Search This Blog

Wednesday, August 29, 2007

Walking with God: A Story of A Top Executive (1)

Saya selalu mengucap syukur kepada Tuhan, karena Tuhan membuka jalan untuk saya bertemu dengan orang-orang yang kesaksiannya dapat dimuat di dalam blog ini. Tadi malam saya bertemu dengan mantan Presiden Direktur PT. Compaq Indonesia yang sekarang telah berwiraswasta. Tiba-tiba ia bercerita kepada saya tentang kisah kehidupan yang dialaminya.

Dahulu ia adalah seorang eksekutif puncak yang berhasil di bidangnya dan sekarang menjadi seorang pengusaha yang melayani di Market Place. Pada pertengahan tahun 1980-an ia dinobatkan sebagai "CEO of The Year" dan diberi kesempatan berbicara dalam sebuah forum ASEAN Business Meeting, dimana pembicaranya adalah : PM Singapura Lee Kuan Yew, PM Malaysia DR. Mahathir Mohamad, Presiden Filipina Ferdinand Marcos, PM Thailand, dan satu-satunya pembicara dari kalangan bisnis adalah dirinya sebagai CEO of The Year. Keesokan harinya berbagai ucapan selamat muncul melalui telpon dan email dari rekan-rekan sejawat dan dari kalangan bisnis yang kagum atas terpilihnya sebagai CEO of The Year dan atas kesempatan sebagai pembicara utama dalam pertemuan bisnis tingkat ASEAN tersebut. "Bangga!" itulah yang saya rasakan pada waktu itu katanya mengaku. Saya merasa menjadi orang "super".

Ketika ia membalas telpon dan email dari rekan-rekan yang memberi selamat itu, dengan perasaan yang sangat "excited" tiba-tiba terdengar bisikan di hatinya, "Jangan merasa bangga begitu. Kalau bukan karena Aku, kamu ini tidak ada artinya apa-apa! Apa yang ada padamu, itu semua dari-Ku. Apa sih yang ada padamu yang tidak berasal dari-Ku?" Mendapat tegoran keras di hatinya, ia sangat kaget dan tersadar. "Betul, ya? Saya ini tidak ada apa-apanya. Semua karena anugerah-Nya!" Ia menangis tersedu-sedu di muka komputer itu. Padahal sebagai seorang Presdir, pantang bagi seorang lelaki menangis. Ketika itulah jamahan kasih Tuhan sangat kuat menguasai hatinya.

Sejak saat itu ia tidak mengeraskan hatinya apabila diajak isterinya ke Gereja. Telah bertahun-tahun isterinya berdoa baginya agar mau percaya kepada Tuhan. Namun karena ia memiliki otak yang cemerlang, dan selalu mengandalkan logika, maka semua hal tentang kekristenan yang diceritakan isterinya bagaikan bualan dongeng dan tahayul saja. Apa yang tidak bisa dicerna oleh daya analisisnya yang tajam, takkan diterima begitu saja atas dasar : percaya atau iman. Namun sejak hatinya dijamah Tuhan, ia mulai menyelidiki perkara-perkara rohani.

Pada suatu hari isterinya mengajaknya ke Doa Malam. Pada waktu itu ia masih merokok dan bergaya bak pria metroseksual: Ia datangi rumah doa dengan sepatu boot yang keren dan masih merokok! Ia lepaskan sepatu boot itu karena acara doa malam diadakan sambil duduk di lantai. Ia tak melihat sepatu "sekeren" sepatunya diantara deretan sepatu yang terkumpul di muka pintu gedung itu.

Ketika pujian dan penyembahan mulai dinaikkan, hatinya mulai menangkap sesuatu getaran rohani yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Rasanya ada damai dan sejahtera serta sukacita yang menyelimuti hatinya yang selama ini selalu dingin terhadap perkara-perkara rohani. Namun ia mulai diganggu dengan suara-suara asing yang menjadi 'distraction' dan ingin mengajaknya kembali pada kehidupan yang lama. Selama kurang lebih tiga bulan ia diganggu suara-suara itu, sehingga isterinya mengajak dirinya untuk dilayani "pelepasan" oleh Pdt. John Ng. Isterinya memaksa ia datang ke tempat John Ng melayani pada jam 11 malam. Meskipun tadinya ia segan, ia kemudian ingin tahu apa sih yang dapat dilakukan oleh pendeta ini. Mereka mulai memuji dan menyembah Tuhan, ia kembali merasa damai sejahtera yang melampaui segala akal. Kemudian John Ng menumpangkan tangannya dan mendoakan dirinya.
"Tidak ada kelainan apa-apa!" kata John Ng "Kalau bapak mau belajar kepada saya, bapak akan menjadi seperti saya atau bahkan lebih hebat. Mau?"
"Tidak, ah!" katanya tidak mengerti tentang ajakan John Ng ini.

Sejak kasih dan hadirat Tuhan menjamah kehidupannya, ia mulai bersemangat memberikan kesaksian kepada para direktur, teman-teman di PT. Compaq Indonesia (kini telah merger dengan Hewlett Packard). Pada waktu itu para anak buahnya selalu bertanya, "Apakah ceritanya sudah selesai, pak?" sambil menguap ngantuk. Tetapi ia sungguh bersyukur sekarang, dari semua kolega para Direktur yang Kristen, semuanya aktif melayani sekarang. Bahkan salah seorang rekan Direkturnya, seorang Ibu, kini sangat giat dan berapi-api melayani di ladang Tuhan.

Suatu saat ia bertugas ke Singapura dan menginap di suatu hotel. Ketika ia mulai membuka pintu hotel itu, ia yang sangat peka atas kehadiran para makhluk halus, mulai waspada. Ia masuk, namun tidak menaruh kartu kunci kamar hotel di tempatnya agar aliran listrik tetap tidak menyala. Ia masuk dan merasakan pekatnya kehadiran roh jahat di ruang itu. Apa yang harus ia lakukan? Minta ganti kamar? Kalau ganti kamar, berarti ia dikalahkan para roh-roh jahat itu. Mengadakan peperangan rohani? (Bersambung)
Posted by Hadi Kristadi for http://pentas-kesaksian.blogspot.com

Kesaksian Pembaca Buku "Mukjizat Kehidupan"

Pada tanggal 28 Oktober 2009 datang SMS dari seorang Ibu di NTT, bunyinya:
"Terpujilah Tuhan karena buku "Mukjizat Kehidupan", saya belajar untuk bisa mengampuni, sabar, dan punya waktu di hadirat Tuhan, dan akhirnya Rumah Tangga saya dipulihkan, suami saya sudah mau berdoa. Buku ini telah jadi berkat buat teman-teman di Pasir Panjang, Kupang, NTT. Kami belajar mengasihi, mengampuni, dan selalu punya waktu berdoa."

Hall of Fame - Daftar Pembaca Yang Diberkati Buku Mukjizat Kehidupan

  • A. Rudy Hartono Kurniawan - Juara All England 8 x dan Asian Hero
  • B. Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
  • C. Pdt. Ir. Djohan Handojo
  • D. Jeffry S. Tjandra - Worshipper
  • E. Pdt. Petrus Agung - Semarang
  • F. Bpk. Irsan
  • G. Ir. Ciputra - Jakarta
  • H. Pdt. Dr. Danny Tumiwa SH
  • I. Erich Unarto S.E - Pendiri dan Pemimpin "Manna Sorgawi"
  • J. Beni Prananto - Pengusaha
  • K. Aryanto Agus Mulyo - Partner Kantor Akuntan
  • L. Ir. Handaka Santosa - CEO Senayan City
  • M. Pdt. Drs. Budi Sastradiputra - Jakarta
  • N. Pdm. Lim Lim - Jakarta
  • O. Lisa Honoris - Kawai Music Shool Jakarta
  • P. Ny. Rachel Sudarmanto - Jakarta
  • Q. Ps. Levi Supit - Jakarta
  • R. Pdt. Samuel Gunawan - Jakarta
  • S. F.A Djaya - Tamara Jaya - By Pass Ngurah Rai - Jimbaran - Bali
  • T. Ps. Kong - City Blessing Church - Jakarta
  • U. dr. Yoyong Kohar - Jakarta
  • V. Haryanto - Gereja Katholik - Jakarta
  • W. Fanny Irwanto - Jakarta
  • X. dr. Sylvia/Yan Cen - Jakarta
  • Y. Ir. Junna - Jakarta
  • Z. Yudi - Raffles Hill - Cibubur
  • ZA. Budi Setiawan - GBI PRJ - Jakarta
  • ZB. Christine - Intercon - Jakarta
  • ZC. Budi Setiawan - CWS Kelapa Gading - Jakarta
  • ZD. Oshin - Menara BTN - Jakarta
  • ZE. Johan Sunarto - Tanah Pasir - Jakarta
  • ZF. Waney - Jl. Kesehatan - Jakarta
  • ZG. Lukas Kacaribu - Jakarta
  • ZH. Oma Lydia Abraham - Jakarta
  • ZI. Elida Malik - Kuningan Timur - Jakarta
  • ZJ. Luci - Sunter Paradise - Jakarta
  • ZK. Irene - Arlin Indah - Jakarta Timur
  • ZL. Ny. Hendri Suswardani - Depok
  • ZM. Marthin Tertius - Bank Artha Graha - Manado
  • ZN. Titin - PT. Tripolyta - Jakarta
  • ZO. Wiwiek - Menteng - Jakarta
  • ZP. Agatha - PT. STUD - Menara Batavia - Jakarta
  • ZR. Albertus - Gunung Sahari - Jakarta
  • ZS. Febryanti - Metro Permata - Jakarta
  • ZT. Susy - Metro Permata - Jakarta
  • ZU. Justanti - USAID - Makassar
  • ZV. Welian - Tangerang
  • ZW. Dwiyono - Karawaci
  • ZX. Essa Pujowati - Jakarta
  • ZY. Nelly - Pejaten Timur - Jakarta
  • ZZ. C. Nugraheni - Gramedia - Jakarta
  • ZZA. Myke - Wisma Presisi - Jakarta
  • ZZB. Wesley - Simpang Darmo Permai - Surabaya
  • ZZC. Ray Monoarfa - Kemang - Jakarta
  • ZZD. Pdt. Sunaryo Djaya - Bethany - Jakarta
  • ZZE. Max Boham - Sidoarjo - Jatim
  • ZZF. Julia Bing - Semarang
  • ZZG. Rika - Tanjung Karang
  • ZZH. Yusak Prasetyo - Batam
  • ZZI. Evi Anggraini - Jakarta
  • ZZJ. Kodden Manik - Cilegon
  • ZZZZ. ISI NAMA ANDA PADA KOLOM KOMENTAR UNTUK DIMASUKKAN DALAM DAFTAR INI