Search This Blog

Wednesday, January 14, 2009

Arise from the Ashes

Bangkit dari Kehancuran
“Aku terlahir dari keluarga non Kristen. Pada akhir tahun 2004, tepatnya bulan September, hal yang tidak pernah aku pikirkan baik dalam hati maupun pikiran manusia secara pribadi, kebesaran Ilahi telah terjadi padaku,” ucap Masnita.

Ada Wanita Lain Di Hati Suamiku
Pada suatu malam, seorang wanita menelpon ke rumah Masnita hendak mencari suaminya. Wanita itu berkata bahwa ia baru saja melahirkan anak dari suami Masnita. Berita mengguncang ini membuat hati Masnita seperti disayat pisau. Terlebih karena ia sendiri sedang mengandung anak ke-4-nya. Meskipun hubungan suaminya dengan wanita itu adalah sah, namun Masnita tetap tidak rela jika ia harus hidup dimadu dan berbagi suami dengan wanita lain.

Dalam kondisi sedang mengandung, Masnita mengalami depresi yang sangat dalam. Ditambah ia harus mengalami perlakuan kasar dari sang suami. Pukulan demi pukulan sering ia terima. Sampai suatu ketika, Masnita yang usia kandungannya sudah 8 bulan - mengalami pendarahan hebat dan dilarikan ke rumah sakit. Akibat dari kejadian itu anak ke-4 Masnita lahir premature dalam kondisi kritis. Namun sang suami sama sekali tak mau peduli.

Sementara anak bayi Masnita masih berada di dalam inkubator, Masnita pergi meninggalkan rumah sakit. Ia pulang ke rumah untuk melihat keadaan anak-anaknya. Dalam keadaan kecewa dan bimbang, pikiran Masnita dipenuhi banyak pertanyaan. Ia tidak tahu apa yang harus ia perbuat, mengingat keadaan bayinya yang lemah dan masih terbaring di rumah sakit. Sedangkan anak-anaknya di rumah juga memerlukan dirinya. Masnita hanya bisa berseru, “Tuhan, beri saya kekuatan!”

Bercerai Dan Menempuh Karir Baru
Kekerasan dalam rumah tangga dan kekecewaan karena dimadu, pada tahun 1999 Masnita akhirnya memutuskan untuk berpisah dengan suaminya dan membawa anak-anak bersamanya. Namun si kecil yang pada waktu itu masih bayi dititipkan pada keluarganya. Masnita berencana mengambilnya kembali apabila keadaannya sudah pulih.

Kurang dari satu tahun kemudian, Masnita mendirikan sebuah yayasan. Untuk menunjang kegiatan keagamaan, ia juga mendirikan beberapa perusahaan. Dari tahun ke tahun pergerakan yayasan yang dirintisnya itu mengalami kemajuan pesat. Tanpa terasa hasil kerja sama mereka membuahkan hasil yang memuaskan.

Usaha Masnita Hancur dan Ia Jatuh Miskin
Tapi rencana manusia bukanlah rencana Tuhan. Dua tahun setelah perceraian, suami Masnita meninggal dunia. Masnita mengira dengan kekuatan uang ia bisa mengendalikan segalanya. Sampai pada klimaksnya Tuhan memperingatkan dia dan bisnis yang dijalani Masnita hancur. Hal ini membuat Masnita kalang kabut, modalnya sudah tertanam habis, dan dalam sekejap semuanya berantakan. Masalah dalam kehidupan Masnita pun semakin bertambah parah.

Perjumpaan Dengan Yesus Kristus
Karena depresi yang dialaminya, pada suatu hari Masnita membeli ‘Baygon’ cair dengan maksud menghabisi hidupnya dan anak-anaknya. Ketika malam tiba, ia menyuruh anak-anaknya tidur. Masnita berencana membunuh anak-anaknya, lalu kemudian terakhir ia yang akan meminumnya. “Dengan siapa anak-anakku nanti kalau cuma aku yang mati?” pikir Masnita pada saat itu. Dalam keadaan kalut ia tuangkan cairan racun tersebut ke dalam gelas sambil menunduk karena lampu telah ia matikan.

Tiba-tiba, muncul cahaya putih yang sangat terang, dan di hadapannya berdiri sesosok laki-laki berjubah dan berkerudung putih sambil merentangkan kedua tangan-Nya. Lalu laki-laki itu berkata dengan lembut, “Datanglah ke rumah-Ku, maka Aku akan menolongmu.” Kalimat itu terasa sangat lembut di telinga Masnita dan ajakan-Nya sangat mengagetkan dia. Sekali lagi laki-laki itu berkata, “Datanglah ke rumah-Ku maka Aku akan menolongmu.” Masnita sempat terdiam dan akhirnya menjawab, “Baiklah, tolong pelihara aku maka aku akan mengikuti-Mu.” Dengan kedua tangannya Masnita menutupi wajahnya dan berdoa. Tiba-tiba ia tersentak sadar kemudian laki-laki itu menghilang dalam sekejap mata, namun cahaya terang-Nya masih terlihat oleh Masnita. Perasaan misterius tiba-tiba terasa di dalam hati Masnita. Ia merasa tenang dan merasa memperoleh pengharapan baru, sehingga ia membatalkan niatnya untuk mengakhiri hidup.

Bangkit Dengan Pemulihan
Sejak malam itu tekad Masnita sudah bulat untuk mencari Tuhan Yesus. Langkahnya tidak surut hanya karena tidak punya uang. “Entah kekuatan dari mana aku bisa memiliki semangat hidup kembali,” Masnita masih heran. Ia mulai berjualan susu kedelai, dari 5 bungkus hingga akhirnya bertambah, sambil mengambil kue-kue di pasar untuk dijual kembali. Ia berjualan dari rumah ke rumah. Ada orang yang simpati namun tidak sedikit pula orang yang mencemooh dan menghina dirinya. “Aku selalu merasa kuat karena Tuhan Yesus mendampingi aku. Perlahan hidupku mulai pulih. Aku bisa bayar kontrakan tiap bulan dan menyekolahkan anak-anakku. Meskipun jalanku terasa sempit dan sesak, namun Tuhan Yesus selalu mengajarku untuk mengasihi, suatu hal yang tidak pernah aku dapatkan sebelumnya,” ucap Masnita.

Semenjak itu pemeliharan Tuhan mulai ia rasakan. Hari demi hari pemulihan demi pemulihan terus terjadi dalam hidupnya. Dari situlah ia memahami Yesus. “Meskipun tidak berlebihan, namun saat saya membutuhkan, Ia selalu ada,” ucap Masnita dengan tenang dalam sebuah kesaksian.

Masnita menutup kesaksiannya, “Lambat laun aku pun mulai menemukan jati diriku yang sesungguhnya dan mengembangkan potensi yang ada. Aku mulai menulis sebuah buku dan aku berharap buku tersebut nantinya bisa bermanfaat bagi orang lain. Demi kebesaran dan kemuliaan nama Tuhan Yesus saja.”

Kegiatan Saat Ini
Selain menyusun bukunya yang kini sedang berada di badan sensor untuk diperiksa, Masnita juga melayani ke daerah-daerah melalui khotbah dan kesaksian hidupnya. Sampai saat ini pun Masnita masih tinggal di rumah kontrakannya yang lama. Namun ia bersyukur karena pemilik rumahnya sudah mulai baik, tidak sekasar dulu. Walaupun batinnya tertekan, namun ia masih bisa menerapkan ajaran Tuhan Yesus yang tertulis dalam Alkitab, ‘Harus tulus seperti merpati dan cerdik seperti ular.’ Masnita yakin Tuhan Yesus akan selalu membuka jalan hidupnya.

Pergumulan Yang Masih Harus Didoakan
Sampai pada hari ini, Masnita bersama ketiga orang anaknya sedang menata kembali hidup mereka. Namun masih tersimpan satu kerinduan dalam hati Masnita, yaitu bisa memiliki kembali putri bungsunya yang pernah ia titipkan kepada keluarganya. Usaha yang pernah dilakukan Masnita agar bisa bertemu dan berkumpul dengan putri bungsunya belum berhasil sampai saat ini. (Kisah ini telah ditayangkan 4 Juni 2007 dalam acara Solusi di SCTV).

Sumber Artikel: Jawaban.com
Sumber Kesaksian: Masnita Sara Dinata

Diposting oleh Hadi Kristadi untuk PENTAS KESAKSIAN
http://pentas-kesaksian.blogspot.com

Kesaksian Pembaca Buku "Mukjizat Kehidupan"

Pada tanggal 28 Oktober 2009 datang SMS dari seorang Ibu di NTT, bunyinya:
"Terpujilah Tuhan karena buku "Mukjizat Kehidupan", saya belajar untuk bisa mengampuni, sabar, dan punya waktu di hadirat Tuhan, dan akhirnya Rumah Tangga saya dipulihkan, suami saya sudah mau berdoa. Buku ini telah jadi berkat buat teman-teman di Pasir Panjang, Kupang, NTT. Kami belajar mengasihi, mengampuni, dan selalu punya waktu berdoa."

Hall of Fame - Daftar Pembaca Yang Diberkati Buku Mukjizat Kehidupan

  • A. Rudy Hartono Kurniawan - Juara All England 8 x dan Asian Hero
  • B. Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
  • C. Pdt. Ir. Djohan Handojo
  • D. Jeffry S. Tjandra - Worshipper
  • E. Pdt. Petrus Agung - Semarang
  • F. Bpk. Irsan
  • G. Ir. Ciputra - Jakarta
  • H. Pdt. Dr. Danny Tumiwa SH
  • I. Erich Unarto S.E - Pendiri dan Pemimpin "Manna Sorgawi"
  • J. Beni Prananto - Pengusaha
  • K. Aryanto Agus Mulyo - Partner Kantor Akuntan
  • L. Ir. Handaka Santosa - CEO Senayan City
  • M. Pdt. Drs. Budi Sastradiputra - Jakarta
  • N. Pdm. Lim Lim - Jakarta
  • O. Lisa Honoris - Kawai Music Shool Jakarta
  • P. Ny. Rachel Sudarmanto - Jakarta
  • Q. Ps. Levi Supit - Jakarta
  • R. Pdt. Samuel Gunawan - Jakarta
  • S. F.A Djaya - Tamara Jaya - By Pass Ngurah Rai - Jimbaran - Bali
  • T. Ps. Kong - City Blessing Church - Jakarta
  • U. dr. Yoyong Kohar - Jakarta
  • V. Haryanto - Gereja Katholik - Jakarta
  • W. Fanny Irwanto - Jakarta
  • X. dr. Sylvia/Yan Cen - Jakarta
  • Y. Ir. Junna - Jakarta
  • Z. Yudi - Raffles Hill - Cibubur
  • ZA. Budi Setiawan - GBI PRJ - Jakarta
  • ZB. Christine - Intercon - Jakarta
  • ZC. Budi Setiawan - CWS Kelapa Gading - Jakarta
  • ZD. Oshin - Menara BTN - Jakarta
  • ZE. Johan Sunarto - Tanah Pasir - Jakarta
  • ZF. Waney - Jl. Kesehatan - Jakarta
  • ZG. Lukas Kacaribu - Jakarta
  • ZH. Oma Lydia Abraham - Jakarta
  • ZI. Elida Malik - Kuningan Timur - Jakarta
  • ZJ. Luci - Sunter Paradise - Jakarta
  • ZK. Irene - Arlin Indah - Jakarta Timur
  • ZL. Ny. Hendri Suswardani - Depok
  • ZM. Marthin Tertius - Bank Artha Graha - Manado
  • ZN. Titin - PT. Tripolyta - Jakarta
  • ZO. Wiwiek - Menteng - Jakarta
  • ZP. Agatha - PT. STUD - Menara Batavia - Jakarta
  • ZR. Albertus - Gunung Sahari - Jakarta
  • ZS. Febryanti - Metro Permata - Jakarta
  • ZT. Susy - Metro Permata - Jakarta
  • ZU. Justanti - USAID - Makassar
  • ZV. Welian - Tangerang
  • ZW. Dwiyono - Karawaci
  • ZX. Essa Pujowati - Jakarta
  • ZY. Nelly - Pejaten Timur - Jakarta
  • ZZ. C. Nugraheni - Gramedia - Jakarta
  • ZZA. Myke - Wisma Presisi - Jakarta
  • ZZB. Wesley - Simpang Darmo Permai - Surabaya
  • ZZC. Ray Monoarfa - Kemang - Jakarta
  • ZZD. Pdt. Sunaryo Djaya - Bethany - Jakarta
  • ZZE. Max Boham - Sidoarjo - Jatim
  • ZZF. Julia Bing - Semarang
  • ZZG. Rika - Tanjung Karang
  • ZZH. Yusak Prasetyo - Batam
  • ZZI. Evi Anggraini - Jakarta
  • ZZJ. Kodden Manik - Cilegon
  • ZZZZ. ISI NAMA ANDA PADA KOLOM KOMENTAR UNTUK DIMASUKKAN DALAM DAFTAR INI