Search This Blog

Monday, April 21, 2008

No Arm, No Leg, No Worries

Aku lahir pada tanggal 4 Desember 1982 di Sunnybank, Brisbane, Australia. Aku lahir tanpa dua lengan, hanya memiliki satu kaki yang berukuran sangat kecil. Secara medis dokter tidak dapat menjelaskan mengapa hal ini terjadi. Para dokterpun sangat terkejut melihat kondisi fisikku, karena saudara laki-laki dan perempuanku lahir dengan kondisi fisik yang normal.

Orangtuaku adalah seorang gembala sidang. Kehadiranku merupakan ujian iman mereka. Jemaatpun turut berduka saat mengetahui kondisiku. Mereka ikut bertanya-tanya mengapa Tuhan mengizinkan hal seburuk ini terjadi pada orangtuaku yang setia melayani Tuhan?

Pergumulan Hati
Sejak kecil ada satu pertanyaan yang muncul di hatiku, "Jika Tuhan mengasihi kedua orangtuaku, mengapa Dia mengizinkan hal yang sangat buruk ini terjadi? Mengapa? Apakah hal baik yang mungkin didapat dari tragedi ini?"

Hidupku dan kedua orangtuaku menjadi sangat sulit. Jika lapar, aku berteriak. Aku bahkan tidak dapat mengambil segelas air jika aku haus. Sangat memalukan jika seorang anak berumur 11 atau 12 tahun masih harus diceboki oleh orangtuanya. Semuanya sangat berat, tetapi aku tidak punya pilihan. Aku pernah bertanya kepada ibu, "Siapa yang akan merawatku apabila mama dan papa sudah meninggal dunia?" Masa depanku terlihat begitu gelap dan suram.

Nyaris Bunuh Diri
Saat berusia 10 tahun karena putus asa, aku berpikir lebih baik aku mengakhiri hidupku. Sungguh menyakitkan bagiku saat melihat sepasang sejoli berjalan di tepi pantai. Aku kerapkali berpikir bahwa aku tidak akan pernah bisa menggandeng tangan isteri atau merangkul anak-anakku. Hal-hal kecil memang, namun itu sangat berarti bagiku.

Di Sekolah Minggu aku diajarkan bahwa Tuhan mengasihiku. Aku berpikir, "Jika demikian, mengapa Dia menciptakanku seperti ini? Kalau Tuhan memiliki kendali penuh atas kelahiranku, mengapa hal ini terjadi?" Aku menjerit, "Tuhan, buktikanlah bahwa Engkau yang menciptakan aku mengasihi aku!"

Dibentuk Di Sekolah
Saat hendak bersekolah, aku ditolak karena sekolah itu untuk orang-orang normal, tetapi ibuku berjuang agar peraturan itu diubah, dan akhirnya memang diubah. Aku menjadi pelopor sehingga para penyandang cacat dapat bersekolah di sekolah orang normal. Di sekolah aku belajar menulis dengan kaki. Aku suka menulis dan menggambar. Aku belajar mengetik di komputer lebih dari 43 kata per menit, yaitu dengan menggunakan kaki mungilku. Kini aku punya banyak daftar hal-hal yang dapat kulakukan, walaupun tidak memiliki lengan dan kaki.

Di sekolah aku mengalami penolakan yang begitu hebat. Aku sering dicemooh. Berat rasanya untuk berangkat ke sekolah, namun berkat dukungan orangtuaku, aku mulai menyadari bahwa memang fisikku berbeda, tetapi di dalam aku sama dengan mereka. Aku belajar untuk tidak mempedulikan omongan negatif. Pada satu kesempatan aku mulai memberanikan diri untuk berbicara dan berteman dengan beberapa orang anak. Akhirnya merekapun menyadari bahwa aku sama dengan mereka. Tuhan memberkatiku dengan teman-teman yang baru.

Percayalah Kepada Tuhan
Aku menyerahkan seluruh hidupku kepada Tuhan Yesus saat aku berusia 15 tahun, yaitu setelah membaca Yohanes 9. Saat itu aku sangat percaya bahwa Tuhan akan menyembuhkanku, seperti yang Dia lakukan kepada orang buta itu. Aku berpikir bahwa Tuhan akan memberikanku lengan dan kaki yang sempurna. Karena itu aku berdoa, menjerit meminta Tuhan menjawab doaku. Jika Tuhan mengabulkan, tentulah nama-Nya dipermuliakan. Namun ternyata Tuhan tetap diam sampai akhirnya aku menyadari bahwa Tuhan tidak membebaskanku dari kekuranganku, tetapi Dia memberikan kepadaku kekuatan untuk menanggung kekuranganku. Sekarang aku melihat bahwa Tuhan memakaiku untuk melayani-Nya dengan kondisi fisikku yang tak normal.

Setelah menang atas pergumulan emosional, Tuhan mengajarkanku menjadi berkat dengan menguatkan orang-orang lain. Aku mendorong orang lain untuk hidup di dalam potensi maksimumnya dan tidak membiarkan apapun menghalanginya untuk mengejar impiannya. Aku percaya bahwa tidak ada yang kebetulan. Tuhan mempunyai alasan mengapa Dia belum menjawab doa-doa kita. Karena Dia sedang menguatkan hati kita, karena Dia sedang menyiapkan sesuatu yang lebih indah. Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan jangan bersandar kepada pengertianmu sendiri!

Pada usia 21 tahun aku menyelesaikan kuliahku. Aku lulus sarjanan Akuntansi dan Keuangan sekaligus. Aku juga sudah menyelesaikan training untuk menjadi seorang pembicara profesional di perusahaan-perusahaan. Aku bebas dari masalah keuangan di usia muda. Aku memiliki rumah sendiri dan Tuhan meberkati investasiku. Aku percaya bahwa aku akan menjadi seorang motivator internasional yang terkenal. Aku banyak berbicara di sekolah-sekolah. Dengan motto, "Percaya diri, bermimpi besar, dan jangan pernah menyerah!", aku ingin menulis buku-buku best seller di dunia. Bukuku yang pertama berjudul, "No Arm, No Leg, No worries!" Janganlah berfokus pada kemampuan kita, tetapi pada kesediaan kita. Tuhan akan bekerja melalui kita, jika kita bersedia dipakai-Nya!" (Nick Vujicic)

Sumber: Buletin Be COOL edisi 18/2008

Diposting oleh Hadi Kristadi untuk PENTAS KESAKSIAN
http://pentas-kesaksian.blogspot.com

Kesaksian Pembaca Buku "Mukjizat Kehidupan"

Pada tanggal 28 Oktober 2009 datang SMS dari seorang Ibu di NTT, bunyinya:
"Terpujilah Tuhan karena buku "Mukjizat Kehidupan", saya belajar untuk bisa mengampuni, sabar, dan punya waktu di hadirat Tuhan, dan akhirnya Rumah Tangga saya dipulihkan, suami saya sudah mau berdoa. Buku ini telah jadi berkat buat teman-teman di Pasir Panjang, Kupang, NTT. Kami belajar mengasihi, mengampuni, dan selalu punya waktu berdoa."

Hall of Fame - Daftar Pembaca Yang Diberkati Buku Mukjizat Kehidupan

  • A. Rudy Hartono Kurniawan - Juara All England 8 x dan Asian Hero
  • B. Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
  • C. Pdt. Ir. Djohan Handojo
  • D. Jeffry S. Tjandra - Worshipper
  • E. Pdt. Petrus Agung - Semarang
  • F. Bpk. Irsan
  • G. Ir. Ciputra - Jakarta
  • H. Pdt. Dr. Danny Tumiwa SH
  • I. Erich Unarto S.E - Pendiri dan Pemimpin "Manna Sorgawi"
  • J. Beni Prananto - Pengusaha
  • K. Aryanto Agus Mulyo - Partner Kantor Akuntan
  • L. Ir. Handaka Santosa - CEO Senayan City
  • M. Pdt. Drs. Budi Sastradiputra - Jakarta
  • N. Pdm. Lim Lim - Jakarta
  • O. Lisa Honoris - Kawai Music Shool Jakarta
  • P. Ny. Rachel Sudarmanto - Jakarta
  • Q. Ps. Levi Supit - Jakarta
  • R. Pdt. Samuel Gunawan - Jakarta
  • S. F.A Djaya - Tamara Jaya - By Pass Ngurah Rai - Jimbaran - Bali
  • T. Ps. Kong - City Blessing Church - Jakarta
  • U. dr. Yoyong Kohar - Jakarta
  • V. Haryanto - Gereja Katholik - Jakarta
  • W. Fanny Irwanto - Jakarta
  • X. dr. Sylvia/Yan Cen - Jakarta
  • Y. Ir. Junna - Jakarta
  • Z. Yudi - Raffles Hill - Cibubur
  • ZA. Budi Setiawan - GBI PRJ - Jakarta
  • ZB. Christine - Intercon - Jakarta
  • ZC. Budi Setiawan - CWS Kelapa Gading - Jakarta
  • ZD. Oshin - Menara BTN - Jakarta
  • ZE. Johan Sunarto - Tanah Pasir - Jakarta
  • ZF. Waney - Jl. Kesehatan - Jakarta
  • ZG. Lukas Kacaribu - Jakarta
  • ZH. Oma Lydia Abraham - Jakarta
  • ZI. Elida Malik - Kuningan Timur - Jakarta
  • ZJ. Luci - Sunter Paradise - Jakarta
  • ZK. Irene - Arlin Indah - Jakarta Timur
  • ZL. Ny. Hendri Suswardani - Depok
  • ZM. Marthin Tertius - Bank Artha Graha - Manado
  • ZN. Titin - PT. Tripolyta - Jakarta
  • ZO. Wiwiek - Menteng - Jakarta
  • ZP. Agatha - PT. STUD - Menara Batavia - Jakarta
  • ZR. Albertus - Gunung Sahari - Jakarta
  • ZS. Febryanti - Metro Permata - Jakarta
  • ZT. Susy - Metro Permata - Jakarta
  • ZU. Justanti - USAID - Makassar
  • ZV. Welian - Tangerang
  • ZW. Dwiyono - Karawaci
  • ZX. Essa Pujowati - Jakarta
  • ZY. Nelly - Pejaten Timur - Jakarta
  • ZZ. C. Nugraheni - Gramedia - Jakarta
  • ZZA. Myke - Wisma Presisi - Jakarta
  • ZZB. Wesley - Simpang Darmo Permai - Surabaya
  • ZZC. Ray Monoarfa - Kemang - Jakarta
  • ZZD. Pdt. Sunaryo Djaya - Bethany - Jakarta
  • ZZE. Max Boham - Sidoarjo - Jatim
  • ZZF. Julia Bing - Semarang
  • ZZG. Rika - Tanjung Karang
  • ZZH. Yusak Prasetyo - Batam
  • ZZI. Evi Anggraini - Jakarta
  • ZZJ. Kodden Manik - Cilegon
  • ZZZZ. ISI NAMA ANDA PADA KOLOM KOMENTAR UNTUK DIMASUKKAN DALAM DAFTAR INI