Search This Blog

Wednesday, February 11, 2009

The Rose

Mawar
Gaya hidup luar biasa adalah gaya yang melebihi apa yang dapat diukur. Gaya hidup adalah suatu seni – seni kehidupan. Anda tidak dapat membeli gaya dengan uang. Anda tidak dapat membeli selera yang bagus dengan uang. Anda hanya dapat membeli lebih banyak apapun dengan uang. Gaya hidup adalah suatu budaya – penghargaan atas musik yang indah, tarian yang eksotis, seni yang agung, seni patung yang luar biasa, karya tulis yang klasik, drama yang menyentuh, dan seni kehidupan yang baik.

Gaya hidup juga berarti menghargai semua hal terbaik dan yang unggul dimanapun anda menemukannya dengan memperhatikan hal-hal kecil yang ada dalam kehidupan bukan sebagai hal yang sepele. Dengan hari Kasih Sayang yang mendekat saya ingin membagikan kisah pribadi ini:

Beberapa puluh tahun lalu saya sedang bepergian dengan seorang teman wanita menuju kota Carmel di California, untuk jalan-jalan dan belanja. Di tengah perjalanan kamki berhenti di sebuah pompa bensin SPBU. Segera setelah kami berhenti di depan salah satu mesin pompa bensin, seorang anak muda, sekitar 18 atau 19 tahun, mendatangi mobil saya dan dengan senyum lebar berkata, “Ada yang dapat saya bantu?”

“Ya,” jawab saya, “Isi full tank ya!” Saya tidak siap menghadapi apa yang terjadi kemudian. Di dunia yang dipenuhi dengan pelayanan buruk terhadap pelanggan, anak muda ini memeriksa tekanan angin semua ban, mencuci semua kaca mobil, termasuk kaca sunroof, sambil menyanyi dan bersiul-siul dengan riang gembira sepanjang waktu. Kamki tak dapat mempercayai kualitas pelayanan dan sikapnya yang luar biasa terhadap pekerjaannya.

Ketika ia membawa tagihan, saya katakan kepada anak muda itu, “Hei, kamu sungguh-sungguh memberikan pelayanan terbaik. Saya sangat menghargainya!”

Ia menjawab, “Saya sungguh senang bekerja. Sangat menyenangkan buat saya dan saya senang bertemu dengan orang-orang baik seperti anda.”

Anak ini benar-benar luar biasa!

Saya berkata lebih lanjut, “Kami sedang dalam perjalanan ke Carmel dan kami ingin membeli milkshake. Dimanakah kami dapatkan toko Baskin-Robbins terdekat?”

“Baskin-Robbins ada beberapa blok dari sini,” katanya sambil memberitahu kami alamat tepatnya. Kemudian ia menambahkan, “Jangan parkir di depan, parkirlah di samping supaya mobil anda tidak terserempet kendaraan lain.”

Anak ini benar-benar luar biasa!

Ketika kami sampai di toko es krim itu kami memesan milkshake, bukan dua, tetapi tiga. Kemudian kami mengendarai mobil kami kembali ke pompa bensin itu. Teman kami di situ muncul lagi dan menyambut kami. “Hei, saya lihat kalian sudah mendapatkan milkshakenya!”

“Ya, dan yang ini untuk kamu!”

Mulutnya menganga lebar, “Buat saya?”

“Tentu. Dengan pelayananmu yang fantastis begini, saya tidak tega membiarkan anda tidak menikmati milkshake ini.”

“Wow!” begitulah jawabannya.

Ketika kami berlalu dari situ saya dapat melihatnya lewat kaca spion saya pemuda itu berdiri di sana sambil tertawa lebar.

Nah, berapa saya keluar uang untuk membalas kebaikannya? Hanya sekitar dua dollar. Anda lihat, bukan uangnya, tetapi yang penting adalah gaya hidupnya.

Wah, saya jadi kreatif pada hari itu, sehingga ketika saya baru sampai di Carmel saya sengaja mengarahkan mobil saya mencari sebuah toko bunga. Ketika saya masuk ke toko itu saya berkata kepada penjaga toko bunga, “Saya perlu setangkai bunga mawar dengan tangkai yang panjang untuk teman wanita saya sementara kami akan berbelanja di Carmel.

Penjaga toko bunga itu yang nampaknya kurang romantis menjawab, “Kami hanya menjual bunga per lusin.”

“Saya tidak perlu selusin mawar,” kata saya, “hanya perlu setangkai.”

“Wah,” jawabnya agak sombong, “kalau begitu harganya dua dollar.”

“Bagus sekali,” seru saya. “Tidak ada gunanya kalau mawar itu terlalu murah.”

Setelah saya memilih setangkai mawar yang terbaik, saya kemudian memberikannya kepada teman wanita saya. Ia sangat terkesan. Dan biayanya? Dua dollar. Hanya dua dollar! Beberapa saat kemudian ia berkata, “Jim, saya pastilah satu-satunya wanita di Carmel hari ini yang membawa setangkai mawar.” Dan saya percaya memang demikian.

Dapatkah anda membayangkan kesempatan untuk mengadakan sesuatu yang ajaib kepada orang di sekitar anda, dengan biaya hanya beberapa dollar, anda menciptakan suatu perhatian yang tak terbayangkan. Ingatlah, bukan jumlah uangnya yang penting, namun pikiran dan perhatian itulah yang sering memberi dampak terbesar terhadap orang-orang yang anda sayangi. Salam Sukses, Jim Rohn. Diterjemahkan oleh Hadi Kristadi untuk Pentas Kesaksian, http://pentas-kesaksian.blogspot.com. Mohon keterangan ini jangan dihapus ketika anda memforwardnya atau mempostingnya di website atau blog anda. Terima kasih.

*****


The Rose
Lifestyle is style over amount. And style is an art - the art of living. You can't buy style with money. You can't buy good taste with money. You can only buy more with money. Lifestyle is culture - the appreciation of good music, dance, art, sculpture, literature, plays and the art of living well. It's a taste for the fine, the unique, the beautiful.

Lifestyle also means rewarding excellence wherever you find it by not taking the small things of life for granted. With Valentine's Day approaching I wanted to illustrate this with a personal anecdote:

Many years ago my lady friend and I were on a trip to Carmel, California, for some shopping and exploring. On the way we stopped at a service station. As soon as we parked our car in front of the pumps, a young man, about eighteen or nineteen, came bouncing out to the car and with a big smile said, "Can I help you?"

"Yes," I answered. "A full tank of gas, please." I wasn't prepared for what followed. In this day and age of self-service and deteriorating customer treatment, this young man checked every tire, washed every window - even the sunroof - singing and whistling the whole time. We couldn't believe both the quality of service and his upbeat attitude about his work.

When he brought the bill, I said to the young man, "Hey, you really have taken good care of us. I appreciate it."

He replied, "I really enjoy working. It's fun for me and I get to meet nice people like you."

This kid was really something!

I said, "We're on our way to Carmel and we want to get some milkshakes. Can you tell us where we can find the nearest Baskin-Robbins?"

"Baskin-Robbins is just a few blocks away," he said as he gave us exact directions. Then he added, "Don't park out front - park around to the side so your car won't get sideswiped."

What a kid!

As we got to the ice cream store we ordered milkshakes, except that instead of two, we ordered three. Then we drove back to the station. Our young friend dashed out to greet us. "Hey, I see you got your milkshakes."

"Yes, and this one is for you!"

His mouth fell open. "For me?"

"Sure. With all the fantastic service you gave us, I couldn't leave you out of the milkshake deal."

"Wow!" was his astonished reply.

As we drove off I could see him in my rear-view mirror just standing there, grinning from ear to ear.

Now, what did this little act of generosity cost me? Only about two dollars - you see, it's not the money, it's the style.

Well, I must have been feeling especially creative that day, so upon our arrival in Carmel I drove directly to a flower shop. As we walked inside I said to the florist, "I need a long-stemmed rose for my lady to carry while we go shopping in Carmel."
The florist, a rather unromantic type, replied, "We sell them by the dozen."
"I don't need a dozen," I said, "just one."
"Well," he replied haughtily, "it will cost you two dollars."
"Wonderful," I exclaimed. "There's nothing worse than a cheap rose."

Selecting the rose with some deliberation, I handed it to my friend. She was so impressed! And the cost? Two dollars. Just two dollars. A bit later she looked up and said, "Jim, I must be the only woman in Carmel today carrying a rose." And I believe she probably was.

Can you imagine the opportunity to create magic with those around you, and all for the cost of a few dollars, some imagination and care. Remember, it is not the amount that matters but the thought and care that often has the greatest impact upon those you love.

To Your Success,
Jim Rohn

Diposting oleh Hadi Kristadi untuk PENTAS KESAKSIAN
http://pentas-kesaksian.blogspot.com

Kesaksian Pembaca Buku "Mukjizat Kehidupan"

Pada tanggal 28 Oktober 2009 datang SMS dari seorang Ibu di NTT, bunyinya:
"Terpujilah Tuhan karena buku "Mukjizat Kehidupan", saya belajar untuk bisa mengampuni, sabar, dan punya waktu di hadirat Tuhan, dan akhirnya Rumah Tangga saya dipulihkan, suami saya sudah mau berdoa. Buku ini telah jadi berkat buat teman-teman di Pasir Panjang, Kupang, NTT. Kami belajar mengasihi, mengampuni, dan selalu punya waktu berdoa."

Hall of Fame - Daftar Pembaca Yang Diberkati Buku Mukjizat Kehidupan

  • A. Rudy Hartono Kurniawan - Juara All England 8 x dan Asian Hero
  • B. Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
  • C. Pdt. Ir. Djohan Handojo
  • D. Jeffry S. Tjandra - Worshipper
  • E. Pdt. Petrus Agung - Semarang
  • F. Bpk. Irsan
  • G. Ir. Ciputra - Jakarta
  • H. Pdt. Dr. Danny Tumiwa SH
  • I. Erich Unarto S.E - Pendiri dan Pemimpin "Manna Sorgawi"
  • J. Beni Prananto - Pengusaha
  • K. Aryanto Agus Mulyo - Partner Kantor Akuntan
  • L. Ir. Handaka Santosa - CEO Senayan City
  • M. Pdt. Drs. Budi Sastradiputra - Jakarta
  • N. Pdm. Lim Lim - Jakarta
  • O. Lisa Honoris - Kawai Music Shool Jakarta
  • P. Ny. Rachel Sudarmanto - Jakarta
  • Q. Ps. Levi Supit - Jakarta
  • R. Pdt. Samuel Gunawan - Jakarta
  • S. F.A Djaya - Tamara Jaya - By Pass Ngurah Rai - Jimbaran - Bali
  • T. Ps. Kong - City Blessing Church - Jakarta
  • U. dr. Yoyong Kohar - Jakarta
  • V. Haryanto - Gereja Katholik - Jakarta
  • W. Fanny Irwanto - Jakarta
  • X. dr. Sylvia/Yan Cen - Jakarta
  • Y. Ir. Junna - Jakarta
  • Z. Yudi - Raffles Hill - Cibubur
  • ZA. Budi Setiawan - GBI PRJ - Jakarta
  • ZB. Christine - Intercon - Jakarta
  • ZC. Budi Setiawan - CWS Kelapa Gading - Jakarta
  • ZD. Oshin - Menara BTN - Jakarta
  • ZE. Johan Sunarto - Tanah Pasir - Jakarta
  • ZF. Waney - Jl. Kesehatan - Jakarta
  • ZG. Lukas Kacaribu - Jakarta
  • ZH. Oma Lydia Abraham - Jakarta
  • ZI. Elida Malik - Kuningan Timur - Jakarta
  • ZJ. Luci - Sunter Paradise - Jakarta
  • ZK. Irene - Arlin Indah - Jakarta Timur
  • ZL. Ny. Hendri Suswardani - Depok
  • ZM. Marthin Tertius - Bank Artha Graha - Manado
  • ZN. Titin - PT. Tripolyta - Jakarta
  • ZO. Wiwiek - Menteng - Jakarta
  • ZP. Agatha - PT. STUD - Menara Batavia - Jakarta
  • ZR. Albertus - Gunung Sahari - Jakarta
  • ZS. Febryanti - Metro Permata - Jakarta
  • ZT. Susy - Metro Permata - Jakarta
  • ZU. Justanti - USAID - Makassar
  • ZV. Welian - Tangerang
  • ZW. Dwiyono - Karawaci
  • ZX. Essa Pujowati - Jakarta
  • ZY. Nelly - Pejaten Timur - Jakarta
  • ZZ. C. Nugraheni - Gramedia - Jakarta
  • ZZA. Myke - Wisma Presisi - Jakarta
  • ZZB. Wesley - Simpang Darmo Permai - Surabaya
  • ZZC. Ray Monoarfa - Kemang - Jakarta
  • ZZD. Pdt. Sunaryo Djaya - Bethany - Jakarta
  • ZZE. Max Boham - Sidoarjo - Jatim
  • ZZF. Julia Bing - Semarang
  • ZZG. Rika - Tanjung Karang
  • ZZH. Yusak Prasetyo - Batam
  • ZZI. Evi Anggraini - Jakarta
  • ZZJ. Kodden Manik - Cilegon
  • ZZZZ. ISI NAMA ANDA PADA KOLOM KOMENTAR UNTUK DIMASUKKAN DALAM DAFTAR INI