Search This Blog

Friday, December 5, 2008

Long-Term Illness Defeated (2)

Rasa sakitnya yang semakin berat memaksa Shirley untuk tidak mengikuti konferensi itu pada keesokan harinya. Suaminya membelikan Shirley DVD dari sesi-sesi yang ada di konferensi itu, dan dia menonton semua DVD itu di kamar hotelnya pada DVD Player yang portabel. Ketika temannya, Jim Ertel, yang menjadi salah satu Direktur dalam Andrew Wommack Ministry (AWM), mendengar bahwa Shirley terlalu sakit untuk mengikuti pertemuan-pertemuan dalam konferensi itu, maka Jim mengirimkan para pendoa syafaat kepada Shirley. Pada hari berikutnya, Cecil dan Lisa Paxton, yang biasa mengadakan pelayanan doa di AWM, bertemu Shirley di kamar hotelnya dan melayani Firman Tuhan kepadanya.

“Cecil memerintahkan penyakit itu pergi dari tubuh saya dan berdoa agar saya mendapatkan tidur yang nyenyak pada malam itu, yang sebelumnya tidak pernah saya dapatkan,” kenang Shirley. Cecil juga menerangkan bahwa ketika orang-orang berurusan dengan siksaan penyakit dalam jangka lama, maka penyakit itu sudah menyatu dengan diri dan identitas mereka. Mereka yang sakit lama itu menemukan bahwa diri mereka secara tidak sadar telah menyesuaikan gaya hidup mereka untuk mengimbangi penyakit menahun itu. Meskipun mereka sudah mengadakan pengakuan iman yang benar, mereka sebenarnya belum melihat diri mereka disembuhkan di dalam hati mereka.

Orang itu harus mengubah hati mereka untuk menerima manifestasi kesembuhan yang menyeluruh. Cecil memberikan kepada Shirley CD pengajarannya yang berjudul “Hati: Keberhasilan Kita untuk Kehidupan” agar didengarkan Shirley sebelum ia bertemu Cecil dan Lisa keesokan harinya.

Shirley dapat tidur lebih baik pada malam hari itu dibandingkan malam-malam sebelumnya yang ia dapat ingat. Setelah mendengarkan CD pengajaran Cecil dan berdoa kepada Bapa untuk menolongnya untuk mengatasi rasa tidak percaya yang masih ada di hatinya, maka Shirley siap bertemu Cecil dan Lisa kembali – dan siap menerima kesembuhannya!

Sementara Cecil dan Lisa melayani Shirley, Bapa mewahyukan kepada Lisa melalui karunia perkataan pengetahuan bahwa Bapa akan memberikan usus baru dalam organ pencernaannya. Shirley tahu pada saat itu bahwa ia dapat menentukan hari itu sebagai hari pertama bagi kehidupan baru selama sisa hidupnya.

Namun Cecil memperingatkan Shirley bahwa iblis akan menantang kesembuhannya. “Ia berkata kepada saya bahwa untuk mengatasi pencobaan ini,” kata Shirley, “saya harus berhati-hati menjaga pikiran saya dan saya hanya memperkatakan apa yang Bapa katakan kepada saya. Firman Tuhan harus berkata lebih keras dari pada keadaan saya.”

Malam itu adalah malam terakhir dalam konferensi itu. Shirley bukan saja mampu untuk mengikuti pertemuan di malam terakhir itu, namun juga dapat bersaksi tentang kebaikan Tuhan.

Pada hari berikutnya, Shirley dan keluarganya pulang ke rumah dalam perjalanan dua hari ke Arizona. Tepat seperti yang pernah diperingatkan Cecil, pencobaan dan tantangan dari Iblis datang. Namun kali ini Shirley sudah siap. Meskipun ia bangun dengan rasa sakit di sekujur tubuhnya, namun ia tidak gentar. Ia memasang CD Player dan membiarkan Firman Tuhan tetap bergema di telinganya. Ia hanya mengizinkan satu pikiran ke dalam otaknya – "Allah Bapa yang Luar Biasa Berbelas Kasihan sedang menyembuhkan saya."

Meskipun ia sedang tertidur, Shirley tetap membiarkan pengajaran Cecil bergema di telinganya dan masuk ke alam bawah sadarnya. Gejala-gejala penyakit itu pelan-pelan lenyap, dan pada saat ia sampai di kotanya, ia tahu bahwa kemenangan sudah dekat. Nafsu makannya kembali, dan ia kini dapat makan makanan apa saja tanpa menjadi sakit. Dapur bakal menjadi tempat favorit bagi Shirley.

Sekarang sudah setahun lebih sejak Shirley menerima kesembuhannya, namun ia masih mendengarkan pengajaran-pengajaran yang akan menjaga agar hatinya tetap teguh. Berat badannya naik 15 kilogram dan sekarang ia bebas dari penyakit. “Saya sungguh bersyukur kepada pelayanan Andrew Wommack,” kata Shirley. “Mereka tidak pernah berputus asa dan selalu mengirimkan hamba-hamba Tuhan sampai saya disembuhkan. Namun di atas segalanya saya sangat bersyukur kepada Allah Bapa yang Luar Biasa Berbelas Kasihan atas kasih-Nya yang tak berkesudahan. Meskipun saya hampir menyerah atas keadaan saya, namun Bapa tidak pernah.” (Diterjemahkan oleh Hadi Kristadi untuk http://pentas-kesaksian.blogspot.com - mohon keterangan ini jangan dihilangkan ketika anda mempostingnya atau memforwardnya - terima kasih)

Long-Term Illness Defeated (2)
Her intense pain kept her out of the following day’s meetings. Her husband bought her the DVDs of the meetings, and she watched them in their hotel room on her portable DVD player. When her friend Jim Ertel, one of Andrew’s directors, heard she was too sick to be at the meetings, he sent prayer warriors to her. The following day, Cecil and Lisa Paxton, who used to manage the prayer ministry at AWM, met with Shirley in her hotel room and ministered God’s Word to her.

“Cecil commanded the pain to go from my body and prayed that I would have a peaceful night’s sleep, which I hadn’t had in forever,” remembers Shirley. Cecil also explained that when people deal with an affliction for a long time, it becomes part of their identity. They find themselves, almost subconsciously, adjusting their life style to compensate for the illness. Even though they are making all the right confessions, they really don’t see themselves healed in their hearts.

The person must have a change of heart to receive the full manifestation of healing. Cecil left Shirley his teaching “The Heart: Our Success for Life” to listen to before he and Lisa returned the following day.

Shirley slept better that night than she could ever remember. After listening to Cecil’s teaching and praying for God to help her with any unbelief she may have been harboring, she was ready for Cecil and Lisa’s return visit—and ready to receive her healing!

While Cecil and Lisa ministered to her, God revealed to Lisa through a word of knowledge that He was giving her a new lining in her digestive tract. Shirley knew at that point she could mark that day as the first day of the rest of her life. Cecil warned her, however, that the devil would come to challenge her healing. “He told me that in order to meet this challenge,” says Shirley, “I must be careful of my thoughts and only say what God says about me. The Word of God must speak louder than my circumstances.”

That night was the final night of the Summer Family Bible Conference. Shirley was not only able to go to the meetings, but was also able to testify to God’s goodness. The following day, Shirley and her family headed home on their two-day journey to Arizona. Just as Cecil warned, Satan’s challenge came. But this time, Shirley was ready. Even though she woke up with excruciating pain all over her body, she was not deterred. She plugged in her CD player and kept God’s Word echoing in her ears. She only allowed one thought into her mind—the Great Merciful Father God is healing me.
Even while she slept, Shirley kept Cecil’s teaching playing. The symptoms slowly subsided, and by the time she reached her hometown, she knew victory was at hand. Her appetite returned, and now she could eat whatever she wanted and not get sick. The kitchen was about to become one of Shirley’s favorite places.

It’s been a little over a year since Shirley received her healing, yet she still listens to teaching that will keep her heart established. She’s gained thirty pounds and is now pain free. “I am so grateful to Andrew Wommack Ministries,” says Shirley. “They wouldn’t give up on me, but just kept sending people until I got healed. But most of all, I am grateful to the Great Merciful Father God for His enduring love. Even when I could have given up on myself, God never did.”
Sumber: Andrew Wommack Ministry

Diposting oleh Hadi Kristadi untuk PENTAS KESAKSIAN
http://pentas-kesaksian.blogspot.com

*****

Note:
Terima kasih atas pesanan buku "Mukjizat Kehidupan" dari Ibu Alvina di Kelapa Gading. Buku sudah dikirim dengan pos kilat khusus Jumat pagi ini dan mungkin besok akan sampai. God bless you!****

Terima kasih juga atas pesanan buku "Mukjizat Kehidupan" oleh Bapak Hengky di Tubagus Angke - Jakarta. Apabila buku itu memberkati, mohon informasikan kepada teman-teman dan keluarga yang lain. Terima kasih.

Kesaksian Pembaca Buku "Mukjizat Kehidupan"

Pada tanggal 28 Oktober 2009 datang SMS dari seorang Ibu di NTT, bunyinya:
"Terpujilah Tuhan karena buku "Mukjizat Kehidupan", saya belajar untuk bisa mengampuni, sabar, dan punya waktu di hadirat Tuhan, dan akhirnya Rumah Tangga saya dipulihkan, suami saya sudah mau berdoa. Buku ini telah jadi berkat buat teman-teman di Pasir Panjang, Kupang, NTT. Kami belajar mengasihi, mengampuni, dan selalu punya waktu berdoa."

Hall of Fame - Daftar Pembaca Yang Diberkati Buku Mukjizat Kehidupan

  • A. Rudy Hartono Kurniawan - Juara All England 8 x dan Asian Hero
  • B. Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
  • C. Pdt. Ir. Djohan Handojo
  • D. Jeffry S. Tjandra - Worshipper
  • E. Pdt. Petrus Agung - Semarang
  • F. Bpk. Irsan
  • G. Ir. Ciputra - Jakarta
  • H. Pdt. Dr. Danny Tumiwa SH
  • I. Erich Unarto S.E - Pendiri dan Pemimpin "Manna Sorgawi"
  • J. Beni Prananto - Pengusaha
  • K. Aryanto Agus Mulyo - Partner Kantor Akuntan
  • L. Ir. Handaka Santosa - CEO Senayan City
  • M. Pdt. Drs. Budi Sastradiputra - Jakarta
  • N. Pdm. Lim Lim - Jakarta
  • O. Lisa Honoris - Kawai Music Shool Jakarta
  • P. Ny. Rachel Sudarmanto - Jakarta
  • Q. Ps. Levi Supit - Jakarta
  • R. Pdt. Samuel Gunawan - Jakarta
  • S. F.A Djaya - Tamara Jaya - By Pass Ngurah Rai - Jimbaran - Bali
  • T. Ps. Kong - City Blessing Church - Jakarta
  • U. dr. Yoyong Kohar - Jakarta
  • V. Haryanto - Gereja Katholik - Jakarta
  • W. Fanny Irwanto - Jakarta
  • X. dr. Sylvia/Yan Cen - Jakarta
  • Y. Ir. Junna - Jakarta
  • Z. Yudi - Raffles Hill - Cibubur
  • ZA. Budi Setiawan - GBI PRJ - Jakarta
  • ZB. Christine - Intercon - Jakarta
  • ZC. Budi Setiawan - CWS Kelapa Gading - Jakarta
  • ZD. Oshin - Menara BTN - Jakarta
  • ZE. Johan Sunarto - Tanah Pasir - Jakarta
  • ZF. Waney - Jl. Kesehatan - Jakarta
  • ZG. Lukas Kacaribu - Jakarta
  • ZH. Oma Lydia Abraham - Jakarta
  • ZI. Elida Malik - Kuningan Timur - Jakarta
  • ZJ. Luci - Sunter Paradise - Jakarta
  • ZK. Irene - Arlin Indah - Jakarta Timur
  • ZL. Ny. Hendri Suswardani - Depok
  • ZM. Marthin Tertius - Bank Artha Graha - Manado
  • ZN. Titin - PT. Tripolyta - Jakarta
  • ZO. Wiwiek - Menteng - Jakarta
  • ZP. Agatha - PT. STUD - Menara Batavia - Jakarta
  • ZR. Albertus - Gunung Sahari - Jakarta
  • ZS. Febryanti - Metro Permata - Jakarta
  • ZT. Susy - Metro Permata - Jakarta
  • ZU. Justanti - USAID - Makassar
  • ZV. Welian - Tangerang
  • ZW. Dwiyono - Karawaci
  • ZX. Essa Pujowati - Jakarta
  • ZY. Nelly - Pejaten Timur - Jakarta
  • ZZ. C. Nugraheni - Gramedia - Jakarta
  • ZZA. Myke - Wisma Presisi - Jakarta
  • ZZB. Wesley - Simpang Darmo Permai - Surabaya
  • ZZC. Ray Monoarfa - Kemang - Jakarta
  • ZZD. Pdt. Sunaryo Djaya - Bethany - Jakarta
  • ZZE. Max Boham - Sidoarjo - Jatim
  • ZZF. Julia Bing - Semarang
  • ZZG. Rika - Tanjung Karang
  • ZZH. Yusak Prasetyo - Batam
  • ZZI. Evi Anggraini - Jakarta
  • ZZJ. Kodden Manik - Cilegon
  • ZZZZ. ISI NAMA ANDA PADA KOLOM KOMENTAR UNTUK DIMASUKKAN DALAM DAFTAR INI