Search This Blog

Monday, July 16, 2007

The Life of Steve Jobs (1)

Ketika saya membaca ulang kisah Steve Jobs, CEO Apple Computers dan Pixar Animation Studios, yang ia sampaikan dalam pidato di muka para lulusan Stanford University, USA, pada tanggal 12 Juni 2005 yang lalu, saya terinspirasi kembali oleh pengalaman hidupnya. Demikianlah kisah Steve Jobs yang luar biasa.

Saya merasa terhormat sekali ada bersama dengan kalian hari ini pada hari wisuda kalian dari salah satu universitas terbaik di dunia. Saya tidak pernah lulus dari perguruan tinggi. Sejujurnya, baru kali inilah saya hadir dalam acara wisuda sarjana. Hari ini saya akan menyampaikan tiga kisah kehidupan saya. Cuma itu. Tidak banyak, hanya tiga kisah.

Kisah pertama adalah tentang hubungan titik-titik kehidupan saya. Saya drop out dari Reed College setelah enam bulan kuliah, namun kemudian masih mengambil mata kuliah lepas selama kurang lebih 18 bulan sampai saya benar-benar meninggalkan kampus. Mengapa saya drop out?

Semuanya bermula sebelum saya dilahirkan. Ibu kandung saya adalah seorang gadis muda, mahasiswi yang belum menikah, dan ia memutuskan untuk melepaskan saya diadopsi oleh orang tua angkat. Ia berkeras hati agar saya diadopsi oleh lulusan universitas, sehingga saya akhirnya diatur untuk diadopsi oleh seorang pengacara dan isterinya. Selain dari pada itu orang tua kandung saya sebenarnya menghendaki anak perempuan. Oleh karena itu, orang tua angkat saya yang ada dalam daftar tunggu mendapat telpon di tengah malam, ditanya, “Kami memiliki seorang bayi laki-laki yang tidak kami harapkan, apakah kalian mau mengadopsinya?” Mereka berkata, “Tentu saja.” Ibu kandung saya kemudian hari mengetahui bahwa ibu angkat saya tidak pernah lulus dari perguruan tinggi dan ayah angkat saya tidak pernah lulus dari SMU. Ibu kandung saya semula menolak untuk menanda-tangani surat-surat adopsi saya. Ia baru menyetujuinya beberapa bulan kemudian setelah orang tua angkat saya berjanji bahwa saya akan disekolahkan sampai perguruan tinggi pada suatu hari.

Dan tujuh belas tahun kemudian saya masuk kuliah di perguruan tinggi. Namun saya dengan lugu memilih perguruan tinggi yang semahal Stanford, dan seluruh tabungan orang tua angkat saya akan dihabiskan untuk membayar uang kuliah. Setelah enam bulan, saya tidak melihat nilai pengorbanan mereka. Saya tidak memiliki ide tentang apa yang ingin saya lakukan dalam kehidupan saya dan tidak punya ide bagaimana perguruan tinggi dapat menolong saya mewujudkan kehidupan yang saya inginkan. Dan di kampus itu saya sedang menghabiskan uang yang ditabung sepanjang hidup orang tua angkat saya. Oleh karena itu saya memutuskan untuk berhenti kuliah dan percaya bahwa segalanya akan oke saja. Pada saat itu cukup menakutkan juga, namun ketika saya melihat ke belakang, itulah salah satu keputusan terbaik yang saya telah ambil. Setelah saya berhenti kuliah saya dapat berhenti mengambil mata kuliah wajib yang tidak menarik perhatian saya, dan mulai mengambil kuliah lepas yang sangat menarik bagi saya.

Keadaan saya pada waktu itu tentu saja tidaklah menyenangkan. Saya tidak tinggal di kamar asrama, sehingga saya tidur di lantai kamar seorang teman. Saya mengembalikan botol-botol Coca Cola untuk mendapatkan uang jaminan botol sebesar lima sen per botol agar dapat membeli makanan. Saya berjalan tujuh mil ke kota setiap hari Minggu malam untuk mendapatkan makanan gratis dari kuil Hare Krishna. Saya menyukai makanan itu. Dan ketika saya mengikuti keingin-tahuan dan intuisi saya, ternyata hal itu sangat berharga di kemudian hari. Biarlah saya berikan contoh salah satunya:

Reed College pada waktu itu mengajarkan kuliah tentang kaligrafi yang terbaik di negeri ini. Di seluruh kampus setiap poster dan setiap label ditulis tangan dengan gaya kaligrafis yang indah. Karena saya resminya berhenti kuliah dan saya tidak mengambil mata kuliah wajib, maka saya memutuskan untuk mengambil kuliah lepas tentang kaligrafi ini. Saya belajar tentang jenis huruf San, Serif, tentang membeda-bedakan besarnya jarak diantara kombinasi huruf, tentang bagaimana membuat jenis huruf yang hebat. Pelajaran ini sangat bagus, bersejarah, penuh seni dan keindahan, yang tidak dapat ditangkap oleh ilmu pengetahuan, dan saya menemukan bahwa pelajaran ini sangat menyenangkan.

Pada saat itu tak ada harapan bagi pelajaran ini memiliki aplikasi praktis dalam kehidupan saya. Namun sepuluh tahun kemudian, ketika kami sedang merancang komputer Macintosh pertama, pelajaran itu datang kembali pada saya. Dan kami semua memasang ilmu kaligrafi dan tipografi ini ke dalam komputer Mac. Itulah komputer pertama dengan jenis-jenis huruf (tipografi) yang indah. Seandainya saja saya tidak pernah mengikuti kuliah tunggal tentang kaligrafi di perguruan tinggi itu, komputer Mac tentu tidak pernah memberikan berbagai pilihan jenis huruf atau font yang begitu indah. Dan karena Window hanya meniru Mac, sesungguhnya tidak akan ada komputer dengan tipografi (jenis huruf) sebaik Mac. Tentu saja tidaklah mungkin menghubungkan titik-titik kehidupan pada waktu dulu ke masa depan ketika saya masih di perguruan tinggi. Namun kini sangatlah jelas, ketika saya menengok ke masa lalu sepuluh tahun kemudian.

Sekali lagi, kalian tidak dapat menghubungkan titik-titik kehidupan ini dengan melihat ke depan; kalian hanya dapan menghubungkan titik-titik itu ketika menengok ke masa lalu. Maka, kalian harus percaya bahwa titik-titik kehidupan itu bagaimanapun juga akan berhubungan di masa mendatang. Kalian harus percaya sesuatu – keberanian kalian, tujuan hidup kalian, dan kehidupan kalian, apapun. Pendekatan ini tidak pernah mengecewakan saya, dan pendekatan ini telah membuat seluruh perbedaan dalam kehidupan saya.(Bersambung)
Posted by Hadi Kristadi for http://pentas-kesaksian.blogspot.com

Kesaksian Pembaca Buku "Mukjizat Kehidupan"

Pada tanggal 28 Oktober 2009 datang SMS dari seorang Ibu di NTT, bunyinya:
"Terpujilah Tuhan karena buku "Mukjizat Kehidupan", saya belajar untuk bisa mengampuni, sabar, dan punya waktu di hadirat Tuhan, dan akhirnya Rumah Tangga saya dipulihkan, suami saya sudah mau berdoa. Buku ini telah jadi berkat buat teman-teman di Pasir Panjang, Kupang, NTT. Kami belajar mengasihi, mengampuni, dan selalu punya waktu berdoa."

Hall of Fame - Daftar Pembaca Yang Diberkati Buku Mukjizat Kehidupan

  • A. Rudy Hartono Kurniawan - Juara All England 8 x dan Asian Hero
  • B. Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
  • C. Pdt. Ir. Djohan Handojo
  • D. Jeffry S. Tjandra - Worshipper
  • E. Pdt. Petrus Agung - Semarang
  • F. Bpk. Irsan
  • G. Ir. Ciputra - Jakarta
  • H. Pdt. Dr. Danny Tumiwa SH
  • I. Erich Unarto S.E - Pendiri dan Pemimpin "Manna Sorgawi"
  • J. Beni Prananto - Pengusaha
  • K. Aryanto Agus Mulyo - Partner Kantor Akuntan
  • L. Ir. Handaka Santosa - CEO Senayan City
  • M. Pdt. Drs. Budi Sastradiputra - Jakarta
  • N. Pdm. Lim Lim - Jakarta
  • O. Lisa Honoris - Kawai Music Shool Jakarta
  • P. Ny. Rachel Sudarmanto - Jakarta
  • Q. Ps. Levi Supit - Jakarta
  • R. Pdt. Samuel Gunawan - Jakarta
  • S. F.A Djaya - Tamara Jaya - By Pass Ngurah Rai - Jimbaran - Bali
  • T. Ps. Kong - City Blessing Church - Jakarta
  • U. dr. Yoyong Kohar - Jakarta
  • V. Haryanto - Gereja Katholik - Jakarta
  • W. Fanny Irwanto - Jakarta
  • X. dr. Sylvia/Yan Cen - Jakarta
  • Y. Ir. Junna - Jakarta
  • Z. Yudi - Raffles Hill - Cibubur
  • ZA. Budi Setiawan - GBI PRJ - Jakarta
  • ZB. Christine - Intercon - Jakarta
  • ZC. Budi Setiawan - CWS Kelapa Gading - Jakarta
  • ZD. Oshin - Menara BTN - Jakarta
  • ZE. Johan Sunarto - Tanah Pasir - Jakarta
  • ZF. Waney - Jl. Kesehatan - Jakarta
  • ZG. Lukas Kacaribu - Jakarta
  • ZH. Oma Lydia Abraham - Jakarta
  • ZI. Elida Malik - Kuningan Timur - Jakarta
  • ZJ. Luci - Sunter Paradise - Jakarta
  • ZK. Irene - Arlin Indah - Jakarta Timur
  • ZL. Ny. Hendri Suswardani - Depok
  • ZM. Marthin Tertius - Bank Artha Graha - Manado
  • ZN. Titin - PT. Tripolyta - Jakarta
  • ZO. Wiwiek - Menteng - Jakarta
  • ZP. Agatha - PT. STUD - Menara Batavia - Jakarta
  • ZR. Albertus - Gunung Sahari - Jakarta
  • ZS. Febryanti - Metro Permata - Jakarta
  • ZT. Susy - Metro Permata - Jakarta
  • ZU. Justanti - USAID - Makassar
  • ZV. Welian - Tangerang
  • ZW. Dwiyono - Karawaci
  • ZX. Essa Pujowati - Jakarta
  • ZY. Nelly - Pejaten Timur - Jakarta
  • ZZ. C. Nugraheni - Gramedia - Jakarta
  • ZZA. Myke - Wisma Presisi - Jakarta
  • ZZB. Wesley - Simpang Darmo Permai - Surabaya
  • ZZC. Ray Monoarfa - Kemang - Jakarta
  • ZZD. Pdt. Sunaryo Djaya - Bethany - Jakarta
  • ZZE. Max Boham - Sidoarjo - Jatim
  • ZZF. Julia Bing - Semarang
  • ZZG. Rika - Tanjung Karang
  • ZZH. Yusak Prasetyo - Batam
  • ZZI. Evi Anggraini - Jakarta
  • ZZJ. Kodden Manik - Cilegon
  • ZZZZ. ISI NAMA ANDA PADA KOLOM KOMENTAR UNTUK DIMASUKKAN DALAM DAFTAR INI