Search This Blog

Tuesday, September 18, 2007

The Story of An Ex Escort Girl (1)

Inilah kesaksian seorang mantan wanita panggilan yang sekarang terpanggil untuk melayani para pekerja seks untuk mengenal Tuhan Yesus:

Dalam waktu tiga belas tahun terakhir ini, aku telah ditest sembilan kali untuk AIDS. Beberapa diperlukan dalam rangka kehamilanku, test-test yang lain aku lakukan untuk berjaga-jaga. Melakukan test AIDS tidaklah pernah mudah bagiku, karena aku selalu takut masa laluku berakibat pada kesehatanku setiap saat. Aku akan harus menunggu dua minggu sebelum mendapatkan hasil test-test itu, dan itulah dua minggu yang paling menakutkan dan paling panjang dalam hidupku. Ketika aku menerima telpon dari perawat laboratorium, jantungku sangat berdebar-debar tak karuan, seolah-olah aku akan menerima hukuman mati. Ternyata semua test itu negatif. Dokterku menyatakan bahwa aku tak perlu ditest AIDS lagi. Itu sungguh-sungguh merupakan suatu mukjizat. Aku seratus persen bebas penyakit.

Aku teringat pada pernyataan terakhirku dalam perjalanan pulang ke rumah, tentang bagaimana empat belas tahun setelah meninggalkan dunia esek-esek, akhirnya aku bebas.
Namun, pada suatu siang, aku menerima kabar buruk ketika aku bertemu dokterku dalam rangka tindak lanjut atas hasil test laboratoriumku. “Anda terbukti terkena Hepatitis C” katanya. Hatiku tenggelam dalam kesedihan.
“Apa? Itu mustahil!” aku berteriak. Aku sudah keluar dari industri seks begitu lama. Aku sudah ditest berkali-kali sesudah itu. Aku telah memiliki tiga orang anak-anak sejak itu. Pastilah aku tidak terkena Hepatitis C.”

“Dulu tidak ada test untuk Hepatitis C pada waktu itu. Mungkin saja. Aku menyesal, tetapi anda harus melakukan test darah lebih lanjut. Dokter ini menimbulkan rasa takut akan Allah di dalam diriku. “Ada kemungkinan kuat juga bahwa anda mungkin terkena AIDS. Banyak orang yang terkena Hepatitis C juga terkena AIDS.”

“Bagaimana hal ini mungkin terjadi?” aku bertanya sambil berbisik.

“Apakah anda pernah memakai jarum suntik untuk narkoba?”

“Tidak!”

“Pernah mendapat transfusi darah?”

“Tidak!”

“Pernah ditatoo?”

“Tidak!”

Wah, penyakit ini biasanya menular dari darah ke darah, tetapi mungkin saja anda terkena selama anda aktif di bidang jasa escort itu dari laki-laki yang menyewa anda.

Aku terpaku dan aku ingin diam membeku di kursiku. Ratusan pikiran melintas di kepalaku, lebih cepat daripada kecepatan mencerna informasi ini. Bagaimana penyakit itu menulariku pada waktu aku jadi wanita panggilan kelas tinggi? Aku sudah begitu hati-hati dan selalu menggunakan kondom dengan benar. Aku menginginkan keluarga bahagia lebih dari apapun. Aku dan suamiku Steve telah menikah selama empat belas tahun dan kami hidup dalam hubungan pernikahan yang monogami, sehingga aku tahu pasti bahwa tentu penyakit ini datang: dari kegiatanku sebagai wanita panggilan (escort service) itu.

Apa artinya ini? Bagiku? Bagi Steve dan anak-anakku? Oh, Tuhan, aku berpikir. Aku telah menyusui anak-anakku selama dua tahun, dan darah yang ada di ASI-ku mengandung Hepatitis C? Apa akibatnya hal ini bagi pelayananku di antara para wanita di industri seks? Aku baru saja berkhotbah di hadapan mereka pada waktu konferensi para pelacur bahwa setelah aku bertobat aku bebas dari segala penyakit. Aku menerima aplus yang luar biasa dari para peserta konferensi. Bagaimana mungkin aku meneruskan pelayananku di antara mereka?

Aku diantar menuju ruangan laboratorium untuk memberikan tiga vial darahku. Aku diberi tahu bahwa vial kelompok kedua akan memberi tahu kepadaku apakah aku memiliki antibodi yang kuat atau aku menderita Hepatitis C. Namun dari cara para staf memperlakukanku, aku merasa infeksi itu sudah terbukti. Kalau termasuk tiga vial yang akan aku serahkan, sehingga semuanya ada delapan vial contoh darah yang aku berikan selama dua minggu ini. Aku perhatikan bahwa perawat itu memakai sarung tangan yang ekstra steril dan tebal. Tepat ketika jarum yang menyedot darahku menusuk nadiku, aku merasa terpukul sekali. Hidupku pastilah tidak akan sama lagi.

Masa tunggu selama dua minggu itu serasa mimpi buruk bagiku. Setiap menit dalam setiap hari, aku selalu membayang-bayangkan diriku: selamat atau tidak ya? Steve mulai takut menghadapi kenyataan itu, dan aku mulai merasa diasingkan dalam keluargaku sendiri. Aku mulai menyelidiki tentang penyakit Hepatitis C ini dan aku mengetahui bahwa Hepatitis C biasanya menjalar lewat hubungan seks. Namun menurut AIM Medical Healthcare Foundation, tingkat keamanan orang yang menggunakan kondom untuk menangkal penyakit ini masih tidak diketahui, dan sekarang, aku termasuk bilangan orang-orang yang tidak aman menggunakan kondom. Aku menduga-duga berapa banyak orang, yang sepertiku, menelan kebohongan di industri seks dan menerima konsekuensinya di kemudian hari. (Bersambung)
Posted by Hadi Kristadi for http://pentas-kesaksian.blogspot.com

Kesaksian Pembaca Buku "Mukjizat Kehidupan"

Pada tanggal 28 Oktober 2009 datang SMS dari seorang Ibu di NTT, bunyinya:
"Terpujilah Tuhan karena buku "Mukjizat Kehidupan", saya belajar untuk bisa mengampuni, sabar, dan punya waktu di hadirat Tuhan, dan akhirnya Rumah Tangga saya dipulihkan, suami saya sudah mau berdoa. Buku ini telah jadi berkat buat teman-teman di Pasir Panjang, Kupang, NTT. Kami belajar mengasihi, mengampuni, dan selalu punya waktu berdoa."

Hall of Fame - Daftar Pembaca Yang Diberkati Buku Mukjizat Kehidupan

  • A. Rudy Hartono Kurniawan - Juara All England 8 x dan Asian Hero
  • B. Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
  • C. Pdt. Ir. Djohan Handojo
  • D. Jeffry S. Tjandra - Worshipper
  • E. Pdt. Petrus Agung - Semarang
  • F. Bpk. Irsan
  • G. Ir. Ciputra - Jakarta
  • H. Pdt. Dr. Danny Tumiwa SH
  • I. Erich Unarto S.E - Pendiri dan Pemimpin "Manna Sorgawi"
  • J. Beni Prananto - Pengusaha
  • K. Aryanto Agus Mulyo - Partner Kantor Akuntan
  • L. Ir. Handaka Santosa - CEO Senayan City
  • M. Pdt. Drs. Budi Sastradiputra - Jakarta
  • N. Pdm. Lim Lim - Jakarta
  • O. Lisa Honoris - Kawai Music Shool Jakarta
  • P. Ny. Rachel Sudarmanto - Jakarta
  • Q. Ps. Levi Supit - Jakarta
  • R. Pdt. Samuel Gunawan - Jakarta
  • S. F.A Djaya - Tamara Jaya - By Pass Ngurah Rai - Jimbaran - Bali
  • T. Ps. Kong - City Blessing Church - Jakarta
  • U. dr. Yoyong Kohar - Jakarta
  • V. Haryanto - Gereja Katholik - Jakarta
  • W. Fanny Irwanto - Jakarta
  • X. dr. Sylvia/Yan Cen - Jakarta
  • Y. Ir. Junna - Jakarta
  • Z. Yudi - Raffles Hill - Cibubur
  • ZA. Budi Setiawan - GBI PRJ - Jakarta
  • ZB. Christine - Intercon - Jakarta
  • ZC. Budi Setiawan - CWS Kelapa Gading - Jakarta
  • ZD. Oshin - Menara BTN - Jakarta
  • ZE. Johan Sunarto - Tanah Pasir - Jakarta
  • ZF. Waney - Jl. Kesehatan - Jakarta
  • ZG. Lukas Kacaribu - Jakarta
  • ZH. Oma Lydia Abraham - Jakarta
  • ZI. Elida Malik - Kuningan Timur - Jakarta
  • ZJ. Luci - Sunter Paradise - Jakarta
  • ZK. Irene - Arlin Indah - Jakarta Timur
  • ZL. Ny. Hendri Suswardani - Depok
  • ZM. Marthin Tertius - Bank Artha Graha - Manado
  • ZN. Titin - PT. Tripolyta - Jakarta
  • ZO. Wiwiek - Menteng - Jakarta
  • ZP. Agatha - PT. STUD - Menara Batavia - Jakarta
  • ZR. Albertus - Gunung Sahari - Jakarta
  • ZS. Febryanti - Metro Permata - Jakarta
  • ZT. Susy - Metro Permata - Jakarta
  • ZU. Justanti - USAID - Makassar
  • ZV. Welian - Tangerang
  • ZW. Dwiyono - Karawaci
  • ZX. Essa Pujowati - Jakarta
  • ZY. Nelly - Pejaten Timur - Jakarta
  • ZZ. C. Nugraheni - Gramedia - Jakarta
  • ZZA. Myke - Wisma Presisi - Jakarta
  • ZZB. Wesley - Simpang Darmo Permai - Surabaya
  • ZZC. Ray Monoarfa - Kemang - Jakarta
  • ZZD. Pdt. Sunaryo Djaya - Bethany - Jakarta
  • ZZE. Max Boham - Sidoarjo - Jatim
  • ZZF. Julia Bing - Semarang
  • ZZG. Rika - Tanjung Karang
  • ZZH. Yusak Prasetyo - Batam
  • ZZI. Evi Anggraini - Jakarta
  • ZZJ. Kodden Manik - Cilegon
  • ZZZZ. ISI NAMA ANDA PADA KOLOM KOMENTAR UNTUK DIMASUKKAN DALAM DAFTAR INI