Search This Blog

Tuesday, May 22, 2007

The Story about Ika (1)

Tadi malam kami datang berkunjung ke rumah seseorang yang kesaksiannya luar biasa. Sebut saja namanya Ika, seorang wanita cantik, 'smart', dan pandai bergaul. Ayahandanya berasal dari Cirebon, seorang mantan pejabat di negeri ini. Ibundanya berasal dari Tapanuli. Karena mereka saling mencintai, ibunya rela melepaskan iman kristianinya. Ika dibesarkan di dalam keluarga yang taat beribadah. Ia dibesarkan seperti Cinderella, dimanja, disayang dalam keluarga bersama 2 adik laki-lakinya. Mereka kebanyakan tinggal di Eropa, sehingga tidaklah mengherankan jika Ika fasih berbicara dalam empat bahasa asing. Dari kecil Ika tidak mengenal kekristenan, namun suasana Natal dan Tahun Baru di Eropa sangat berkesan di hatinya.

Ketika dewasa, Ika sudah membaca kitab sucinya dari awal hingga akhir sebanyak 3 kali dan Ika sering diundang untuk berceramah di pertemuan-pertemuan rohani. Obsesi ayahnya agar Ika menikah di tanah suci akhirnya terlaksana juga ketika Ika mengikat janji dengan seseorang yang dia cintai. Dalam pernikahan itu mereka dikaruniai seorang putera dan dua orang puteri.

Sayangnya, pernikahan ini kandas di tengah jalan. Ika yang biasa hidup seperti Cinderella tidak tahan menghadapi gelombang kehidupan rumah tangga. Ia kemudian banyak menghabiskan waktu di dunia gemerlapan. Ia banyak gaul di kafe-kafe di Jakarta. Karena sering duduk dekat panggung 'live music' di suatu kafe, ia mulai memperhatikan sang vokalis yang sering tampil di kafe itu. Mulanya biasa saja, ia suka ngobrol dengan Arnold, katakan saja begitu nama vokalis itu. Arnold membangkitkan simpati Ika, karena vokalis band ini baru ditinggal mati isteri dan anaknya. Arnold, duda sebatang kara dalam kesedihan, makin menjadi teman ngobrol yang menyenangkan bagi Ika. Mulanya biasa, namun lambat tapi pasti, diantara mereka mulai ada rasa saling sayang. Tapi sejak awal Ika membatasi diri, karena Arnold berbeda keyakinan. Dalam curhatnya Arnold kadang-kadang menunjukkan emosinya yang suka meledak. Ika dengan sabar menghadapinya, menasihatinya. Namun seringkali nasihat Ika ditanggapi negatif. “Jangan hakimi saya begitu dong, Ka!” keluh Arnold ketika sudah merasa risi dengan nasihat Ika.

Suatu saat pada bulan Ramadhan Ika melintas di sekitar gereja Mawar Sharon di Kelapa Gading. Ia ingin datang dan masuk untuk beribadah di situ. Aneh sekali. Dia sedang berpuasa, dan bagi orang berpuasa apabila masuk ke gereja, maka puasanya batal. Karena kebelet ke toilet, ia akhirnya mampir juga ke area gereja, mendatangi toilet. Ternyata Ika mendapat mens pada hari itu. Artinya, puasanya otomatis batal. Karena terlanjur batal puasa, maka ia masuk ke ruang kebaktian sekalian. Pada hari Minggu itu pas habis ibadah sebelumnya dan akan dimulai ibadah berikutnya di jam 3.00 sore. Ia duduk di situ dan merasakan bahwa ruang ibadah itu mengingatkan suasana Natal atau Tahun Baru di Eropa, walaupun saat itu bukan hari Natal atau Tahun Baru. Ika melihat lukisan Yesus yang akrab dilihatnya semasa kecil. Pada saat ibadah raya dimulai dan dibuka dengan lagu “Glory-glory, Haleluya!” Ika semakin diingatkan dengan masa kecilnya yang sering mendengar lagu ini diperdengarkan di gereja-gereja di Eropa. Ika merasa “at home” sekali di dalam gereja.

Mulailah di hatinya timbul keinginan. Ia berdoa, “Tuhan, kalau Engkau ada di sini. Kabulkanlah permohonan saya!” Dengan ragu Ika meminta sesuatu yang menurutnya mustahil pada waktu itu. “Datangkan Arnold ke sini, Tuhan!” Ika sangat ingin merasakan bahwa Tuhan itu seperti ayahnya yang selalu mengabulkan apa yang ia minta. Beberapa saat kemudian, Ika kaget sekali ketika sesosok tubuh yang dikenalnya masuk dan duduk di bagian depan. Arnold! Ia segera menemui lelaki itu.
“Hai!” kata Arnold kaget. “Ngapain kesini?”
“Mau doain kamu!” kata Ika sungguh-sungguh.

Sejak saat itu hubungan Arnold dan Ika semakin mesra. Dapat diterka, ketika Ika memohon restu dari ayahandanya untuk menikah dengan Arnold, dengan serta merta ditolak, karena Ika menyatakan diri untuk berpindah agama. Ika dianggap murtad oleh ayahanda tercinta. Sejak itu Ika dikucilkan keluarganya, sedangkan ibundanya telah wafat.

Dalam pernikahan kedua ini pasangan Arnold dan Ika dikaruniai Tuhan seorang anak lelaki yang lucu. Kelahiran anak inipun penuh mukjizat, karena bayi ini hampir saja tidak dapat bertahan hidup. Hanya karena iman Ika yang ngotot terhadap Tuhan, ia berdoa sungguh-sungguh, dan anak ini lahir dengan selamat.

Selama pernikahannya yang kedua, Ika tidak mendapat bimbingan rohani dari suaminya. Ika mencari tahu sendiri tentang Tuhan Yesus dari Alkitab. Ika belajar sendiri mengenai cara berdoa orang Kristen. Kehidupan rohani suaminya suam-suam kuku sekali. Bahkan Arnold sering melarang Ika menunjukkan identitas kristianinya apabila mereka bertemu teman-teman lama Ika atau ketika sekedar mengobrol di telpon. “Jangan pamerkan imanmu!” kata Arnold ketus, padahal menurut Ika wajar-wajar saja ia mengakui imannya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya.

Dalam kehidupan bersama Arnold, Ika yang dulunya hidup bak Cinderella, semakin diperhadapkan dengan kehidupan nyata yang penuh tantangan. Ika dilatih untuk mengandalkan Tuhan Yesus. Karakter Ika dibentuk, meskipun dengan cara yang sulit. Ia tidak membayangkan betapa sulitnya hidup bersama seniman yang satu ini.

Rupanya kehidupan rumah tangga Ika dengan seniman ini tidak dapat bertahan lama. Mereka harus berpisah, akhirnya. Yang tidak diharapkan adalah munculnya persoalan anak dan keuangan dalam proses perceraian ini. Arnold memaksa Ika untuk mendapatkan hak perwalian atas Alex, anak terkecil mereka. Ika pikir, “Apakah seorang seniman seperti Arnold dapat membesarkan dan mengasihi anak kecil hasil buah perkawinan mereka?” Dengan tekad yang bulat, Ika tidak mau melepaskan anak keempatnya.

Perselisihan ini sampai melibatkan pengacara. Arnold menggunakan pengacara, Ika juga. Selain itu, suaminya menuntut harta bersama mereka. Sebenarnya harta bersama itu adalah harta Ika dari peninggalan orang tuanya. Mulanya Ika tidak rela menyerahkan harta benda atau uang, namun di hatinya kemudian muncul kedamaian. “Daripada Arnold mengambil Alex, lebih baik saya berikan dia uang!” demikian pertimbangan Ika. Pada hari yang dijanjikan, Ika membawa uang tunai di suatu tas besar. Semula pengacara Arnold membesarkan hati Ika, “Tenang saja, pasti Arnold akan kembalikan uang itu kepada kamu agar dipakai untuk membesarkan Alex...” Eh, ternyata, meskipun pengacara Arnold membujuk agar memberikan uang itu kembali kepada Ika, Arnold cuek saja. Arnold berkilah, “Bang, aku perlu duit untuk kontrak rumah dan untuk hidup juga!” Dengan enteng dia meraih tas berisi uang tunai itu dan segera berlalu. Ika tabah dan ikhlas sekali. “Tidak lama lagi uang itu pasti ludes, buat pesta pora, buat mabuk-mabukan!” kata Ika dalam hati setelah melihat kelakuan mantan suaminya yang mengaku Kristen ini.

Sejak perpisahan kedua ini, Ika didekati pihak keluarganya kembali. Mereka terus membujuk agar Ika kembali ke agamanya yang lama. Adik lelakinya membayari dan menyediakan satu unit apartemen di Kemang. Selain itu adik lelakinya juga membantu keuangan Ika sekeluarga. (Bersambung)
Posted by Hadi Kristadi for http://pentas-kesaksian.blogspot.com

Kesaksian Pembaca Buku "Mukjizat Kehidupan"

Pada tanggal 28 Oktober 2009 datang SMS dari seorang Ibu di NTT, bunyinya:
"Terpujilah Tuhan karena buku "Mukjizat Kehidupan", saya belajar untuk bisa mengampuni, sabar, dan punya waktu di hadirat Tuhan, dan akhirnya Rumah Tangga saya dipulihkan, suami saya sudah mau berdoa. Buku ini telah jadi berkat buat teman-teman di Pasir Panjang, Kupang, NTT. Kami belajar mengasihi, mengampuni, dan selalu punya waktu berdoa."

Hall of Fame - Daftar Pembaca Yang Diberkati Buku Mukjizat Kehidupan

  • A. Rudy Hartono Kurniawan - Juara All England 8 x dan Asian Hero
  • B. Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
  • C. Pdt. Ir. Djohan Handojo
  • D. Jeffry S. Tjandra - Worshipper
  • E. Pdt. Petrus Agung - Semarang
  • F. Bpk. Irsan
  • G. Ir. Ciputra - Jakarta
  • H. Pdt. Dr. Danny Tumiwa SH
  • I. Erich Unarto S.E - Pendiri dan Pemimpin "Manna Sorgawi"
  • J. Beni Prananto - Pengusaha
  • K. Aryanto Agus Mulyo - Partner Kantor Akuntan
  • L. Ir. Handaka Santosa - CEO Senayan City
  • M. Pdt. Drs. Budi Sastradiputra - Jakarta
  • N. Pdm. Lim Lim - Jakarta
  • O. Lisa Honoris - Kawai Music Shool Jakarta
  • P. Ny. Rachel Sudarmanto - Jakarta
  • Q. Ps. Levi Supit - Jakarta
  • R. Pdt. Samuel Gunawan - Jakarta
  • S. F.A Djaya - Tamara Jaya - By Pass Ngurah Rai - Jimbaran - Bali
  • T. Ps. Kong - City Blessing Church - Jakarta
  • U. dr. Yoyong Kohar - Jakarta
  • V. Haryanto - Gereja Katholik - Jakarta
  • W. Fanny Irwanto - Jakarta
  • X. dr. Sylvia/Yan Cen - Jakarta
  • Y. Ir. Junna - Jakarta
  • Z. Yudi - Raffles Hill - Cibubur
  • ZA. Budi Setiawan - GBI PRJ - Jakarta
  • ZB. Christine - Intercon - Jakarta
  • ZC. Budi Setiawan - CWS Kelapa Gading - Jakarta
  • ZD. Oshin - Menara BTN - Jakarta
  • ZE. Johan Sunarto - Tanah Pasir - Jakarta
  • ZF. Waney - Jl. Kesehatan - Jakarta
  • ZG. Lukas Kacaribu - Jakarta
  • ZH. Oma Lydia Abraham - Jakarta
  • ZI. Elida Malik - Kuningan Timur - Jakarta
  • ZJ. Luci - Sunter Paradise - Jakarta
  • ZK. Irene - Arlin Indah - Jakarta Timur
  • ZL. Ny. Hendri Suswardani - Depok
  • ZM. Marthin Tertius - Bank Artha Graha - Manado
  • ZN. Titin - PT. Tripolyta - Jakarta
  • ZO. Wiwiek - Menteng - Jakarta
  • ZP. Agatha - PT. STUD - Menara Batavia - Jakarta
  • ZR. Albertus - Gunung Sahari - Jakarta
  • ZS. Febryanti - Metro Permata - Jakarta
  • ZT. Susy - Metro Permata - Jakarta
  • ZU. Justanti - USAID - Makassar
  • ZV. Welian - Tangerang
  • ZW. Dwiyono - Karawaci
  • ZX. Essa Pujowati - Jakarta
  • ZY. Nelly - Pejaten Timur - Jakarta
  • ZZ. C. Nugraheni - Gramedia - Jakarta
  • ZZA. Myke - Wisma Presisi - Jakarta
  • ZZB. Wesley - Simpang Darmo Permai - Surabaya
  • ZZC. Ray Monoarfa - Kemang - Jakarta
  • ZZD. Pdt. Sunaryo Djaya - Bethany - Jakarta
  • ZZE. Max Boham - Sidoarjo - Jatim
  • ZZF. Julia Bing - Semarang
  • ZZG. Rika - Tanjung Karang
  • ZZH. Yusak Prasetyo - Batam
  • ZZI. Evi Anggraini - Jakarta
  • ZZJ. Kodden Manik - Cilegon
  • ZZZZ. ISI NAMA ANDA PADA KOLOM KOMENTAR UNTUK DIMASUKKAN DALAM DAFTAR INI