Search This Blog

Thursday, February 21, 2008

Unconditional Love

Kisah ini dulu pernah saya baca dan sekarang masih memberikan inspirasi. Kisahnya tentang seorang serdadu Amerika Serikat yang akhirnya akan pulang ke rumah setelah berperang di Vietnam. Ia menelpon orangtuanya dari San Fransisko.

”Ayah dan Ibu, saya mau pulang ke rumah, tetapi ada satu permintaan saya. Saya punya seorang sahabat yang saya akan ajak pulang ke rumah bersama saya.”

”Tentu saja boleh,” kata mereka, ”kami pasti senang bertemu dengannya.”

”Ada sesuatu yang harus kalian ketahui,” anaknya melanjutkan, ”ia terluka cukup parah dalam peperangan. Ia menginjak ranjau darat dan kehilangan sebuah lengan dan kakinya. Ia tidak punya tempat tinggal dimanapun, dan saya ingin ia tinggal bersama kita.”

”Saya sedih mendengarnya, anakku. Mungkin kita dapat menolongnya mencari tempat tinggal lain.”

”Jangan, Ayah dan Ibu, saya ingin ia tinggal bersama kita.”

”Anakku, kata ayahnya, ”kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Seseorang dengan cacat seperti itu akan menjadi beban yang sangat memberatkan bagi kita. Kita masih harus meneruskan kehidupan kita, dan kita tidak akan biarkan kesusahan seperti itu mengacaukan kehidupan kita. Saya pikir kamu pulang saja dan lupakan pemuda cacat itu. Ia akan menemukan jalan hidupnya sendiri.”

Pada saat itu juga sang anak menaruh gagang telpon. Kedua orangtua itu tidak mendengar apa-apa lagi dari anaknya. Namun beberapa hari kemudian mereka menerima telpon dari kantor polisi San Fransisko. Anak mereka meninggal setelah jatuh dari atas suatu bangunan, begitu kata mereka. Polisi percaya bahwa pemuda itu telah bunuh diri. Kedua orangtua yang sangat kaget dan sedih itu terbang ke San Fransisko dan dibawa ke kamar jenazah untuk mengenali jenazah anaknya. Mereka mengenali pemuda itu sebagai anaknya, namun yang sangat mengejutkan, mereka mendapati tubuh anaknya tanpa satu lengan dan satu kaki. Dialah pemuda cacat yang mereka tolak sendiri.

Kedua orangtua itu mengingatkan tentang diri kita yang lebih mengasihi orang yang tampan atau cantik, atau menyenangkan untuk hidup bersama. Kita lebih suka menjauhkan diri kita dari orang cacat, orang sakit, orang sengsara. Untungnya, kita memiliki Seseorang yang mengasihi kita tanpa syarat: tidak peduli apakah kita tampan atau tidak, orang cacat atau tidak, orang benar atau tidak. Semua dikasihi tanpa syarat, oleh Tuhan Yesus Kristus. Puji Tuhan! (Diterjemahkan oleh Hadi Kristadi untuk http://pentas-kesaksian.blogspot.com)

***

A story is told about a soldier who was finally coming home after having fought in Vietnam. He called his parents from San Francisco.

"Mom and Dad, I'm coming home, but I've a favor to ask. I have a friend I'd like to bring home with me."

"Sure," they replied, "we'd love to meet him."

"There's something you should know”, the son continued, "he was hurt pretty badly in the fighting. He stepped on a land mine and lost an arm and a leg. He has nowhere else to go, and I want him to come live with us."

"I'm sorry to hear that, son. Maybe we can help him find somewhere to live."

"No, Mom and Dad, I want him to live with us."

"Son," said the father, "you don't know what you're asking. Someone with such a handicap would be a terrible burden on us. We have our own lives to live, and we can't let something like this interfere with our lives. I think you should just come home and forget about this guy. He'll find a way to live on his own."

At that point, the son hung up the phone. The parents heard nothing more from him. A few days later, however, they received a call from the San Francisco police. Their son had died after falling from a building, they were told. The police believed it was suicide. The grief-stricken parents flew to San Francisco and were taken to the city morgue to identify the body of their son. They recognized him, but to their horror they also discovered something they didn't know, their son had only one arm and one leg.

The parents in this story are like many of us. We find it easy to love those who are good-looking or fun to have around, but we don't like people who inconvenience us or make us feel uncomfortable. We would rather stay away from people who aren't as healthy, beautiful, or smart as we are. Thankfully, there's someone who won't treat us that way. Someone who loves us with an unconditional love that welcomes us into the forever family, regardless of how messed up we are.

Diterjemahkan oleh Hadi Kristadi untuk PENTAS KESAKSIAN
http://pentas-kesaksian.blogspot.com

Kesaksian Pembaca Buku "Mukjizat Kehidupan"

Pada tanggal 28 Oktober 2009 datang SMS dari seorang Ibu di NTT, bunyinya:
"Terpujilah Tuhan karena buku "Mukjizat Kehidupan", saya belajar untuk bisa mengampuni, sabar, dan punya waktu di hadirat Tuhan, dan akhirnya Rumah Tangga saya dipulihkan, suami saya sudah mau berdoa. Buku ini telah jadi berkat buat teman-teman di Pasir Panjang, Kupang, NTT. Kami belajar mengasihi, mengampuni, dan selalu punya waktu berdoa."

Hall of Fame - Daftar Pembaca Yang Diberkati Buku Mukjizat Kehidupan

  • A. Rudy Hartono Kurniawan - Juara All England 8 x dan Asian Hero
  • B. Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
  • C. Pdt. Ir. Djohan Handojo
  • D. Jeffry S. Tjandra - Worshipper
  • E. Pdt. Petrus Agung - Semarang
  • F. Bpk. Irsan
  • G. Ir. Ciputra - Jakarta
  • H. Pdt. Dr. Danny Tumiwa SH
  • I. Erich Unarto S.E - Pendiri dan Pemimpin "Manna Sorgawi"
  • J. Beni Prananto - Pengusaha
  • K. Aryanto Agus Mulyo - Partner Kantor Akuntan
  • L. Ir. Handaka Santosa - CEO Senayan City
  • M. Pdt. Drs. Budi Sastradiputra - Jakarta
  • N. Pdm. Lim Lim - Jakarta
  • O. Lisa Honoris - Kawai Music Shool Jakarta
  • P. Ny. Rachel Sudarmanto - Jakarta
  • Q. Ps. Levi Supit - Jakarta
  • R. Pdt. Samuel Gunawan - Jakarta
  • S. F.A Djaya - Tamara Jaya - By Pass Ngurah Rai - Jimbaran - Bali
  • T. Ps. Kong - City Blessing Church - Jakarta
  • U. dr. Yoyong Kohar - Jakarta
  • V. Haryanto - Gereja Katholik - Jakarta
  • W. Fanny Irwanto - Jakarta
  • X. dr. Sylvia/Yan Cen - Jakarta
  • Y. Ir. Junna - Jakarta
  • Z. Yudi - Raffles Hill - Cibubur
  • ZA. Budi Setiawan - GBI PRJ - Jakarta
  • ZB. Christine - Intercon - Jakarta
  • ZC. Budi Setiawan - CWS Kelapa Gading - Jakarta
  • ZD. Oshin - Menara BTN - Jakarta
  • ZE. Johan Sunarto - Tanah Pasir - Jakarta
  • ZF. Waney - Jl. Kesehatan - Jakarta
  • ZG. Lukas Kacaribu - Jakarta
  • ZH. Oma Lydia Abraham - Jakarta
  • ZI. Elida Malik - Kuningan Timur - Jakarta
  • ZJ. Luci - Sunter Paradise - Jakarta
  • ZK. Irene - Arlin Indah - Jakarta Timur
  • ZL. Ny. Hendri Suswardani - Depok
  • ZM. Marthin Tertius - Bank Artha Graha - Manado
  • ZN. Titin - PT. Tripolyta - Jakarta
  • ZO. Wiwiek - Menteng - Jakarta
  • ZP. Agatha - PT. STUD - Menara Batavia - Jakarta
  • ZR. Albertus - Gunung Sahari - Jakarta
  • ZS. Febryanti - Metro Permata - Jakarta
  • ZT. Susy - Metro Permata - Jakarta
  • ZU. Justanti - USAID - Makassar
  • ZV. Welian - Tangerang
  • ZW. Dwiyono - Karawaci
  • ZX. Essa Pujowati - Jakarta
  • ZY. Nelly - Pejaten Timur - Jakarta
  • ZZ. C. Nugraheni - Gramedia - Jakarta
  • ZZA. Myke - Wisma Presisi - Jakarta
  • ZZB. Wesley - Simpang Darmo Permai - Surabaya
  • ZZC. Ray Monoarfa - Kemang - Jakarta
  • ZZD. Pdt. Sunaryo Djaya - Bethany - Jakarta
  • ZZE. Max Boham - Sidoarjo - Jatim
  • ZZF. Julia Bing - Semarang
  • ZZG. Rika - Tanjung Karang
  • ZZH. Yusak Prasetyo - Batam
  • ZZI. Evi Anggraini - Jakarta
  • ZZJ. Kodden Manik - Cilegon
  • ZZZZ. ISI NAMA ANDA PADA KOLOM KOMENTAR UNTUK DIMASUKKAN DALAM DAFTAR INI