Search This Blog

Friday, February 14, 2014

Kesaksian Bambang Suprianto

Kehidupan saya dahulu bukan hanya seorang yang sombong tapi saya juga seorang yang suka mempermainkan hati wanita. Berpacaran dengan dua atau tiga wanita sekaligus pada saat atau waktu bersamaan sudah biasa bagi saya.
Selain itu saya adalah peminum berat, mulai dari minuman oplosan seperti yang sekarang sedang populer lagi  hingga minuman alkohol yang bermerk dan minum bir.  Dunia malam itu paketnya: wanita, minum, berjudi, atau narkoba. Untunglah saya tidak sampai terjerumus pada kecanduan narkoba.  Berjudi pernah masuk juga dalam hidup saya, bergadang berhari-hari hanya untuk mengadu nasib dan mencari kesenangan melalui judi dan minum! Selain itu saya juga seorang perokok yang sudah termasuk pecandu berat. Saya biasa merokok  dua bungkus rokok kretek  per hari dan bisa lebih dari itu apabila menghisap rokok filter yang lebih ringan. Tidak ada dalam benak saya untuk berhenti dari semua hal buruk diatas, semuanya terjadi begitu saja tanpa ada indikasi untuk berubah.

Keajaiban terjadi setelah atas penentuan Tuhan, saya dan Ninda isteri saya terdampar di Bangkok. Menurut rencana  yang  semula kami akan merantau ke USA. Sekarang kami menyadari bahwa kehidupan saya dan isteri  saya ditata dan dibentuk Tuhan satu demi satu dengan cara-Nya. Saya tidak tahu pasti apa jadinya kami sekarang seandainya kami waktu itu lari dari rencana Tuhan. Mungkin saja keadaan kami bisa lebih buruk dari pada waktu itu.

Proses pertama adalah mengikis kesombongan. Saya sangat yakin pada waktu itu dengan kemampuan saya sebagai salah seorang “IBM Certified System Engineer” yang diakui diseluruh dunia.  IBM adalah salah satu raksasa produsen komputer terhebat di dunia pada waktu itu, namun  di mata Tuhan itu tidak ada apa-apanya. Dalam proses Tuhan yang pertama atas diri saya di Bangkok, semua sertifikat dan keahlian yang saya banggakan ternyata tidak dihargai! Dapat dibayangkan betapa  sedihnya saya.  Saya hancur dan saya harus mulai dari nol. Zero. Inilah proses “zeroing”.  Saya harus belajar merangkak lagi dari awal!  Meskipun prosesnya berat dan menyakitkan, namun saya memegang janji firman Tuhan yang terdapat di dalam Roma 8:28 yang berbunyi, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Saya menangkap satu hal disini, pada saat saya taat dan mengikuti proses Tuhan, dengan perlahan tetapi pasti Tuhan membalut kesedihan hati saya dengan sukacita. Walaupun saya harus belajar merangkak dari nol untuk karir saya, perubahan yang terjadi dalam diri saya adalah hilangnya kesombongan digantikan dengan kerendahan hati, sambil mengalami damai sejahtera dan sukacita. Tidak mudah proses “zeroing” ini, namun Tuhan membalut hati saya dengan kasih-Nya sehingga saya tidak berpikir lagi untuk merantau ke Amerika.

Proses kedua adalah mengikis keangkuhan dan keras kepala. Saya dan isteri memiliki latar belakang dan sifat yang hampir sama. Saya adalah pribadi yang mandiri, sangat terbiasa dengan perencanaan dan pengambilan keputusan, baik di dalam keluarga maupun di kantor. Saya menginginkan segala sesuatu terkontrol bahkan bila perlu ada backup plan. Saya egois dan otoriter, tidak mau mendengar pendapat orang lain, dan cemburu buta.  Aneh juga ya, saya yang terbiasa mempermainkan hati wanita, malahan sangat cemburuan. Mungkin ini terjadi karena saya khawatir apa yang dahulu saya tabur dengan para pacar wanita di sekeliling saya akan berbalas “tuaian”, sehingga saya akan diduakan atau ditigakan isteri  saya. Namun kekhawatiran saya tidak pernah terjadi. Isteri saya setia.   Kondisi ini diperparah dengan sifat keras kepala yang kami miliki. Amarah saya meledak-ledak begitu mudahnya saat emosi sehingga saya sering lepas kendali. Bukan hanya perkataan kasar, tetapi tangan dan kaki ikut terlibat. Sering sekali hanya karena perbedaan pendapat atau masalah kecil kami bisa ribut besar. Saya suka mengungkit kesalahan-kesalahan masa lalu isteri  saya dan selalu berfikir negatif. Tidak pernah hal yang baik terlintas dalam benak saya, namun selalu berpikir yang negatif atau yang jelek-jelek. Begitu seringnya kami bertengkar sehingga pada suatu saat saya merasa capek dengan semua ini. Saya mulai berdoa minta ampun atas segala dosa-dosa saya dan mohon petunjuk Tuhan Yesus bagaimana mengakhiri semua ini.

Pada tahap berikutnya saya diajar Tuhan untuk "mengendalikan diri dan diam". Suatu hari saya terima hikmat Tuhan untuk mohon ampun dan diam dalam setiap perselisihan dan saya lakukan. Pada awalnya isteri  saya tidak bisa menerima semua itu, dia semakin geram. Saya masih ingat apa yang ia katakan dengan reaksi saya. ‘Jangan kamu pikir masalah kita selesai dengan kamu diam!!!  Jangan hanya gampang say sorry. Ayo ngomong dan selesaikan masalah kita!!!’

Tidak mudah pada awalnya, tetapi saya mau taat kepada Tuhan. Diam. Kemudian mukjizat Tuhan yang saya alami adalah sekalipun saya dicaci maki saya tidak merasa panas hati.  Emosi saya tidak terpancing! Bahkan dalam hati saya merasakan ada kesedihan yang mendalam dan kasih kepada isteri mulai timbul. Dengan sabar saya menunggu hingga amarahnya mereda, dan barulah saya berbicara menjelaskan dengan perkataan lemah lembut. Hari demi hari, minggu demi minggu, hingga bulan demi bulan kami jalani, perlahan tetapi pasti, ada perubahan hidup, ada kasih, sukacita, dan damai sejahtera  mulai mengalir di dalam keluarga kami.

Saya bersyukur dan terus berdoa untuk isteri  yang saya kasihi, Ninda. Hingga beberapa tahun kemudian oleh karena kasih anugerah Tuhan Yesus, hati isteri  sayapun dijamah Tuhan dan dipulihkan. Dia sungguh-sungguh mau mengampuni saya dan bahkan pada ibadah raya di gereja Tuhan menaruh cinta kasih yang luar biasa di dalam diri Ninda untuk saya dan ia sampaikan langsung kepada saya waktu itu. Puji Tuhan Yesus! Kami akhirnya dipulihkan. Dalam perjalanan hidup kami selanjutnya Tuhan membuka jalan untuk meneguhkan pemberkatan pernikahan kami menjadi pernikahan yang kudus di mata Tuhan dengan saksi Hamba Tuhan dan jemaat Tuhan Yesus.

Proses Tuhan atas hidup kami belum selesai. Berikutnya Tuhan Yesus memangkas hal-hal yang tidak baik bahkan yang dapat barakibat buruk bagi hidup saya. Ketergantungan minum minuman keras  dan merokok! Tanpa saya sadari, keajaiban terjadi pada saat saya diproses untuk mengeliminasi sifat saya yang keras kepala dan angkuh, yang namanya keinginan untuk minum itu hilang seketika, tanpa saya sadari! Sudah  tidak lagi ada lagi kenikmatan dan keinginan untuk minum minuman keras, sekalipun hanya minum bir. Semua stop. Bayangkan, Bangkok dikenal sebagai surganya laki-laki, kota dimana banyak wanita penghibur ditawarkan dimana-mana dan segala tempat hiburan buka siang dan malam. Pub dan club malam menawarkan tempat minum yang menarik, didampingi para wanita-wanita cantik.  Minuman keras dijual dimana-mana. Sungguh berat untuk seorang peminum dapat berhenti dengan mudah apabila tinggal di Bangkok. Namun sama sekali berbeda dengan saya.  Ketergantungan saya dengan minuman keras bahkan sudah Tuhan selesaikan sebelum saya doakan. Tuhan Yesus sungguh luar biasa. Haleluya!

Hal ini berbeda dengan ketergantungan saya yang satu ini: merokok! Saya diproses habis! Berawal dari doa pengerja yang kami ikuti setiap Jum'at. Kami berdua sangat senang mengikuti doa pengerja.  Roh Tuhan berkobar-kobar dalam hati dan jiwa kami. Bahkan di saat kerja  kami sering tidak sabar menunggu datangnya hari Jum'at. Pada saat itu kami sudah melayani dalam Doa Syafaat dan PPW (Pray, Praise, and Worship).  Bukan kami yang meminta pelayanan ini,  tetapi kami ditunjuk melayani di gereja. Sebenarnya saya dan isteri  sepakat untuk tidak melayani di atas mimbar dahulu. Kami menghadap kepada founder gereja di Bangkok untuk tidak melayani di atas mimbar dahulu karena kami menyadari bahwa kami masih dalam proses "pembenahan diri", dan belum layak untuk melayani di atas mimbar. Kami bersedia melayani mulai dari membantu menata ini itu untuk ibadah raya seperti mengangkat dan menata kursi, menyiapkan kabel-kabel listrik, sound system, dan lain-lain.  Saya senang dan mengerjakannya dengan sukacita. Tetapi jawaban dari founder gereja ini diluar dugaan kami, katanya: "Bapak  dan Ibu tetap melayani di atas mimbar karena saya sudah berdoa dan Tuhan menunjukkan bahwa ada api yang berkobar-kobar dalam hati Bapak dan Ibu." Luar biasa, itu sama persis dengan apa yang kami rasakan. Konfirmasi ini membuat kami berdua semakin "hot" dengan Tuhan.

Tetapi melalui doa pengerja ini saya diproses Tuhan untuk  berhenti merokok! Seperti biasa Jum'at malam itu kami berkumpul dan berdoa bersama. Entah bagaimana terjadinya, bungkus rokok saya keluar dan jatuh di dekat saya duduk. Hal ini terlihat oleh Pendeta yang bertugas malam itu. Alamak! Saya ditegur dan dimarahi habis-habisan oleh Pendeta itu.  Bukan hanya itu saja,  saya juga diskors dari pelayanan mimbar. Anehnya,  saya tidak  marah, tidak merasa sakit hati, dan tidak emosional. Bahkan Tuhan membalut hati saya. Dalam penundukan diri saya tetap diam, menerima semua hukuman skors dan meminta ampun kepada Tuhan.

Tetapi sebaliknya para panatua di gereja marah dan ingin memanggil Pendeta dan menegurnya karena menurut mereka bukan begitu caranya menegur. Jikalau mau menegur dan marah, Pendeta itu harus melakukannya secara pribadi, tidak di depan umum. Bahkan salah satu panatua berpikir, ‘Wah keluarga ini pasti keluar dari gereja, pasti keluar!’ Tetapi saya meyakinkan mereka bahwa saya menerima teguran dan akan saya jalani hukuman skorsing. Hanya waktu itu isteri  saya meminta agar kami tetap bisa mengikuti doa pengerja setiap hari Jum'at malam. Puji Tuhan, founder dan panatua mengijinkan kami hadir!

Apakah saya berhenti merokok setelah peristiwa malam itu? Jawabnya, tidak! Beberapa waktu kemudian sekitar pertengahan tahun 2007 dibantu bapak pendeta yang menjadi gembala terlama selama saya di Bangkok dan perhatian dan supportnya yang sungguh-sungguh kepada saya, akhirnya saya dapat terbebas dari ikatan merokok hingga saat ini.


Puji syukur kepada Tuhan semua proses perubahan ini terjadi hanya oleh karena kasih anugerah Tuhan Yesus kepada saya dan isteri. Kesaksian kami belum berhenti sampai disini karena hingga saat ini kami masih terus  mengalami proses perubahan.”

Ditulis/diposting oleh Hadi Kristadi untuk PENTAS KESAKSIAN http://pentas-kesaksian.blogspot.com

Kesaksian Pembaca Buku "Mukjizat Kehidupan"

Pada tanggal 28 Oktober 2009 datang SMS dari seorang Ibu di NTT, bunyinya:
"Terpujilah Tuhan karena buku "Mukjizat Kehidupan", saya belajar untuk bisa mengampuni, sabar, dan punya waktu di hadirat Tuhan, dan akhirnya Rumah Tangga saya dipulihkan, suami saya sudah mau berdoa. Buku ini telah jadi berkat buat teman-teman di Pasir Panjang, Kupang, NTT. Kami belajar mengasihi, mengampuni, dan selalu punya waktu berdoa."

Hall of Fame - Daftar Pembaca Yang Diberkati Buku Mukjizat Kehidupan

  • A. Rudy Hartono Kurniawan - Juara All England 8 x dan Asian Hero
  • B. Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
  • C. Pdt. Ir. Djohan Handojo
  • D. Jeffry S. Tjandra - Worshipper
  • E. Pdt. Petrus Agung - Semarang
  • F. Bpk. Irsan
  • G. Ir. Ciputra - Jakarta
  • H. Pdt. Dr. Danny Tumiwa SH
  • I. Erich Unarto S.E - Pendiri dan Pemimpin "Manna Sorgawi"
  • J. Beni Prananto - Pengusaha
  • K. Aryanto Agus Mulyo - Partner Kantor Akuntan
  • L. Ir. Handaka Santosa - CEO Senayan City
  • M. Pdt. Drs. Budi Sastradiputra - Jakarta
  • N. Pdm. Lim Lim - Jakarta
  • O. Lisa Honoris - Kawai Music Shool Jakarta
  • P. Ny. Rachel Sudarmanto - Jakarta
  • Q. Ps. Levi Supit - Jakarta
  • R. Pdt. Samuel Gunawan - Jakarta
  • S. F.A Djaya - Tamara Jaya - By Pass Ngurah Rai - Jimbaran - Bali
  • T. Ps. Kong - City Blessing Church - Jakarta
  • U. dr. Yoyong Kohar - Jakarta
  • V. Haryanto - Gereja Katholik - Jakarta
  • W. Fanny Irwanto - Jakarta
  • X. dr. Sylvia/Yan Cen - Jakarta
  • Y. Ir. Junna - Jakarta
  • Z. Yudi - Raffles Hill - Cibubur
  • ZA. Budi Setiawan - GBI PRJ - Jakarta
  • ZB. Christine - Intercon - Jakarta
  • ZC. Budi Setiawan - CWS Kelapa Gading - Jakarta
  • ZD. Oshin - Menara BTN - Jakarta
  • ZE. Johan Sunarto - Tanah Pasir - Jakarta
  • ZF. Waney - Jl. Kesehatan - Jakarta
  • ZG. Lukas Kacaribu - Jakarta
  • ZH. Oma Lydia Abraham - Jakarta
  • ZI. Elida Malik - Kuningan Timur - Jakarta
  • ZJ. Luci - Sunter Paradise - Jakarta
  • ZK. Irene - Arlin Indah - Jakarta Timur
  • ZL. Ny. Hendri Suswardani - Depok
  • ZM. Marthin Tertius - Bank Artha Graha - Manado
  • ZN. Titin - PT. Tripolyta - Jakarta
  • ZO. Wiwiek - Menteng - Jakarta
  • ZP. Agatha - PT. STUD - Menara Batavia - Jakarta
  • ZR. Albertus - Gunung Sahari - Jakarta
  • ZS. Febryanti - Metro Permata - Jakarta
  • ZT. Susy - Metro Permata - Jakarta
  • ZU. Justanti - USAID - Makassar
  • ZV. Welian - Tangerang
  • ZW. Dwiyono - Karawaci
  • ZX. Essa Pujowati - Jakarta
  • ZY. Nelly - Pejaten Timur - Jakarta
  • ZZ. C. Nugraheni - Gramedia - Jakarta
  • ZZA. Myke - Wisma Presisi - Jakarta
  • ZZB. Wesley - Simpang Darmo Permai - Surabaya
  • ZZC. Ray Monoarfa - Kemang - Jakarta
  • ZZD. Pdt. Sunaryo Djaya - Bethany - Jakarta
  • ZZE. Max Boham - Sidoarjo - Jatim
  • ZZF. Julia Bing - Semarang
  • ZZG. Rika - Tanjung Karang
  • ZZH. Yusak Prasetyo - Batam
  • ZZI. Evi Anggraini - Jakarta
  • ZZJ. Kodden Manik - Cilegon
  • ZZZZ. ISI NAMA ANDA PADA KOLOM KOMENTAR UNTUK DIMASUKKAN DALAM DAFTAR INI