Ini kisah dari seorang messenger di kantor saya, pak Matius. Dia bercerita tentang bagaimana dia mendapat rumahnya. Bertahun-tahun dia tinggal di rumah kontrakan bersama isterinya yang seorang pendoa syafaat. Mereka tinggal di belakang RS Siloam Hospitals (d/h Graha Medika)- Kebon Jeruk Jakarta.
Satu hal yang luar biasa dari mereka adalah kesukaan mereka untuk menabur berkat di ladang Tuhan. Meskipun penghasilan mereka tidaklah besar, mereka ikhlas menyumbang pembangunan gedung gereja. Pada suatu KKR mereka ditantang untuk memberikan janji iman dan mereka menyanggupi memberikan Rp. 1 juta per bulan selama 6 bulan. Selain itu mereka juga sering menitipkan uang untuk pelayanan di Israel. Jika ada teman yang pergi pelayanan ke Yerusalem, mereka menitipkan uang yang cukup besar. Bukan itu saja, saat ini pak Matius dengan setia menyumbang bagi pembangunan Rumah Doa Sentul City Convention Centre, setiap bulan Rp. 250 ribu selama pembangunan berlangsung (dua tahun). Padahal uang Rp. 250 ribu itu sangat berarti bagi keluarga seperti pak Matius.
Ketika janji iman Rp. 1 juta per bulan dipenuhi 4 kali, mereka mendengar dari seorang ibu bahwa kalau ibu ini dapat menjual rumahnya seharga Rp. 1 milyard, maka sepersepuluhnya akan diberikan kepada pak Matius. Ibu ini berpesan, "Pak Matius, segera cari rumah buat kalian ya?" Mendengar hal itu pak Matius ragu, "Lha, uangnya aja belum dapat, gimana mau cari rumah?" pikirnya. Rupanya dia pernah mendengar ada rekan yang dijanjikan dapat uang persembahan kasih, tapi ternyata tidak jadi. Selain itu, uang di tangan pak Matius setelah dihitung-hitung, untuk membayar kontrak rumah satu tahun saja tidak cukup, bagaimana harus membeli rumah?
Pada suatu siang pak Matius melintas di depan RS Siloam dan di situ bertemu seorang tukang ojek kenalannya.
"Bang, mau beli rumah gak nih?"
"Coba lihat dulu..." kata pak Matius.
"Harganya Rp. 80 juta."
"Ya, nanti saya lihat bersama isteri, besok-besok."
Ketika dua hari ketemu lagi :
"Bang, wah rumah yang itu udah laku. Yang laen mau gak?"
"Berapa?"
"Seratus juta!"
"Coba kita lihat ya!"
Pak Matius dan isterinya melihat rumah itu, dan ternyata di depan, dekat rumah kontrakannya, di belakang RS Graha Medika juga, dengan ukuran 50 m2. Mereka tawar menawar, tapi harganya tak bergoyang, tetap Rp. 100 juta. Dan mereka harus bayar uang muka, disepakati Rp. 5 juta dan uang ini akan hangus kalau pelunasan tidak dilakukan dalam 1 bulan. Berdasarkan transaksi ini pak Matius memberitahukan kepada ibu yang menjanjikan akan memberi uang Rp. 100 juta bahwa mereka sudah dapatkan rumahnya dan membayar uang muka yang akan hilang kalau mereka tidak dapat melunasi pada waktunya. Sementara itu pak Matius mendengar penjelasan bahwa penjualan rumah sang ibu dermawan itu perlu waktu karena sertifikatnya harus dipisahkan dulu dari bagian milik saudaranya. Mereka dag dig dug karena batas waktu pelunasan semakin mendekat, dan belum ada kabar dari ibu donatur. Mereka berdoa saja. Mereka tidak menelpon ibu ini.
Dua hari sebelum jatuh tempo pembayaran, ibu yang dermawan itu menelpon dan mengatakan bahwa telah tersedia Rp. 30 juta dulu, karena pembayaran rumah itu bertahap. Dengan perasaan khawatir karena tidak dapat melunasi sisa Rp. 95 juta pada waktunya, pak Matius menemui pemilik rumah. Yang ajaib, pemilik rumah itu bilang, "Pak, jangan bayar sekaligus ya! Karena sekarang ini saya butuhnya Rp. 30 juta, bayarlah segitu dulu, sisanya dicicil aja!" Aneh sekali, jarang penjual meminta pembayaran dicicil. Seharusnya pak Matiuslah yang minta begitu. Memang kebaikan Tuhan dinyatakan dengan berbagai cara. Pak Matius selama ini dikenal sebagai karyawan yang baik, jujur sekali kalau diminta menyetor atau mengambil uang di bank, atau mengurus apapun. Dia suka menolong orang. Dia suka menabur dana di ladang Tuhan yang subur. Kebaikannya diingat Tuhan dan Tuhan membalas kebaikannya dalam soal pembelian rumah ini. Dengan sukacita pak Matius menyerahkan dana Rp. 30 juta. Begitulah seterusnya. Ketika Ibu yang dermawan mengirim uang lagi Rp. 30 juta, pak Matius langsung membayarkan kepada penjual rumah. Akhirnya rumah itu terbayar lunas. Pak Matius tidak keluar uang sepeserpun, semuanya disediakan Tuhan melalui seorang ibu dermawan. Puji Tuhan!
Posted by Hadi Kristadi for http://pentas-kesaksian.blogspot.com
kesaksian hidup - #inspiring story - #kisah nyata - #mukjizat kehidupan - #sign and wonders - #miracles - inspirational christian story - nice story - true story - inspirational touching story - an amazing story: kisah orang biasa dengan pengalaman luar biasa - ordinary people living the extra-ordinary lives
Search This Blog
Wednesday, May 23, 2007
Kesaksian Pembaca Buku "Mukjizat Kehidupan"
Pada tanggal 28 Oktober 2009 datang SMS dari seorang Ibu di NTT, bunyinya:
"Terpujilah Tuhan karena buku "Mukjizat Kehidupan", saya belajar untuk bisa mengampuni, sabar, dan punya waktu di hadirat Tuhan, dan akhirnya Rumah Tangga saya dipulihkan, suami saya sudah mau berdoa. Buku ini telah jadi berkat buat teman-teman di Pasir Panjang, Kupang, NTT. Kami belajar mengasihi, mengampuni, dan selalu punya waktu berdoa."
Hall of Fame - Daftar Pembaca Yang Diberkati Buku Mukjizat Kehidupan
- A. Rudy Hartono Kurniawan - Juara All England 8 x dan Asian Hero
- B. Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
- C. Pdt. Ir. Djohan Handojo
- D. Jeffry S. Tjandra - Worshipper
- E. Pdt. Petrus Agung - Semarang
- F. Bpk. Irsan
- G. Ir. Ciputra - Jakarta
- H. Pdt. Dr. Danny Tumiwa SH
- I. Erich Unarto S.E - Pendiri dan Pemimpin "Manna Sorgawi"
- J. Beni Prananto - Pengusaha
- K. Aryanto Agus Mulyo - Partner Kantor Akuntan
- L. Ir. Handaka Santosa - CEO Senayan City
- M. Pdt. Drs. Budi Sastradiputra - Jakarta
- N. Pdm. Lim Lim - Jakarta
- O. Lisa Honoris - Kawai Music Shool Jakarta
- P. Ny. Rachel Sudarmanto - Jakarta
- Q. Ps. Levi Supit - Jakarta
- R. Pdt. Samuel Gunawan - Jakarta
- S. F.A Djaya - Tamara Jaya - By Pass Ngurah Rai - Jimbaran - Bali
- T. Ps. Kong - City Blessing Church - Jakarta
- U. dr. Yoyong Kohar - Jakarta
- V. Haryanto - Gereja Katholik - Jakarta
- W. Fanny Irwanto - Jakarta
- X. dr. Sylvia/Yan Cen - Jakarta
- Y. Ir. Junna - Jakarta
- Z. Yudi - Raffles Hill - Cibubur
- ZA. Budi Setiawan - GBI PRJ - Jakarta
- ZB. Christine - Intercon - Jakarta
- ZC. Budi Setiawan - CWS Kelapa Gading - Jakarta
- ZD. Oshin - Menara BTN - Jakarta
- ZE. Johan Sunarto - Tanah Pasir - Jakarta
- ZF. Waney - Jl. Kesehatan - Jakarta
- ZG. Lukas Kacaribu - Jakarta
- ZH. Oma Lydia Abraham - Jakarta
- ZI. Elida Malik - Kuningan Timur - Jakarta
- ZJ. Luci - Sunter Paradise - Jakarta
- ZK. Irene - Arlin Indah - Jakarta Timur
- ZL. Ny. Hendri Suswardani - Depok
- ZM. Marthin Tertius - Bank Artha Graha - Manado
- ZN. Titin - PT. Tripolyta - Jakarta
- ZO. Wiwiek - Menteng - Jakarta
- ZP. Agatha - PT. STUD - Menara Batavia - Jakarta
- ZR. Albertus - Gunung Sahari - Jakarta
- ZS. Febryanti - Metro Permata - Jakarta
- ZT. Susy - Metro Permata - Jakarta
- ZU. Justanti - USAID - Makassar
- ZV. Welian - Tangerang
- ZW. Dwiyono - Karawaci
- ZX. Essa Pujowati - Jakarta
- ZY. Nelly - Pejaten Timur - Jakarta
- ZZ. C. Nugraheni - Gramedia - Jakarta
- ZZA. Myke - Wisma Presisi - Jakarta
- ZZB. Wesley - Simpang Darmo Permai - Surabaya
- ZZC. Ray Monoarfa - Kemang - Jakarta
- ZZD. Pdt. Sunaryo Djaya - Bethany - Jakarta
- ZZE. Max Boham - Sidoarjo - Jatim
- ZZF. Julia Bing - Semarang
- ZZG. Rika - Tanjung Karang
- ZZH. Yusak Prasetyo - Batam
- ZZI. Evi Anggraini - Jakarta
- ZZJ. Kodden Manik - Cilegon
- ZZZZ. ISI NAMA ANDA PADA KOLOM KOMENTAR UNTUK DIMASUKKAN DALAM DAFTAR INI