![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzLKpScKTLcrHQaAqQwxovkFsrbsfxY5WOxI9cYjdmrHbOf9C_XrWYMgU98WTPsD7SDx1R6ZoFDWaSdaicL23dqPelJ1sf0EtEjqI1DRRUh1zxX-aVDXdXAG8UYGTQx43HxuvHXRtYBDGN/s320/Bauby.jpg)
Menulis Buku Dengan Kedipan Mata
Jean Dominique Bauby di masa mudanya adalah seorang yang berbakat dan berjaya. Berangkat dari seorang wartawan, kariernya melesat sampai menjadi redaksi Majalah Elle, majalah kebanggaan orang Perancis yang digandrungi wanita di seluruh dunia.
Pada tanggal 8 Desember 1995, pada usia 43 tahun, Bauby terkena stroke masif dan koma. Ketika ia sadar 20 hari kemudian, ia mendapati seluruh tubuhnya dari ujung kepala sampai ujung kaki lumpuh. Kondisi ini dikenal sebagai Locked-In Syndrome, penyakit kelumpuhan total yang membuat dia sama sekali tidak mampu berbicara maupun bergerak, namun kondisi mentalnya masih sehat. Satu-satunya bagian tubuh yang masih dapat digerakkannya adalah kelopak mata kirinya. Dengan cara itulah dia bisa berkomunikasi dengan perawat, dokter, keluarga, dan teman-temannya. Bauby kehilangan berat badan sebanyak 60 pon selama 20 minggu setelah terkena stroke.
Sebagai seorang yang terpenjara di tubuh yang tak berguna lagi, Bauby tetap dapat berpikir, berargumentasi, mencium bau, dan mendengar (meskipun kurang baik). Dengan kelopak mata kirinya ia dapat melihat dan kemudian belajar mengekspresikan dirinya.
Terapis bicaranya dan yang kemudian menjadi sahabatnya akan menyebutkan suatu abjad, dan Bauby akan mengedipkan mata kirinya untuk memilih huruf atau tanda baca yang ia inginkan. Ia merangkai kata-kata, kalimat dan paragraf dengan kedipan mata. Ia mengedit kalimat dan buku di kepalanya. Bersama seorang penulis kenamaan, Claude Mendibil, ia menyelesaikan buku memoar yang berjudul "The Diving Bell and the Butterfly" dalam bahasa Perancis, selama dua bulan dan dipublikasikan di Perancis pada tahun 1997. Melalui buku ini Bauby ingin menyatakan bahwa meskipun tubuhnya tenggelam, namun kreativitas dan imajinasinya dapat terbang bebas seperti seekor kupu-kupu. Sepuluh hari setelah menyelesaikan bukunya, Bauby meninggal karena suatu infeksi. Buku memoarnya yang fenomenal diangkat ke dalam layar lebar oleh sutradara Julian Schaubel dan mendapatkan empat nominasi Oscar pada tahun 2008.
Sumber: Tabloid Keluarga Edisi 43/2009 dan sumber internet lainnya.
Diposting oleh Hadi Kristadi untuk PENTAS KESAKSIAN
http://pentas-kesaksian.blogspot.com