanita memandang bahwa jika suaminya tidak dapat memberikan 3 F (Finance me, Feed me, Fxxx me), maka sudah tidak ada gunanya lagi pernikahan itu, padahal dalam janji suci pernikahan, mereka masing-masing berjanji akan tetap bersama dalam suka dan duka, dalam sehat dan sakit, sampai maut memisahkan mereka berdua.
Pernikahan memang berat setelah salah satu pasangan tidak berfungsi atau tidak berperan seperti yang diharapkan pasangannya. Kedewasaan iman, kekuatan rohani, dan kebesaran jiwa akan membuat setiap pasangan dapat bertahan melewati badai pernikahan.
Seorang isteri yang menceraikan suaminya dan menikah lagi dengan pria lain karena suaminya bangkrut, akhirnya kecewa karena suami barunya juga mengecewakan dan suami lamanya ternyata berhasil bangkit dan sekarang sudah kaya raya. Suami lamanya tidak mau kembali lagi ke isteri yang tidak setia yang hanya menilai pernikahan dari segi materi saja.
*******
Notes:
Terima kasih banyak atas pesanan buku "Mukjizat Kehidupan" oleh Ibu Lana dari Surabaya dan Ibu Yanti dari Batam, buku pesanan sudah dikirim kemarin hari Senin lalu via JNE. Semoga buku tersebut menjadi berkat. Haleluyah!
Ditulis/diposting oleh Hadi Kristadi untuk PENTAS KESAKSIAN http://pentas-kesaksian.blogspot.com
Tuesday, February 18, 2014
Kisah Stanley Pouw
Stanley Pouw dibesarkan di Indonesia
dan pada usia 21 ia tinggal di Amerika Serikat untuk mendapatkan gelar master
di bidang arsitektur dari University of Michigan. Tinggal di AS adalah impian
Stan yang menjadi kenyataan.
Friday, February 14, 2014
Kesaksian Bambang Suprianto
Kehidupan saya dahulu bukan hanya seorang yang
sombong tapi saya juga seorang yang suka mempermainkan hati wanita. Berpacaran
dengan dua atau tiga wanita sekaligus pada saat atau waktu bersamaan sudah
biasa bagi saya.
Thursday, February 13, 2014
Kisah Pembentukan Tuhan : Nadira Story
Ini adalah kisah kesaksian tentang Nadira (nama samaran) yang mengalami proses pembentukan dari Tuhan. Ketika ia dan suaminya memutuskan untuk menerima dan percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi mereka, ia dan suaminya ditodong pistol oleh
pamannya, seorang tokoh terkemuka di negeri ini, agar kembali ke agama mereka
yang lama.
Friday, November 29, 2013
Kasih Nenek
Kasih Nenek - The Love of Grandma
Kisah tentang cinta kasih ini berasal dari kisah nyata.
Di suatu siang hari terlihat seorang nenek berulang kali menekan tombol sebuah rice cooker, tetapi rice cooker itu tetap tidak mau menyala. Lalu nenek ini berjalan tergopoh-gopoh dari dapur ke kamarnya. Di dalam kamar nenek langsung merapikan rambutnya yang sudah memutih dan mengganti baju.
Kisah tentang cinta kasih ini berasal dari kisah nyata.
Di suatu siang hari terlihat seorang nenek berulang kali menekan tombol sebuah rice cooker, tetapi rice cooker itu tetap tidak mau menyala. Lalu nenek ini berjalan tergopoh-gopoh dari dapur ke kamarnya. Di dalam kamar nenek langsung merapikan rambutnya yang sudah memutih dan mengganti baju.
Thursday, March 7, 2013
Kasih Bapa
Seorang ayah membeku hingga meninggal karena melindungi putrinya yang berusia sembilan tahun dari badai salju parah yang melanda Jepang utara. Mikio Okada meninggal saat dia berusaha melindungi anak tunggalnya Natsune dari tiupan angin berkekuatan 109 kilometer per jam, di suhu -6 derajat Celsius. Okada merupakan salah satu dari sedikitnya sembilan orang yang tewas dalam serangkaian insiden terkait salju saat badai menyapu pulau Hokkaido, kata polisi pada Senin.
Saturday, February 2, 2013
A Cup on the Wall
Secangkir Kopi di Dinding
Saya duduk bersama seorang teman di kedai kopi yang terkenal di dekat kota Venisia, kota air dan bertabur cahaya. Ketika kami menikmati kopi kami, seorang pria masuk dan duduk di kursi kosong samping kami.
Thursday, December 27, 2012
Kisah Anak yang Hilang Di Hari Natal
Kisah ini tentang kesaksian pada suatu hari Natal. Pemuda ini menjalani kehidupan bebas sebebas-bebasnya pada waktu muda, lalu datanglah kesempatan untuk bertemu dengan Tuhan, bertobat dan sebagai ucapan syukur pemuda ini melayani pekerjaan Tuhan. Kehidupan terus berlalu hingga dia membangun keluarga. Berhubung dia berasal dari keluarga pengusaha yang cukup kaya di Jakarta, maka istrinya didorong ayah ibunya untuk segera hamil. Kelahiran sang cucu sangat dinanti-nanti. Keluarga besarnya sangat mengelu-elukan lahirnya seorang putera, yang dipandang penting sebagai bagian dari generasi penerus.
Friday, December 21, 2012
Bersyukur
Seorang kakek mengalami gangguan saluran kencing yang membuat ia tidak bisa (maaf) buang air kecil. Ketika penyakitnya makin parah dan kesehatannya makin memburuk, ia terpaksa menjalani operasi.
Friday, December 14, 2012
USAHAKAN YANG TERBAIK
Di sebuah danau terdapat banyak batu-batuan. Di pinggirnya terdapat sebuah papan bertuliskan pengumuman:
"Yang mengambil batu akan menyesal.
Yang tidak mengambil batu juga akan menyesal."
Wednesday, December 12, 2012
Pencuri Di Pesawat Terbang
Sebentar lagi musim liburan. Hati-hatilah karena pencurian dapat terjadi di pesawat terbang sekarang ini. Para penumpang biasanya meletakkan bagasi mereka di laci atas dan menganggap semuanya akan OK.
Situasi yang mendebarkan akan terjadi ketika tas anda dipindahkan ke laci atas di baris lain tanpa sepengetahuan anda, khususnya sewaktu anda baru masuk pesawat sebelum duduk atau ketika anda duduk di kursi tengah atau kursi dekat jendela. Waspadalah karena para pencuri selalu mencari akal bulus yang baru. Bepergianlah dengan aman dan waspada.
12 - 12 - 12
Hari ini tanggal yang unik, 12 Desember 2012, dan jika disingkat menjadi 12-12-12. Teman saya merayakan ulang tahun pada hari yang istimewa ini. Teman lain meresmikan pembukaan kantor pada tanggal unik ini agar mudah diingat. Ada lagi kabar burung yang beredar hari-hari ini bahwa akan ada masa kegelapan selama tiga hari akibat aktivitas benda-benda alam semesta. Nampaknya hal itu hanya berdasarkan perhitungan mistis dari peradaban kuno tentang Nibiru yang berasal dari ramalan bangsa Maya kuno. Apapun bunyinya, jangan mudah terpengaruh hal-hal menakutkan, teror, intimidasi dari pihak lain.
Ciri-ciri anak Tuhan adalah dia memiliki damai sejahtera dari tempat maha tinggi, damai sejahtera yang melampaui segala akal, damai sejahtera yang tidak dapat diberikan dunia ini. Itulah "signature" atau cap atau stempel atau tanda tangan yang membedakan kita dari anak-anak dunia. Jika kita berlindung di bawah kepak sayap Bapa Sorgawi, amanlah kita apapun yang terjadi di sekeliling kita. Walau seribu orang rebah di sisi kiri, dan sepuluh ribu di sebelah kanan kita, hal itu tidak akan menimpa kita, karena Pelindung kita dahsyat dan karena yang menyertai kita jauh lebih banyak dari pada yang menyertai mereka. Jika ada bahaya mengancam, maka peringatan itu datangnya dari hamba-hamba Tuhan, bukan dari ramalan NASA atau dari pihak lain. Amin.
Ditulis/diposting oleh Hadi Kristadi untuk PENTAS KESAKSIAN http://pentas-kesaksian.blogspot.com
Ciri-ciri anak Tuhan adalah dia memiliki damai sejahtera dari tempat maha tinggi, damai sejahtera yang melampaui segala akal, damai sejahtera yang tidak dapat diberikan dunia ini. Itulah "signature" atau cap atau stempel atau tanda tangan yang membedakan kita dari anak-anak dunia. Jika kita berlindung di bawah kepak sayap Bapa Sorgawi, amanlah kita apapun yang terjadi di sekeliling kita. Walau seribu orang rebah di sisi kiri, dan sepuluh ribu di sebelah kanan kita, hal itu tidak akan menimpa kita, karena Pelindung kita dahsyat dan karena yang menyertai kita jauh lebih banyak dari pada yang menyertai mereka. Jika ada bahaya mengancam, maka peringatan itu datangnya dari hamba-hamba Tuhan, bukan dari ramalan NASA atau dari pihak lain. Amin.
Ditulis/diposting oleh Hadi Kristadi untuk PENTAS KESAKSIAN http://pentas-kesaksian.blogspot.com
Tuesday, December 11, 2012
John 3:16
Yohanes 3:16
Seorang anak laki-laki sedang menjual koran di sudut jalan,
orang-orang hilir mudik dalam cuaca yang dingin.
Anak kecil itu begitu kedinginan sehingga ia tidak mencoba menjual
koran lebih banyak.
Monday, December 10, 2012
Tunduk Melayani Suami
Tuhan membentuk saya dengan bermacam-macam cara dan
peristiwa. Salah satunya melalui suami. Dari dulu memang saya pemarah. Jika
suami ada salah sedikit, saya mulai cakar dia dan mengamuk.
Friday, December 7, 2012
Rahasia Sukses Agnes Monica
Siapa tak kenal Agnes Monica, dara cantik asal Indonesia. Karirnya terus menanjak sejak ia masih menjadi penyanyi cilik. Kini ia sudah dewasa, beberapa penghargaan bergengsi Tanah Air, Asia sampai internasional pun sudah pernah disabetnya.
Wednesday, November 28, 2012
The Touching Story of Dr. Richard Teo Keng Siang
Inilah kesaksian Dr. Richard Teo Keng Siang dari SIngapura:
Kesaksian ini merupakan transkrip dari rekaman di Persekutuan Dokter Gigi Kristen pada tanggal 24 November 2011, yaitu delapan bulan setelah Richard didiagnosis terkena kanker paru-paru stadium 4B. Richard ingin membagi kesaksiannya dengan anda. Kami melakukan hal ini untuk melanjutkan karyanya. Silakan baca dan bagikan kepada teman-teman atau anggota keluarga yang lain untuk mendapatkan manfaat dan berkat dari kesaksian ini.
Monday, October 8, 2012
Setiap Langkah Adalah Anugerah
Seorang profesor
diundang untuk berbicara di sebuah basis militer. Di sana ia bertemu seorang
prajurit yang tak akan pernah dilupakannya, bernama Harry yang dikirim
untuk menjemput profesor di bandara. Setelah saling memperkenalkan diri, mereka
menuju ke tempat pengambilan kopor.
Ketika berjalan
keluar, Harry sering menghilang. Banyak hal yang dilakukannya. Ia membantu
seorang wanita tua yang kopornya jatuh. Kemudian mengangkat seorang anak kecil agar
dapat melihat pemandangan. Ia juga menolong orang yang tersesat dan menunjukkan
arah jalan yang benar. Setiap kali, ia kembali ke sisi profesor dengan
senyumnya menghiasi wajahnya.
“Darimana anda
belajar hal-hal seperti itu?” tanya sang profesor.
Friday, October 5, 2012
The Fastest Way to Happiness and Joy
Cara Paling Cepat untuk Berbahagia dan Bersuka Cita: Menemukan Cara untuk Melayani
Pada tahun 2004 yang lalu saya mendapat penghargaan dari Academy of Achievement karena saya memberikan sumbangsih penting bagi dunia. Salah satu penerima penghargaan lain pada acara itu adalah Ken Behring, penulis buku "Road to Purpose: One Man's Journey Bringing Hope to Millions and Finding Purpose Along the Way." Ia mempunyai kekayaan sekitar USD 500 juta. Selama pidatonya, ia menceritakan kepada kami bahwa hidupnya melewati empat tahap.
Mahasiswa Indonesia Termuda
Biografi March Boedihardjo - Mahasiswa Jenius Termuda di Hongkong berumur 9 Tahun dari Indonesia
March Boedihardjo, satu dari banyak anak berprestasi Indonesia keturunan Tionghoa lahir pada tahun 1998 di Hongkong. March Boedihardjo dan keluarganya adalah orang Indonesia yang bermukim di Hongkong. Dan pada tahun 2005, March dan keluarganya hijrah ke United Kingdom, ketika kakak laki-lakinya, Horatio Boediharjo yang saat itu berusia 14 tahun mendapat beasiswa di Oxford University, dalam program PhD, dan membuat ia menjadi salah satu siswa termuda di universitas itu.
Wednesday, August 15, 2012
Tuhan itu Baik
Jika anda merasa diri menjadi orang paling berat menanggung pencobaan, coba
hitung berkat Tuhan yang sudah anda terima dan dengarkan kisah orang lain yang
bahkan lebih berat menanggung pencobaan.
Kisah ini adalah salah satu kesaksian betapa kasih karunia Tuhan tetap ada
pada orang yang percaya di tengah badai. Seorang ibu, single parent,
bersiap-siap merayakan ulang tahun puterinya yang ke-17. Sang puteri sebenarnya
berharap ayahnya akan turut hadir di pesta ulang tahun itu dan kedua
orangtuanya mendampingi saat dia meniup lilin dan memotong kue ulang tahun.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Kesaksian Pembaca Buku "Mukjizat Kehidupan"
Pada tanggal 28 Oktober 2009 datang SMS dari seorang Ibu di NTT, bunyinya:
"Terpujilah Tuhan karena buku "Mukjizat Kehidupan", saya belajar untuk bisa mengampuni, sabar, dan punya waktu di hadirat Tuhan, dan akhirnya Rumah Tangga saya dipulihkan, suami saya sudah mau berdoa. Buku ini telah jadi berkat buat teman-teman di Pasir Panjang, Kupang, NTT. Kami belajar mengasihi, mengampuni, dan selalu punya waktu berdoa."
Hall of Fame - Daftar Pembaca Yang Diberkati Buku Mukjizat Kehidupan
- A. Rudy Hartono Kurniawan - Juara All England 8 x dan Asian Hero
- B. Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
- C. Pdt. Ir. Djohan Handojo
- D. Jeffry S. Tjandra - Worshipper
- E. Pdt. Petrus Agung - Semarang
- F. Bpk. Irsan
- G. Ir. Ciputra - Jakarta
- H. Pdt. Dr. Danny Tumiwa SH
- I. Erich Unarto S.E - Pendiri dan Pemimpin "Manna Sorgawi"
- J. Beni Prananto - Pengusaha
- K. Aryanto Agus Mulyo - Partner Kantor Akuntan
- L. Ir. Handaka Santosa - CEO Senayan City
- M. Pdt. Drs. Budi Sastradiputra - Jakarta
- N. Pdm. Lim Lim - Jakarta
- O. Lisa Honoris - Kawai Music Shool Jakarta
- P. Ny. Rachel Sudarmanto - Jakarta
- Q. Ps. Levi Supit - Jakarta
- R. Pdt. Samuel Gunawan - Jakarta
- S. F.A Djaya - Tamara Jaya - By Pass Ngurah Rai - Jimbaran - Bali
- T. Ps. Kong - City Blessing Church - Jakarta
- U. dr. Yoyong Kohar - Jakarta
- V. Haryanto - Gereja Katholik - Jakarta
- W. Fanny Irwanto - Jakarta
- X. dr. Sylvia/Yan Cen - Jakarta
- Y. Ir. Junna - Jakarta
- Z. Yudi - Raffles Hill - Cibubur
- ZA. Budi Setiawan - GBI PRJ - Jakarta
- ZB. Christine - Intercon - Jakarta
- ZC. Budi Setiawan - CWS Kelapa Gading - Jakarta
- ZD. Oshin - Menara BTN - Jakarta
- ZE. Johan Sunarto - Tanah Pasir - Jakarta
- ZF. Waney - Jl. Kesehatan - Jakarta
- ZG. Lukas Kacaribu - Jakarta
- ZH. Oma Lydia Abraham - Jakarta
- ZI. Elida Malik - Kuningan Timur - Jakarta
- ZJ. Luci - Sunter Paradise - Jakarta
- ZK. Irene - Arlin Indah - Jakarta Timur
- ZL. Ny. Hendri Suswardani - Depok
- ZM. Marthin Tertius - Bank Artha Graha - Manado
- ZN. Titin - PT. Tripolyta - Jakarta
- ZO. Wiwiek - Menteng - Jakarta
- ZP. Agatha - PT. STUD - Menara Batavia - Jakarta
- ZR. Albertus - Gunung Sahari - Jakarta
- ZS. Febryanti - Metro Permata - Jakarta
- ZT. Susy - Metro Permata - Jakarta
- ZU. Justanti - USAID - Makassar
- ZV. Welian - Tangerang
- ZW. Dwiyono - Karawaci
- ZX. Essa Pujowati - Jakarta
- ZY. Nelly - Pejaten Timur - Jakarta
- ZZ. C. Nugraheni - Gramedia - Jakarta
- ZZA. Myke - Wisma Presisi - Jakarta
- ZZB. Wesley - Simpang Darmo Permai - Surabaya
- ZZC. Ray Monoarfa - Kemang - Jakarta
- ZZD. Pdt. Sunaryo Djaya - Bethany - Jakarta
- ZZE. Max Boham - Sidoarjo - Jatim
- ZZF. Julia Bing - Semarang
- ZZG. Rika - Tanjung Karang
- ZZH. Yusak Prasetyo - Batam
- ZZI. Evi Anggraini - Jakarta
- ZZJ. Kodden Manik - Cilegon
- ZZZZ. ISI NAMA ANDA PADA KOLOM KOMENTAR UNTUK DIMASUKKAN DALAM DAFTAR INI