Search This Blog

Friday, February 27, 2009

Despair

Marietta Davis tinggal di Berlin New York. Selama kebangunan rohani pada tahun 1847- 1848 Marietta ada dalam keadaan tak sadar selama sembilan hari. Penglihatannya dipublikasikan dalam buku berjudul “Aroma di Seberang Kubur”. Ia melihat sorga dan neraka. Ia melihat roh anak-anak yang telah mati di bumi di sorga sedang diajar tentang Tuhan Yesus dan tentang bagaimana Ia harus mati disalib untuk menebus orang-orang berdosa. Ia juga berbicara dengan dua roh di neraka yang ia pernah kenal di bumi.

Satu roh berteriak, “Pergilah dan tinggalkan kami. Kehadiranmu di sini membuat kami kesakitan. Hal itu mengingatkan kami tentang kesempatan kami yang hilang dan . . .” Ia berhenti dan istirahat sejenak, kemudian melanjutkan, “Jangan, jangan pergi dahulu. Aku tidak tahu mengapa, namun aku merasa harus berbicara denganmu.

Aku ingin menceritakan kepadamu apa yang telah kami pelajari di sini tentang kuasa kejahatan dan mengapa orang-orang tertarik pada kejahatan. Dengarkan aku!” ia berhenti lagi untuk mengumpulkan ingatannya. “Ketika seseorang ada di dalam tubuh jasmaninya, rohnya sukar dilihat. Roh itu ada di dalam dirinya, tak kelihatan. Namun ketika orang itu meninggal dan memasuki tempat ini, roh orang itu menjadi bentuk nyata kehadirannya. Rohnya menjadi keberadaan diri yang sepenuhnya. Rohnya menyentuh segala sesuatu, berhubungan dengan segala sesuatu dan merasakan segala sesuatu. “Orang-orang di bumi menolak untuk percaya bahwa para pria dan wanita akan menderita karena dosa-dosa mereka ketika roh mereka meninggalkan tubuh mereka. Mereka pikir bahwa kasih dan kebaikan Tuhan tidak akan pernah mengizinkan hal itu terjadi. Namun kejahatan dan penderitaan pasti ada di tempat ini. Kejadian ini sangat jelas, namun orang-orang menolaknya dan bahkan menuduh Allah jahat.” Ia memandang saya.

Pelanggaran terhadap hukum-hukum Allah memiliki akibat-akibat yang berbahaya. Hal itu membawa kematian, bukannya kehidupan dan kesempurnaan. Pelanggaran itu adalah dosa. Pelanggaran itu menghalangi pria dan wanita untuk menjadi seperti yang seharusnya. Dosalah yang memisahkan mereka dari kehidupan bersama Tuhan. “Kenyataan ini sudah jelas dalam segala aspek kehidupan kita setiap kali kita melanggar hukum Allah. Tempat ini penuh dengan akibat-akibat dosa yang mengerikan. Ia mengangkat wajahnya yang mengkerut dan menjerit dalam keputus-asaan. “Kenapa orang-orang tak berhenti berbuat dosa dan berbalik kepada Tuhan untuk lepas dari penghukuman yang mengerikan ini? Marietta, engkau bukanlah salah satu dari orang-orang berdosa seperti kami.

Engkau akan tinggalkan tempat ini dan kembali ke tempat penuh damai. Aaaah!” ia melenguh. “Kami di sini dikuasai kegilaan setiap kali disebut kedamaian dan kasih. Aku memberitahu kepadamu hal-hal ini karena engkau akan kembali ke bumi. Katakan kepada orang-orang apa yang telah kau lihat dan peringatkan mereka tentang hal-hal mengerikan yang sedang menunggu mereka yang terus memuaskan nafsu mereka yang keliru.” Aku mundur ketakutan ketika dia meledak. Penampilan buruk di wajahnya masih terbayang di pikiranku untuk selama-lamanya, namun pada saat itu aku dipindahkan dari tempat itu. Aku tahu bahwa apa yang baru saja aku saksikan adalah kenyataan yang sangat menyedihkan dan tak terbantahkan. Roh-roh itu adalah orang-orang yang pernah aku kenal di bumi! Namun aku kaget betapa mereka telah berubah! Mereka telah menjadi wadah duka lara dan penyesalan. Ah, andai saja mereka dapat melarikan diri untuk menjadi suci dan dapat bergabung dengan roh-roh yang berbahagia di firdaus yang penuh damai! (Naskah asli dalam bahasa Inggeris dikirim Ibu Suharti, diterjemahkan oleh Hadi Kristadi untuk http://pentas-kesaksian.blogspot.com. Mohon keterangan ini jangan dihilangkan ketika anda memforwardnya atau mempostingnya di website/blog anda. Terima kasih.)

****

Marietta Davis lived in Berlin New York. During the revival in 1847-1848- Marietta was in a trance for nine days. Her visions were publised in the book title “Scents Beyond the Grave”. She saw Heaven and Hell-she saw the spirits of children that died on earth in heaven being taught about Jesus and how He had to die to redeem sinners- and she spoke to two spirits in hell whom she knew on earth.

Another spirit cried out, "Go away and leave us to our lot. You just being here causes us pain. It reminds us of our lost opportunities and..." He stopped and paused for a moment, then continued. "No,don't go. I don't know why but I feel compelled to talk to you.

I will tell you what we have learned here about the power of evil and why people are so attracted to it. Listen to me!" he paused again to gather his thoughts. "When a person is in the body, his spirit is difficult to perceive. It is inside him, invisible. But when he dies and enters this place, that spirit becomes the very basis of his existence. It becomes his whole being. It pervades everything, controls everything and inspires everything. "People on earth refuse to believe that men and women will suffer for their sins when the spirit leaves the body. They think that the love and goodness of God will never allow this to happen. But evil and suffering certainly do exist in this place. The cause of it is obvious, yet people reject it and even accuse God of evil!" He looked at me.

Violation of God's law always has harmful consequences. It brings death instead of life and perfection. It is sin, the breaking of the law that prevents men and women from becoming what they where meant to be. It is sin that removes them from a life with God. "This fact is obvious in every aspect of our lives when ever laws are
broken. This place is full of the awful results of it. He lifted his contorted
face and cried out in despair. "Why don't people come to their senses and realize what happens when they sin? Why don't they stop sinning and turn to God to escape these terrible consequences? Marietta, you are obviously not one of us.

You will leave here and go back to places of peace. Aah!" he groaned. "We are overwhelmed by madness whenever there is even the mention of peace and love. I am telling you these things because you are going back to earth. Tell those people what you have seen and warn them about the terrible things waiting for those who continue to gratify their wrong desires." I recoiled in horror at his outburst. The hideous look on his face imprinted itself in my mind forever, but at that moment I was removed from his presence. I knew that what I had just witnessed was utterly and undeniably real. Those spirits were people I had known on earth! But how they had changed! They had become the embodiment of sorrow and remorse. How I wished they could escape to become pure and be able to join those happy spirits in the paradise of peace!

Diposting oleh Hadi Kristadi untuk PENTAS KESAKSIAN
http://pentas-kesaksian.blogspot.com

Kesaksian Pembaca Buku "Mukjizat Kehidupan"

Pada tanggal 28 Oktober 2009 datang SMS dari seorang Ibu di NTT, bunyinya:
"Terpujilah Tuhan karena buku "Mukjizat Kehidupan", saya belajar untuk bisa mengampuni, sabar, dan punya waktu di hadirat Tuhan, dan akhirnya Rumah Tangga saya dipulihkan, suami saya sudah mau berdoa. Buku ini telah jadi berkat buat teman-teman di Pasir Panjang, Kupang, NTT. Kami belajar mengasihi, mengampuni, dan selalu punya waktu berdoa."

Hall of Fame - Daftar Pembaca Yang Diberkati Buku Mukjizat Kehidupan

  • A. Rudy Hartono Kurniawan - Juara All England 8 x dan Asian Hero
  • B. Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
  • C. Pdt. Ir. Djohan Handojo
  • D. Jeffry S. Tjandra - Worshipper
  • E. Pdt. Petrus Agung - Semarang
  • F. Bpk. Irsan
  • G. Ir. Ciputra - Jakarta
  • H. Pdt. Dr. Danny Tumiwa SH
  • I. Erich Unarto S.E - Pendiri dan Pemimpin "Manna Sorgawi"
  • J. Beni Prananto - Pengusaha
  • K. Aryanto Agus Mulyo - Partner Kantor Akuntan
  • L. Ir. Handaka Santosa - CEO Senayan City
  • M. Pdt. Drs. Budi Sastradiputra - Jakarta
  • N. Pdm. Lim Lim - Jakarta
  • O. Lisa Honoris - Kawai Music Shool Jakarta
  • P. Ny. Rachel Sudarmanto - Jakarta
  • Q. Ps. Levi Supit - Jakarta
  • R. Pdt. Samuel Gunawan - Jakarta
  • S. F.A Djaya - Tamara Jaya - By Pass Ngurah Rai - Jimbaran - Bali
  • T. Ps. Kong - City Blessing Church - Jakarta
  • U. dr. Yoyong Kohar - Jakarta
  • V. Haryanto - Gereja Katholik - Jakarta
  • W. Fanny Irwanto - Jakarta
  • X. dr. Sylvia/Yan Cen - Jakarta
  • Y. Ir. Junna - Jakarta
  • Z. Yudi - Raffles Hill - Cibubur
  • ZA. Budi Setiawan - GBI PRJ - Jakarta
  • ZB. Christine - Intercon - Jakarta
  • ZC. Budi Setiawan - CWS Kelapa Gading - Jakarta
  • ZD. Oshin - Menara BTN - Jakarta
  • ZE. Johan Sunarto - Tanah Pasir - Jakarta
  • ZF. Waney - Jl. Kesehatan - Jakarta
  • ZG. Lukas Kacaribu - Jakarta
  • ZH. Oma Lydia Abraham - Jakarta
  • ZI. Elida Malik - Kuningan Timur - Jakarta
  • ZJ. Luci - Sunter Paradise - Jakarta
  • ZK. Irene - Arlin Indah - Jakarta Timur
  • ZL. Ny. Hendri Suswardani - Depok
  • ZM. Marthin Tertius - Bank Artha Graha - Manado
  • ZN. Titin - PT. Tripolyta - Jakarta
  • ZO. Wiwiek - Menteng - Jakarta
  • ZP. Agatha - PT. STUD - Menara Batavia - Jakarta
  • ZR. Albertus - Gunung Sahari - Jakarta
  • ZS. Febryanti - Metro Permata - Jakarta
  • ZT. Susy - Metro Permata - Jakarta
  • ZU. Justanti - USAID - Makassar
  • ZV. Welian - Tangerang
  • ZW. Dwiyono - Karawaci
  • ZX. Essa Pujowati - Jakarta
  • ZY. Nelly - Pejaten Timur - Jakarta
  • ZZ. C. Nugraheni - Gramedia - Jakarta
  • ZZA. Myke - Wisma Presisi - Jakarta
  • ZZB. Wesley - Simpang Darmo Permai - Surabaya
  • ZZC. Ray Monoarfa - Kemang - Jakarta
  • ZZD. Pdt. Sunaryo Djaya - Bethany - Jakarta
  • ZZE. Max Boham - Sidoarjo - Jatim
  • ZZF. Julia Bing - Semarang
  • ZZG. Rika - Tanjung Karang
  • ZZH. Yusak Prasetyo - Batam
  • ZZI. Evi Anggraini - Jakarta
  • ZZJ. Kodden Manik - Cilegon
  • ZZZZ. ISI NAMA ANDA PADA KOLOM KOMENTAR UNTUK DIMASUKKAN DALAM DAFTAR INI