Amsal 22:1 menyatakan bahwa “Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar,” Nama baik itu penting. Namun ada orang-orang yang begitu memberhalakan nama baik, sehingga mereka gampang tersinggung jika ada orang lain yang menjelek-jelekkan atau mengritik dia. Bahkan ada orang yang marah besar dan menuntut orang lain yang mengatakan sesuatu hal yang tidak benar.
Adakalanya Tuhan melatih orang-orang tertentu untuk menjadi rendah hati dan menyerahkan pembelaan nama baik itu kepada Tuhan, sehingga malahan Tuhan bukan hanya membelanya, namun Tuhan memberkati orang yang merelakan dirinya dihina dan difitnah.
Seorang hamba Tuhan tenang-tenang saja ketika beredar gosip yang menyatakan bahwa dirinya adalah pendeta yang suka mencuri seprei dan sarung bantal jika menginap di hotel. Fitnahan itu beredar luas sehingga banyak orang ingin melihat seperti apa sih pendeta yang suka mencuri itu? Ketika mereka berbondong-bondong datang menghadiri kebaktian yang dilayaninya, orang-orang pada kecele, malah diberkati pesan Tuhan melalui hamba-Nya yang rendah hati ini. Ia tahu tentang gosip dan fitnah mengenai dirinya, namun ia diam saja. Ia menyerahkan pembelaan itu kepada Tuhan, dan ia diberkati.
Beberapa waktu yang lalu dan sampai saat ini ada hamba Tuhan yang sangat terkenal dari Semarang yang mengalami fitnahan dan gosip yang miring. Gosip itu bahkan disebarluaskan oleh orang-orang yang mengaku hamba Tuhan. Beliau tidak marah atau menuntut orang-orang yang mengata-ngatainya, beliau diam saja. Sekarang ini jemaat yang digembalakan beliau di Semarang menikmati kebangunan rohani yang luar biasa. Dalam satu ibadah raya pada hari Minggu, hadir lebih dari 25.000 orang memadati stadion yang penuh kekudusan Tuhan, dan jumlah ini meningkat terus.
Pembalasan itu adalah hak Tuhan, jangan kita merebut hak itu dari Tuhan. Ketika kita berdiam diri dan dengan rendah hati menerima cercaan, hinaan, fitnahan, ejekan, gosip, kita akan mendapatkan pembelaan dari Tuhan. Ia akan membela orang-orang yang merelakan dirinya dihina, dilecehkan, dikata-katai, digosipi, difitnah. “Enak aja?” begitu mungkin kata orang. Kita lebih sering bereaksi untuk membela diri. Ketika kita membela diri, Tuhan akan membiarkan kita. Namun ketika kita berdiam diri dan mengharapkan pembelaan dari Tuhan, Ia akan turun tangan membela kita.
Posted by Hadi Kristadi for http://pentas-kesaksian.blogspot.com