Search This Blog

Tuesday, October 6, 2009

Thanks for Listening!

Mendengarkan
Saya telah belajar mengharapkan hadiah-hadiah dari Allah dalam bentuk orang-orang yang saya temui, baik untuk selama hanya beberapa detik, beberapa jam atau bahkan seumur hidup saya. Saya dan istri saya naik kereta api jarak pendek yang sudah antik dan bersejarah. Itu adalah bagian dari perayaan ulang tahun istri saya. Perjalanan kereta selama satu jam disertai makan siang itu bagi saya terlalu berpengharapan tinggi.

Saya mengharapkan bertemu orang baru yang akan duduk bersama di meja makan kami. Mereka tidak akan mengetahui hal itu tetapi Tuhan mengirimkan mereka kepada kami. Tuhan selalu mengirimkan banyak orang atau paling tidak satu orang saja. Itu adalah hadiah bagi saya hari itu.

Belum sampai kami duduk dua menit saya mendengar ada orang yang bertanya, “Boleh saya bergabung dengan kalian?”

Saya segera menjawab, “Wah, kami sedang mengharapkan kedatangan Anda.”

Orang ini berusia awal enam puluh tahunan dan agak cacat karena penyakit stroke. Dengan sopan dia memperkenalkan dirinya dan selama 45 menit berikutnya dia tidak pernah berhenti bicara dan bicara dengan keras. Jika ada jeda dalam pembicaraan kami, itu adalah karena seorang pemandu wisata di kerata antik itu menawarkan diri untuk menceritakan latar belakang sejarah kereta api itu. Kalau tidak, pria ini terus berbicara kepada kami tentang dirinya.

Beberapa hal yang dia ceritakan memang sangat menarik, tetapi kebanyakan bercerita tentang kemarahannya bekerja sebagai seorang pengacara, jenis-jenis perkara hokum dan pengetahuannya tentang peta. Dia tidak pernah bertanya kepada salah seorang di antara kami tentang apa yang kami kerjakan.

Jadi, kalau saya percaya Tuhan mengirimkan pria ini kepada kami, apa pesan buat kami?Pria itu perlu berbicara dan saya perlu diingatkan betapa pentingnya mendengarkan orang-orang lain barang sebentar saja, beberapa jam, atau selama seumur hidup. Pria itu nampaknya tak pernah memahami pelajaran itu.

Saya menguatirkan orang ini sepanjang sisa hari itu. Saya kuatir bahwa kebanyakan orang tidak akan memberi kesempatan kepadanya untuk berbicara. Beberapa orang di kereta api itu memberikan komentar yang menyalahkan saya karena saya telah mendengarkan pria itu. Mungkin saya telah dikirim untuk dia. Mungkin dia telah berdoa kepada Tuhan agar bertemu dengan seseorang yang mau mendengarkannya. Hal itu memang berlaku untuk dua arah. Kenyataannya Tuhan memberi kita dua telinga dan satu mulut, karena kita perlu mendengar dua kali lebih banyak dari pada apa yang kita katakan. Terima kasih karena sudah mendengarkan! Naskah asli ditulis oleh Bob Perks, God's Work Ministry Email. Diterjemahkan oleh Hadi Kristadi untuk Pentas Kesaksian, http://pentas-kesaksian.blogspot.com pada tanggal 6 Oktober 2009.

******

THANKS FOR LISTENING!
I have learned to expect gifts from God in the form of people. People who I meet for a few seconds, a few hours or even for a lifetime.
My wife and I took a short train ride on an old historic train. It was part of her birthday plans. The one hour included lunch and for me high expectations.

I expected to meet someone new who would be seated at our table. They wouldn't know it but God was sending them to me. He always sends me many gifts and at least one person.

This would be my gift for today.

Sure enough, we weren't seated two minutes, when I heard, “Would you mind if I joined you?”

I replied, “I was expecting you!”

He was in his early sixties and handicapped from a stroke.

He politely introduced himself and for the next 45 minutes...never stopped talking and loudly.

If there was a pause in the conversation it was because a guide with the train offered a little background on the history of the train.

Otherwise, this gentleman spoke to us about himself.

Some things he had to say were very interesting but most was a rant about his experience as a lawyer, types of law and his knowledge of maps.

He never asked either one of us what we did.

So, if I do believe God sent him, what was the message here?

He needed to talk and I needed to be reminded how important it was to listen to people if only for a few seconds, a few hours, or for a lifetime.

He apparently never learned that lesson.

I did worry about him the rest of the day. I worried that most people would not give him the opportunity.

A few people on the train made derogatory comments to me because they felt sorry that we had to listen to him.

Perhaps I was sent to him. Maybe he was praying to God to meet someone who would listen. It does work both ways.

It is a fact, God gave us two ears and one mouth, because we need to listen twice as much as we speak.

Thanks for listening!

By Bob Perks

******

Diposting oleh Hadi Kristadi untuk PENTAS KESAKSIAN
http://pentas-kesaksian.blogspot.com

Kesaksian Pembaca Buku "Mukjizat Kehidupan"

Pada tanggal 28 Oktober 2009 datang SMS dari seorang Ibu di NTT, bunyinya:
"Terpujilah Tuhan karena buku "Mukjizat Kehidupan", saya belajar untuk bisa mengampuni, sabar, dan punya waktu di hadirat Tuhan, dan akhirnya Rumah Tangga saya dipulihkan, suami saya sudah mau berdoa. Buku ini telah jadi berkat buat teman-teman di Pasir Panjang, Kupang, NTT. Kami belajar mengasihi, mengampuni, dan selalu punya waktu berdoa."

Hall of Fame - Daftar Pembaca Yang Diberkati Buku Mukjizat Kehidupan

  • A. Rudy Hartono Kurniawan - Juara All England 8 x dan Asian Hero
  • B. Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
  • C. Pdt. Ir. Djohan Handojo
  • D. Jeffry S. Tjandra - Worshipper
  • E. Pdt. Petrus Agung - Semarang
  • F. Bpk. Irsan
  • G. Ir. Ciputra - Jakarta
  • H. Pdt. Dr. Danny Tumiwa SH
  • I. Erich Unarto S.E - Pendiri dan Pemimpin "Manna Sorgawi"
  • J. Beni Prananto - Pengusaha
  • K. Aryanto Agus Mulyo - Partner Kantor Akuntan
  • L. Ir. Handaka Santosa - CEO Senayan City
  • M. Pdt. Drs. Budi Sastradiputra - Jakarta
  • N. Pdm. Lim Lim - Jakarta
  • O. Lisa Honoris - Kawai Music Shool Jakarta
  • P. Ny. Rachel Sudarmanto - Jakarta
  • Q. Ps. Levi Supit - Jakarta
  • R. Pdt. Samuel Gunawan - Jakarta
  • S. F.A Djaya - Tamara Jaya - By Pass Ngurah Rai - Jimbaran - Bali
  • T. Ps. Kong - City Blessing Church - Jakarta
  • U. dr. Yoyong Kohar - Jakarta
  • V. Haryanto - Gereja Katholik - Jakarta
  • W. Fanny Irwanto - Jakarta
  • X. dr. Sylvia/Yan Cen - Jakarta
  • Y. Ir. Junna - Jakarta
  • Z. Yudi - Raffles Hill - Cibubur
  • ZA. Budi Setiawan - GBI PRJ - Jakarta
  • ZB. Christine - Intercon - Jakarta
  • ZC. Budi Setiawan - CWS Kelapa Gading - Jakarta
  • ZD. Oshin - Menara BTN - Jakarta
  • ZE. Johan Sunarto - Tanah Pasir - Jakarta
  • ZF. Waney - Jl. Kesehatan - Jakarta
  • ZG. Lukas Kacaribu - Jakarta
  • ZH. Oma Lydia Abraham - Jakarta
  • ZI. Elida Malik - Kuningan Timur - Jakarta
  • ZJ. Luci - Sunter Paradise - Jakarta
  • ZK. Irene - Arlin Indah - Jakarta Timur
  • ZL. Ny. Hendri Suswardani - Depok
  • ZM. Marthin Tertius - Bank Artha Graha - Manado
  • ZN. Titin - PT. Tripolyta - Jakarta
  • ZO. Wiwiek - Menteng - Jakarta
  • ZP. Agatha - PT. STUD - Menara Batavia - Jakarta
  • ZR. Albertus - Gunung Sahari - Jakarta
  • ZS. Febryanti - Metro Permata - Jakarta
  • ZT. Susy - Metro Permata - Jakarta
  • ZU. Justanti - USAID - Makassar
  • ZV. Welian - Tangerang
  • ZW. Dwiyono - Karawaci
  • ZX. Essa Pujowati - Jakarta
  • ZY. Nelly - Pejaten Timur - Jakarta
  • ZZ. C. Nugraheni - Gramedia - Jakarta
  • ZZA. Myke - Wisma Presisi - Jakarta
  • ZZB. Wesley - Simpang Darmo Permai - Surabaya
  • ZZC. Ray Monoarfa - Kemang - Jakarta
  • ZZD. Pdt. Sunaryo Djaya - Bethany - Jakarta
  • ZZE. Max Boham - Sidoarjo - Jatim
  • ZZF. Julia Bing - Semarang
  • ZZG. Rika - Tanjung Karang
  • ZZH. Yusak Prasetyo - Batam
  • ZZI. Evi Anggraini - Jakarta
  • ZZJ. Kodden Manik - Cilegon
  • ZZZZ. ISI NAMA ANDA PADA KOLOM KOMENTAR UNTUK DIMASUKKAN DALAM DAFTAR INI