Search This Blog

Tuesday, February 18, 2014

Kisah Stanley Pouw

Stanley Pouw dibesarkan di Indonesia dan pada usia 21 ia tinggal di Amerika Serikat untuk mendapatkan gelar master di bidang arsitektur dari University of Michigan. Tinggal di AS adalah impian Stan yang menjadi kenyataan.


Setelah lulus Stan bekerja pada perusahaan arsitek selama tujuh tahun sebelum membuka kantor arsitek sendiri, Pouw & Associates Inc, di Arvada, Colorado pada tahun 1977. Ia bekerja keras dan berfokus untuk mengembangkan perusahaannya agar menjadi kantor arsitek yang besar. Ia menikah dengan wanita Amerika Serikat, Rebecca, dan dikaruniai 3 orang anak. Salah satu goal dalam kehidupannya adalah memiliki rumah besar, mobil bagus, dan menjalani kehidupan yang menjadi bagian Impian Amerika. Ia mengejar semua hal itu yang ia pikir akan memberikan dia kebahagiaan. Perusahaannya  bertumbuh terus hingga memiliki 55 orang karyawan, turut ambil bagian dalam pembangunan Denver International Airport dan proyek-proyek besar lainnya. Perusahaan ini mendapatkan berbagai penghargaan karena prestasinya. Selain itu ia berhasil membangun rumah besar bagi dirinya.

“Seandainya saya mendapatkan rumah besar di Genesee, seandainya saya memiliki mobil sedan lebih bagus, seandainya saya mempekerjakan lebih banyak orang dan memperoleh lebih banyak proyek pembangunan, saya akan merasa bahagia.” Namun Stan mendapatkan dirinya tidak bahagia. Stan dan Becky senantiasa cekcok. Stan terjebak dalam kehidupan yang berpusatkan pada diri sendiri. Ia pikir dengan menjadi Presiden Direktur di perusahaan miliknya sendiri akan membuatnya bebas melakukan apa yang ia inginkan. Dan ia terus mencari kebahagian itu. Setelah memiliki bisnis besar dan rumah mewah, ia mengejar wanita-wanita lain. Dan Becky mencium aroma perselingkuhan itu, sehingga hubungan suami isterinya bertambah buruk. Pada tahun 1992, setelah 24 tahun menikah, pernikahan Stan dan Becky kandas. Mereka bercerai. Itulah keputusan yang salah besar. Stan memberikan semua miliknya, rumah-rumahnya, mobilnya kepada Becky dengan pertimbangan bahwa dengan perusahaannya yang besar akan dapat membeli rumah baru dan mobil baru. Namun ternyata pikiran Tuhan lain lagi. Seolah-olah Tuhan berkata, “Cukup sudah, Stan, engkau sudah cukup merusak hidupmu!” Dan sejak perceraian itu semua, semua, yang Stan lakukan keliru. Dahulu biasanya ia mengambil keputusan yang benar, sekarang semuanya keliru. Perusahaannya jatuh, semua karyawannya keluar untuk pindah perusahaan atau memulai usaha mereka sendiri. Perusahaan yang semula menguntungkan itu, karena tidak dikelola dengan baik, karena banyak hal yang tidak diketahui Stan seperti eksodus karyawan, sekarang merugi dan meninggalkan Stan dengan utang sebesar USD 1 juta. Keluarganya hancur, bisnisnya hancur, hidupnya hancur. Anak laki-lakinya harus berhenti sekolah dan tinggal bersamanya. Ia menyadari betapa terpuruk dirinya, betapa hancur kehidupannya.

Pada waktu itu ada seorang saudara sepupu Becky datang kepada Stan. Eric mengisahkan kehidupannya dan akhirnya Eric bertanya kepada Stan, “Apa yang engkau inginkan sekarang?” Stan dengan tegas menjawab, “Sekarang aku ingin mengenal Tuhan. Jika memang benar ada Allah, Allah penguasa alam semesta ini, aku ingin mengenal Dia!” Eric memberikan Alkitabnya kepada Stan. Setelah Eric pulang, Stan masih duduk di mobilnya untuk waktu yang lama. Pada jam 9 malam itu, ketika hari sudah gelap, sama gelapnya dengan kehidupannya, Stan memohon ampun kepada Tuhan dan menyerahkan hidupnya kepada Kristus pada malam itu. Pada keesokan harinya Stan mencari Tuhan. Ia pergi ke toko buku dan secara acak mendapatkan buku “Roh Kudus” tulisan Billy Graham. Ia membaca Alkitab untuk pertama kalinya. Ia membaca Alkitab dengan cepat dari awal hingga akhir dalam waktu tiga bulan. Ia mulai mengetahui siapa Allah. Kemudian ia membaca Alkitab lagi dengan lebih perlahan dan teliti.

Perlahan tetapi pasti, kehidupannya mulai berubah, sikapnya mulai berubah, pemikirannya mulai berubah, hatinya mulai berubah. Dahulu hatinya sekeras batu, dingin, tidak mempedulikan orang lain. Sejak itu ada perasaan di hatinya bahwa ia harus kembali kepada isterinya, istri masa mudanya, Becky. Ia akan mengakui dosa-dosanya, dan meminta ampun kepadanya. Perlu waktu satu setengah tahun bagi Stan untuk berani menemui isterinya. Ketika mendapatkan keberanian untuk menemui Becky, Stan berkata, “Becky, engkau tahu, aku telah berdosa dan melakukan kekeliruan besar.” Seperti apa yang wanita lainnya akan lakukan, Becky berkata,”Aku tidak percaya.” Kepercayaan itu dapat hilang dengan sekejap, tetapi perlu waktu yang lama untuk mendapatkannya kembali. Akhirnya Becky memberi kesempatan kepada Stan untuk membuktikan ucapannya. Becky melihat Stan mau dibaptis. Stan memilih gereja Riverside Baptist Church untuk berjemaat. Tuhan sanggup memulihkan kehidupan rumah tangga yang hancur menjadi harmonis. Tuhan sanggup mengubah hati Stan yang seperti batu menjadi hati yang penuh kasih. Tuhan sanggup membentuk karakter dan sikap Stan serupa Kristus. Pernikahan mereka dipersatukan kembali. Semula ia adalah pria yang tidak pernah menangis. Ia adalah orang yang stoik, betapapun kerasnya kehidupan dan penderitaan, ia dapat menyembunyikan perasaannya. Stan mulai mengenal kasih Bapa yang tak bersyarat. Stan menyadari bahwa kasih itu tidak hanya berbuat baik, tetapi lebih dari itu kasih berarti memberikan diri sepenuhnya. Stan mulai belajar mengasihi: mengasihi Tuhan,  isterinya, keluarganya dan sesamanya. Ia belajar mengasihi dengan kasih Bapa. Ketika hidupnya berubah dan diubah Tuhan, Stan melihat perubahan pada lingkungannya. Ia baru menyadari bahwa Becky sangat mengasihinya. Ia melihat dengan persepsi berbeda terhadap dunia materi atau kebendaan. Ia tidak lagi mengandalkan rumah besar, mobil mewah, atau harta benda lain untuk memberikan kebahagiaan. Kebahagiaan sejati datangnya dari hubungan akrab dan intim dengan Tuhan. Stan melihat tangan Tuhanlah yang membimbingnya ke dalam proses “zeroing”, tanpa memiliki apa-apa dan siapa-siapa, selain Tuhan. Tuhan menjatuhkan kesombongannya agar menjadi rendah hati, mengubahnya dari orang yang berpusat pada diri sendiri menjadi orang yang mengasihi Tuhan dan sesama.  Ketika Stan mengalihkan fokusnya dari diri sendiri kepada Tuhan dan sesama, ia menyadari bahwa ia sedang menggenapi destiny yang dikehendaki Tuhan.

Saat ini Stan telah melayani sebagai Pendeta yang ditahbiskan selain tetap bekerja sebagai seorang arsitek. Ia membuka dan melayani di Riverside Indonesian Fellowship, gereja satelit dari Riverside Baptist Church, yang dihadiri sekitar 75 orang setiap hari Minggu.   Bersama isterinya Stan banyak  membantu orang-orang Indonesia yang bermasalah dengan pernikahan mereka yang tak berbahagia. Sejak itu perekonomian dan kehidupan keluarga ini dipulihkan untuk memulihkan banyak orang.

Ditulis/diposting oleh Hadi Kristadi untuk PENTAS KESAKSIAN http://pentas-kesaksian.blogspot.com

Kesaksian Pembaca Buku "Mukjizat Kehidupan"

Pada tanggal 28 Oktober 2009 datang SMS dari seorang Ibu di NTT, bunyinya:
"Terpujilah Tuhan karena buku "Mukjizat Kehidupan", saya belajar untuk bisa mengampuni, sabar, dan punya waktu di hadirat Tuhan, dan akhirnya Rumah Tangga saya dipulihkan, suami saya sudah mau berdoa. Buku ini telah jadi berkat buat teman-teman di Pasir Panjang, Kupang, NTT. Kami belajar mengasihi, mengampuni, dan selalu punya waktu berdoa."

Hall of Fame - Daftar Pembaca Yang Diberkati Buku Mukjizat Kehidupan

  • A. Rudy Hartono Kurniawan - Juara All England 8 x dan Asian Hero
  • B. Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
  • C. Pdt. Ir. Djohan Handojo
  • D. Jeffry S. Tjandra - Worshipper
  • E. Pdt. Petrus Agung - Semarang
  • F. Bpk. Irsan
  • G. Ir. Ciputra - Jakarta
  • H. Pdt. Dr. Danny Tumiwa SH
  • I. Erich Unarto S.E - Pendiri dan Pemimpin "Manna Sorgawi"
  • J. Beni Prananto - Pengusaha
  • K. Aryanto Agus Mulyo - Partner Kantor Akuntan
  • L. Ir. Handaka Santosa - CEO Senayan City
  • M. Pdt. Drs. Budi Sastradiputra - Jakarta
  • N. Pdm. Lim Lim - Jakarta
  • O. Lisa Honoris - Kawai Music Shool Jakarta
  • P. Ny. Rachel Sudarmanto - Jakarta
  • Q. Ps. Levi Supit - Jakarta
  • R. Pdt. Samuel Gunawan - Jakarta
  • S. F.A Djaya - Tamara Jaya - By Pass Ngurah Rai - Jimbaran - Bali
  • T. Ps. Kong - City Blessing Church - Jakarta
  • U. dr. Yoyong Kohar - Jakarta
  • V. Haryanto - Gereja Katholik - Jakarta
  • W. Fanny Irwanto - Jakarta
  • X. dr. Sylvia/Yan Cen - Jakarta
  • Y. Ir. Junna - Jakarta
  • Z. Yudi - Raffles Hill - Cibubur
  • ZA. Budi Setiawan - GBI PRJ - Jakarta
  • ZB. Christine - Intercon - Jakarta
  • ZC. Budi Setiawan - CWS Kelapa Gading - Jakarta
  • ZD. Oshin - Menara BTN - Jakarta
  • ZE. Johan Sunarto - Tanah Pasir - Jakarta
  • ZF. Waney - Jl. Kesehatan - Jakarta
  • ZG. Lukas Kacaribu - Jakarta
  • ZH. Oma Lydia Abraham - Jakarta
  • ZI. Elida Malik - Kuningan Timur - Jakarta
  • ZJ. Luci - Sunter Paradise - Jakarta
  • ZK. Irene - Arlin Indah - Jakarta Timur
  • ZL. Ny. Hendri Suswardani - Depok
  • ZM. Marthin Tertius - Bank Artha Graha - Manado
  • ZN. Titin - PT. Tripolyta - Jakarta
  • ZO. Wiwiek - Menteng - Jakarta
  • ZP. Agatha - PT. STUD - Menara Batavia - Jakarta
  • ZR. Albertus - Gunung Sahari - Jakarta
  • ZS. Febryanti - Metro Permata - Jakarta
  • ZT. Susy - Metro Permata - Jakarta
  • ZU. Justanti - USAID - Makassar
  • ZV. Welian - Tangerang
  • ZW. Dwiyono - Karawaci
  • ZX. Essa Pujowati - Jakarta
  • ZY. Nelly - Pejaten Timur - Jakarta
  • ZZ. C. Nugraheni - Gramedia - Jakarta
  • ZZA. Myke - Wisma Presisi - Jakarta
  • ZZB. Wesley - Simpang Darmo Permai - Surabaya
  • ZZC. Ray Monoarfa - Kemang - Jakarta
  • ZZD. Pdt. Sunaryo Djaya - Bethany - Jakarta
  • ZZE. Max Boham - Sidoarjo - Jatim
  • ZZF. Julia Bing - Semarang
  • ZZG. Rika - Tanjung Karang
  • ZZH. Yusak Prasetyo - Batam
  • ZZI. Evi Anggraini - Jakarta
  • ZZJ. Kodden Manik - Cilegon
  • ZZZZ. ISI NAMA ANDA PADA KOLOM KOMENTAR UNTUK DIMASUKKAN DALAM DAFTAR INI