Search This Blog

Monday, February 25, 2008

Columbine Love Story

Rachel Scott adalah murid SMA pertama yang dibunuh di SMA Columbine, Amerika Serikat, pada bulan tanggal 20 April 1999, bersama 11 siswa SMA lainnya dan seorang guru SMA oleh seorang penembak yang kalap. Namun terutama kematian Rachel berdampak luas. Jika sebelumnya banyak orang mempertanyakan dimanakah Tuhan yang penuh kasih pada hari pembantaian di SMA itu, dengan kesaksian orangtua Rachel, banyak orang dikuatkan dan diperkenalkan pada keselamatan dalam Kristus. Kalau sebelumnya orang mempertanyakan: kalau Tuhan itu penuh kasih, mengapa pembunuhan itu dibiarkan terjadi, mengapa Rachel dan kawan-kawan tidak diselamatkan dari penembakan itu, sekarang mereka tahu bahwa Allah tetap memegang kendali dan bahwa Allah turut bekerja dalam segala perkara untuk mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang mengasihi Dia.

Kebaikan hati dan kasih sayangnya kepada orang-orang lain beserta dengan enam buku hariannya telah menjadi dasar bagi bangkitnya suatu gerakan di sekolah-sekolah Amerika Serikat yang banyak mengubah kehidupan : Rachel’s Challenge.

Inilah beberapa kesaksian tentang Rachel:
1. ”Rachel memiliki gaya unik memiringkan kepalanya ketika ia sedang berpikir dengan serius. Dan saya ingat akan senyumannya yang indah. Ia mempunyai dorongan kuat untuk mencapai sebanyak mungkin. Manakala ia merasakan suatu ketidak-adilan yang menimpa seseorang, tidak peduli urusannya kecil atau nampak tidak begitu penting, dorongan kuat dari dalam dirinya akan bangkit dan ia akan siap berdiri membela siapapun yang ia rasa diperlakukan tidak semestinya.” (Darrell Scott – ayah Rachel)

2. ”Orang-orang sering bertanya kepada saya,’Seperti apa sih Rachel sebagai adik?’ Saya selalu mengatakan, Ia adalah gadis normal seperti halnya adik-adik perempuan saya yang lain. Ia riang, baik, dramatis... Kadang-kadang kami cocok satu sama lain, kadang-kadang tidak. Rachel itu orang yang mudah dicintai. Meskipun Rachel itu adik perempuan saya yang paling bungsu, namun saya menghormatinya.” (Bethannee Scott – kakak Rachel)

3. ”Rachel itu satu-satunya gadis yang datang ke Pesta Sekolah memakai gaun hitam. Setiap siswa-siswi lainnya memakai pakaian atau gaun yang cerah atau warna pastel, tetapi ia satu-satunya yang memakai gaun hitam. Tidak ada yang mengalahkan keanggunan Rachel, dan tak ada gaun yang lebih cocok selain gaun hitam itu bagi Rachel. Ia datang bagai bintang film yang memasuki pentas Oscars. Ia tidak melakukan itu supaya tampak berbeda atau tidak mau memakai apa yang dipakai kebanyakan orang. Ia memakai gaun hitam itu karena itulah gaun yang paling cocok baginya.” (Nick Baumgart – teman dan pacar Rachel)

4. ”Saya ingat pada suatu malam Halloween. Saya memakai kostum Zorro ke sekolah, dan saya sangat kesal memakai kostum yang Ibu buat itu karena membuat saya tampak jelek. Dan Rachel datang kepada saya dan berkata, ’Apa yang salah dengan kostum kamu, Serge? Aku suka Zorro. Aku ingin menjadi seperti dia. Apa kamu mau bertukar kostum dengan saya?’ Sejak saat itu kami jadi berteman baik. ” (Sergio Gonzales – teman Rachel)

5. ”Rachel adalah orang yang paling hebat dan paling penuh kasih yang saya pernah jumpai dalam hidup ini. Sebelum ia meninggal ia mengambil buku diary saya, dan menuliskan kata-kata ini: ’Sarah, jangan biarkan karaktermu berubah warna sesuai dengan lingkunganmu. Temukan siapa dirimu dan biarkan jati dirimu tinggal dengan warna sejatinya.'” (Sarah Scott – saudari sepupu Rachel)

6. ”Rachel menjalani kehidupan yang dipenuhi dengan kebaikan dan belas kasih, dan karena itu ia mempengaruhi dunia.” (Craig Scott – kakak Rachel)

Ayah Rachel menunjukkan gambar jari-jari tangan Rachel yang dibuat ketika berusia 13 tahun di atas tripleks. Tulisan di gambar itu berbunyi: ”Inilah tangan Rachel Jones Scott dan tangan ini suatu hari akan menjamah hati banyak orang.”

Pada hari kematiannya Rachel menggambar di buku hariannya. Gambar itu berupa sepasang mata dengan tiga belas titik air mata menetes ke arah sekuntum bunga mawar yang sedang merekah. Tiga belas titik air mata itu merupakan pengorbanan tiga belas orang yang mati ditembak pada hari itu di SMA Columbine. Ada seorang pendeta yang bermimpi, bahwa ia melihat titik air mata menetes dari mata Rachel dan jatuh ke bumi. Setelah itu tetesan air mata Rachel menumbuhkan bunga yang indah. Orang lain lagi mengingatkan ayat firman Tuhan dari Yeremia 31:15 ”Beginilah firman TUHAN: Dengar! Di Rama terdengar ratapan, tangisan yang pahit pedih: Rahel menangisi anak-anaknya, ia tidak mau dihibur karena anak-anaknya, sebab mereka tidak ada lagi.”

Dengan kematian Rachel, orang-orang tahu apa artinya pengampunan, karena orang tua dan saudara-saudara Rachel mengampuni penembak biadab yang gila itu. Mereka menyatakan kasih dan pengampunan Kristus melalui peristiwa yang tragis itu. Sekarang orang tidak lagi mempertanyakan apakah Allah masih mengasihi, masih memegang kendali atas peristiwa-peristiwa. Ya, semuanya itu terjadi untuk mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang mengasihi Dia.

Ditulis oleh Hadi Kristadi untuk PENTAS KESAKSIAN
http://pentas-kesaksian.blogspot.com

Kesaksian Pembaca Buku "Mukjizat Kehidupan"

Pada tanggal 28 Oktober 2009 datang SMS dari seorang Ibu di NTT, bunyinya:
"Terpujilah Tuhan karena buku "Mukjizat Kehidupan", saya belajar untuk bisa mengampuni, sabar, dan punya waktu di hadirat Tuhan, dan akhirnya Rumah Tangga saya dipulihkan, suami saya sudah mau berdoa. Buku ini telah jadi berkat buat teman-teman di Pasir Panjang, Kupang, NTT. Kami belajar mengasihi, mengampuni, dan selalu punya waktu berdoa."

Hall of Fame - Daftar Pembaca Yang Diberkati Buku Mukjizat Kehidupan

  • A. Rudy Hartono Kurniawan - Juara All England 8 x dan Asian Hero
  • B. Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
  • C. Pdt. Ir. Djohan Handojo
  • D. Jeffry S. Tjandra - Worshipper
  • E. Pdt. Petrus Agung - Semarang
  • F. Bpk. Irsan
  • G. Ir. Ciputra - Jakarta
  • H. Pdt. Dr. Danny Tumiwa SH
  • I. Erich Unarto S.E - Pendiri dan Pemimpin "Manna Sorgawi"
  • J. Beni Prananto - Pengusaha
  • K. Aryanto Agus Mulyo - Partner Kantor Akuntan
  • L. Ir. Handaka Santosa - CEO Senayan City
  • M. Pdt. Drs. Budi Sastradiputra - Jakarta
  • N. Pdm. Lim Lim - Jakarta
  • O. Lisa Honoris - Kawai Music Shool Jakarta
  • P. Ny. Rachel Sudarmanto - Jakarta
  • Q. Ps. Levi Supit - Jakarta
  • R. Pdt. Samuel Gunawan - Jakarta
  • S. F.A Djaya - Tamara Jaya - By Pass Ngurah Rai - Jimbaran - Bali
  • T. Ps. Kong - City Blessing Church - Jakarta
  • U. dr. Yoyong Kohar - Jakarta
  • V. Haryanto - Gereja Katholik - Jakarta
  • W. Fanny Irwanto - Jakarta
  • X. dr. Sylvia/Yan Cen - Jakarta
  • Y. Ir. Junna - Jakarta
  • Z. Yudi - Raffles Hill - Cibubur
  • ZA. Budi Setiawan - GBI PRJ - Jakarta
  • ZB. Christine - Intercon - Jakarta
  • ZC. Budi Setiawan - CWS Kelapa Gading - Jakarta
  • ZD. Oshin - Menara BTN - Jakarta
  • ZE. Johan Sunarto - Tanah Pasir - Jakarta
  • ZF. Waney - Jl. Kesehatan - Jakarta
  • ZG. Lukas Kacaribu - Jakarta
  • ZH. Oma Lydia Abraham - Jakarta
  • ZI. Elida Malik - Kuningan Timur - Jakarta
  • ZJ. Luci - Sunter Paradise - Jakarta
  • ZK. Irene - Arlin Indah - Jakarta Timur
  • ZL. Ny. Hendri Suswardani - Depok
  • ZM. Marthin Tertius - Bank Artha Graha - Manado
  • ZN. Titin - PT. Tripolyta - Jakarta
  • ZO. Wiwiek - Menteng - Jakarta
  • ZP. Agatha - PT. STUD - Menara Batavia - Jakarta
  • ZR. Albertus - Gunung Sahari - Jakarta
  • ZS. Febryanti - Metro Permata - Jakarta
  • ZT. Susy - Metro Permata - Jakarta
  • ZU. Justanti - USAID - Makassar
  • ZV. Welian - Tangerang
  • ZW. Dwiyono - Karawaci
  • ZX. Essa Pujowati - Jakarta
  • ZY. Nelly - Pejaten Timur - Jakarta
  • ZZ. C. Nugraheni - Gramedia - Jakarta
  • ZZA. Myke - Wisma Presisi - Jakarta
  • ZZB. Wesley - Simpang Darmo Permai - Surabaya
  • ZZC. Ray Monoarfa - Kemang - Jakarta
  • ZZD. Pdt. Sunaryo Djaya - Bethany - Jakarta
  • ZZE. Max Boham - Sidoarjo - Jatim
  • ZZF. Julia Bing - Semarang
  • ZZG. Rika - Tanjung Karang
  • ZZH. Yusak Prasetyo - Batam
  • ZZI. Evi Anggraini - Jakarta
  • ZZJ. Kodden Manik - Cilegon
  • ZZZZ. ISI NAMA ANDA PADA KOLOM KOMENTAR UNTUK DIMASUKKAN DALAM DAFTAR INI