Search This Blog

Wednesday, November 12, 2008

Impossible is Nothing : A True Story of Tony Christiansen

Ketika Tony berusia 9 tahun, pada suatu saat ia membantu ayah temannya untuk mengumpulkan batubara di sebuah desa di Selandia Baru, untuk dinaikkan dan diangkut kereta api. Pada hari yang cerah, dengan hati yang gembira, mereka bertiga bekerja menaikkan batubara itu. Keranjang demi keranjang sudah dinaikkan ke atas gerbong kereta. Entah bagaimana kaki Tony kecil berdiri di atas rel kereta dekat roda-rodanya sembari mengangkat keranjang batubara. Tiba-tiba kereta api bergerak dan kaki Tony tergilas roda besi yang sangat berat itu.

Tony segera dibawa ke Rumah Sakit dan sesampainya di sana kakinya harus diamputasi. "Itupun sudah merupakan suatu keajaiban," kata dokter, karena seharusnya Tony sudah meninggal akibat pendarahan yang hebat dari kaki-kakinya yang hancur terlindas roda besi. Namun entah kenapa ia tetap hidup. Mungkin karena ia masih mempunyai tugas penting dalam hidupnya yang belum tercapai. Atau karena ia akan menjadi orang terkenal yang menginspirasi banyak orang.

Sepulang dari perawatan di Rumah Sakit Tony melanjutkan sekolahnya, tanpa kaki lagi. Dengan uang tunjangan ganti rugi yang diberikan oleh pemerintah karena kecelakaan itu, ayah Tony membuatkan sebuah kolam renang di belakang rumahnya. Tony menyukainya.

Dalam waktu singkat Tony belajar berenang dan mampu melintasi 52 kali bolak balik sepanjang kolam renang itu. Ia berkata, "I was the only 10 year old kid at school who could swim a mile, and I had no legs!" Lalu ia mendaftarkan diri sebagai penyelamat pantai di kotanya. Dan dalam waktu satu tahun ia mendapatkan penghargaan dari Walikota karena menyelamatkan 52 jiwa. Lihat, seorang perenang tanpa kaki menyelamatkan 52 jiwa!

Kemudian Tony belajar olah raga yang lain. Dengan kesuksesan-kesuksesan kecil yang diraihnya, Tony menjadi semakin percaya bahwa ia dapat melakukan apapun yang bisa dilakukan oleh orang lainnya, bahkan orang normal sekalipun.

Selama kariernya di bidang olahraga ia mewakili Selandia Baru dalam perlombaan di seluruh dunia dan mengumpulkan 32 medali emas. Bayangkan pemenang medali emas tanpa kaki di kejuaraan orang-orang normal, bukan olimpiade orang-orang cacat! "Before I had the accident I could have done 10,000 things. I could have been All Black, played Soccer at the World Cup, been a world class cyclist or a downhill skier, but after the accident I could only do 8,000 things of those things." kata Tony masih dengan sikap optimistis.

Tony juga belajar Tae Kwon Do dan mencapai gelar Dan II sabuk hitam. Bagaimana ia menendang tanpa kaki? Dengan kepalanya! Yang jelas ia dapat bermain Tae Kwon Do dan bergelar Dan II pula. "I had that "no fear" attitude and the blind faith in myself that I could do anything. Ten feet tall and bulletproof! Ha ha ha..." katanya dengan yakin.

Ia juga mengikuti kejuaraan balap mobil, dan selain itu ia mampu menerbangkan pesawat secara solo, tanpa pendamping. Dia akhirnya berhasil mendapatkan lisensi sebagai orang tanpa kaki pertama yang terbang sendirian di Selandia Baru dan mendapat lisensi sebagai pilot pribadi. Ia pernah berkata, "Life is like flying an aeroplane. If you don't steer it, you will end up going somewhere you don't want to be."

Tony menikah dengan wanita normal, memiliki tiga orang anak-anak normal, dan hidup bahagia. Bahkan baru-baru ini Tony berhasil mendaki gunung Kilimanjaro sampai di puncak tertingginya. Gunung itu belum tentu dapat didaki oleh kebanyakan orang normal yang kakinya lengkap sekalipun. Namun Tony mampu menaklukkan gunung itu. "Why should the world label me disabled when I have done more in my life than most people will dream of?" kata Tony bangga.

Tony pernah bekerja di suatu perusahaan sebagai painting desainer, yaitu mengecat gedung-gedung dan membuat papan reklame. Ia pernah bercita-cita untuk memiliki perusahaan sendiri pada usia 30 tahun, dan akhirnya ia membeli perusahaan tempat ia bekerja pada usia 27 tahun! Perusahaan itu kini menghasilkan penjualan jutaan dollar. "We all have a capacity for greatness within us. We just have to take all the opportunities and sometimes the risks to reach the next step of the journey towards being the very best we can be." kata Tony menjelaskan bagaimana ia mencapai satu kesuksesan pada kesuksesan lainnya.

Tony tidak berhenti sampai di situ saja. Ia adalah seorang pemenang, yang selalu ingin melakukan segalanya dengan sebaik-baiknya di bidang apapun yang ia tekuni. Pada tahun 1997 Tony menjual perusahaan reklamenya dan memulai jalur karier baru sebagai seorang pembicara motivasi. Tony bercerita keliling dunia tentang masalah, tantangan yang pernah ia hadapi dan bagaimana ia mencapai begitu banyak hal dalam hidupnya. Tony menjadi pembicara inspirasional tingkat dunia. Pada tahun pertama di bisnis ini ia dibooking 50 kali dan selanjutnya secara teratur berbicara di Australia dan Amerika Serikat. Tony telah berbicara kepada banyak pelaku bisnis kelas dunia, termasuk National Speakers Association USA, Million Dollar Round Table, IBM, Telecom New Zealand, Vodaphone, Lotteries Commission, Caltex New Zealand dll. "The world will only give you what you ask for, nothing more, nothing less. Be very sure about what you ask."

Kunci dari keberhasilannya adalah positive attitude-nya. Tidak ada yang mustahil baginya. Baginya, jika kita sudah memiliki sikap yang positif, maka kesuksesan akan lebih mudah untuk diraih. Sebaliknya sikap yang pesimistis akan menghalangi kita mencapai apapun. "If you set goals and try your hardest to succeed, then you will... You should take every opportunity that comes your way." kata Tony meyakinkan.

Tony telah menulis dua buku best seller, yang berjudul "Race You To The Top" dan "Attitude Plus". (Sumber: Tabloid Keluarga edisi no. 37/2008 - diposting oleh Hadi Kristadi untuk http://pentas-kesaksian.blogspot.com - mohon keterangan ini tidak dihapus ketika anda memforwardnya untuk orang-orang yang anda kasihi.)

Diposting oleh Hadi Kristadi untuk PENTAS KESAKSIAN
http://pentas-kesaksian.blogspot.com

*****

Terima kasih atas pesanan buku "Mukjizat Kehidupan" oleh Bapak Andy di Solo. Buku segera dikirim hari Rabu pagi dengan Pos Express. Gbu.

*****

Terima kasih juga kepada Ibu Sisca di Senen Raya - Jakarta, yang telah memesan 2 buku "Mukjizat Kehidupan" untuk dibagikan kepada orang-orang yang dikasihi. Gbu.

Kesaksian Pembaca Buku "Mukjizat Kehidupan"

Pada tanggal 28 Oktober 2009 datang SMS dari seorang Ibu di NTT, bunyinya:
"Terpujilah Tuhan karena buku "Mukjizat Kehidupan", saya belajar untuk bisa mengampuni, sabar, dan punya waktu di hadirat Tuhan, dan akhirnya Rumah Tangga saya dipulihkan, suami saya sudah mau berdoa. Buku ini telah jadi berkat buat teman-teman di Pasir Panjang, Kupang, NTT. Kami belajar mengasihi, mengampuni, dan selalu punya waktu berdoa."

Hall of Fame - Daftar Pembaca Yang Diberkati Buku Mukjizat Kehidupan

  • A. Rudy Hartono Kurniawan - Juara All England 8 x dan Asian Hero
  • B. Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
  • C. Pdt. Ir. Djohan Handojo
  • D. Jeffry S. Tjandra - Worshipper
  • E. Pdt. Petrus Agung - Semarang
  • F. Bpk. Irsan
  • G. Ir. Ciputra - Jakarta
  • H. Pdt. Dr. Danny Tumiwa SH
  • I. Erich Unarto S.E - Pendiri dan Pemimpin "Manna Sorgawi"
  • J. Beni Prananto - Pengusaha
  • K. Aryanto Agus Mulyo - Partner Kantor Akuntan
  • L. Ir. Handaka Santosa - CEO Senayan City
  • M. Pdt. Drs. Budi Sastradiputra - Jakarta
  • N. Pdm. Lim Lim - Jakarta
  • O. Lisa Honoris - Kawai Music Shool Jakarta
  • P. Ny. Rachel Sudarmanto - Jakarta
  • Q. Ps. Levi Supit - Jakarta
  • R. Pdt. Samuel Gunawan - Jakarta
  • S. F.A Djaya - Tamara Jaya - By Pass Ngurah Rai - Jimbaran - Bali
  • T. Ps. Kong - City Blessing Church - Jakarta
  • U. dr. Yoyong Kohar - Jakarta
  • V. Haryanto - Gereja Katholik - Jakarta
  • W. Fanny Irwanto - Jakarta
  • X. dr. Sylvia/Yan Cen - Jakarta
  • Y. Ir. Junna - Jakarta
  • Z. Yudi - Raffles Hill - Cibubur
  • ZA. Budi Setiawan - GBI PRJ - Jakarta
  • ZB. Christine - Intercon - Jakarta
  • ZC. Budi Setiawan - CWS Kelapa Gading - Jakarta
  • ZD. Oshin - Menara BTN - Jakarta
  • ZE. Johan Sunarto - Tanah Pasir - Jakarta
  • ZF. Waney - Jl. Kesehatan - Jakarta
  • ZG. Lukas Kacaribu - Jakarta
  • ZH. Oma Lydia Abraham - Jakarta
  • ZI. Elida Malik - Kuningan Timur - Jakarta
  • ZJ. Luci - Sunter Paradise - Jakarta
  • ZK. Irene - Arlin Indah - Jakarta Timur
  • ZL. Ny. Hendri Suswardani - Depok
  • ZM. Marthin Tertius - Bank Artha Graha - Manado
  • ZN. Titin - PT. Tripolyta - Jakarta
  • ZO. Wiwiek - Menteng - Jakarta
  • ZP. Agatha - PT. STUD - Menara Batavia - Jakarta
  • ZR. Albertus - Gunung Sahari - Jakarta
  • ZS. Febryanti - Metro Permata - Jakarta
  • ZT. Susy - Metro Permata - Jakarta
  • ZU. Justanti - USAID - Makassar
  • ZV. Welian - Tangerang
  • ZW. Dwiyono - Karawaci
  • ZX. Essa Pujowati - Jakarta
  • ZY. Nelly - Pejaten Timur - Jakarta
  • ZZ. C. Nugraheni - Gramedia - Jakarta
  • ZZA. Myke - Wisma Presisi - Jakarta
  • ZZB. Wesley - Simpang Darmo Permai - Surabaya
  • ZZC. Ray Monoarfa - Kemang - Jakarta
  • ZZD. Pdt. Sunaryo Djaya - Bethany - Jakarta
  • ZZE. Max Boham - Sidoarjo - Jatim
  • ZZF. Julia Bing - Semarang
  • ZZG. Rika - Tanjung Karang
  • ZZH. Yusak Prasetyo - Batam
  • ZZI. Evi Anggraini - Jakarta
  • ZZJ. Kodden Manik - Cilegon
  • ZZZZ. ISI NAMA ANDA PADA KOLOM KOMENTAR UNTUK DIMASUKKAN DALAM DAFTAR INI