Ini kisah tentang Todd Bentley yang bulan Mei lalu datang melayani di Indonesia. Lihat posting tanggal 2 Mei 2007 yang lalu. Kisah ini baru saya dengar belakangan. Todd yang suka mengendarai moge (motor gede), tidak menyia-nyiakan kesempatan berkeliling Jakarta dengan moge, disertai panitia yang suka naik motor gede juga, disela-sela pelayanannya yang padat di Jakarta bulan lalu.
Di suatu perempatan ketika lampu lalu lintas menyala merah, motor Todd berhenti. Di sampingnya datang seorang anak kecil yang mengamen. Anak itu mengharapkan uang. Todd mengulurkan tangan dan menumpangkan tangannya di atas kepala anak itu. Tak berapa lama anak itu mulai menangis sesenggukan. Rekan-rekan motorist lain yang melihat kejadian itu segera mengelilingi Todd dan anak kecil itu, khawatir orang pikir anak ini menangis gara-gara dikerjai Todd. Memang Todd ini penampilannya serem, tubuhnya penuh tatoo, maklum bekas preman. Anak kecil itu kemudian ditinggalkan mereka setelah diberi uang dan didoakan.
Kisah berikutnya terjadi di atas pesawat. Karena pelayanan Todd di Jakarta waktunya molor karena banyak pelayanan yang dilakukan, maka Todd dan rombongan ketinggalan pesawat ke Malaysia yang sudah dipesan dan dibayar. Seorang pengusaha Indonesia yang memiliki jet pribadi akhirnya menawarkan Todd dan rekan-rekan untuk menggunakan pesawat itu. Yang menarik, begitu Todd memasuki pesawat dan sepanjang jalan, empat pramugari yang melayani di atas pesawat pribadi itu menangis. Mereka ditempelak Tuhan, dan diingatkan akan dosa-dosa mereka. Mereka menangis penuh penyesalan. Padahal Todd tidak berkhotbah. Ia duduk tenang saja. Untunglah, pilot tidak terkena imbas kehadiran Allah melalui diri Todd. Kalau tidak, gimana pesawat itu akan stabil terbang sementara pilotnya menangis sesengggukan karena menyesali dosa-dosanya?
Todd Bentley membawa hadirat Allah yang kuat kemanapun dia pergi, karena dia biasa ada di hadirat-Nya setiap hari. Ia tenggelam di dalam roh (soaked in the Spirit) setiap hari selama 3 - 6 jam. Pada waktu tenggelam dalam roh itu, ia diam saja, menikmati hadirat Tuhan. Ia membaca Alkitab 3 - 6 jam setiap hari. Ada aliran-aliran kehidupan yang kuat memancar keluar dari hatinya. Ada kuasa Allah yang bagai dinamit dalam pelayanannya.
Posted by Hadi Kristadi for http://pentas-kesaksian.blogspot.com