Tuesday, March 13, 2007

Kesaksian Pdt. Bambang Yonan

Selama 24 tahun hidup saya jauh dari Tuhan. Kegagalan dan kesulitan ekonomi adalah sahabat setia yang selalu menemani saya pada waktu itu. Apa saja yang saya lakukan selalu jauh dari keberhasilan dan keberuntungan, sampai suatu saat dimana waktu Tuhan tiba atas kehidupan saya melalui kehadiran saya dalam suatu persekutuan doa rumah tangga di Surabaya. Tuhan menjamah dan mengubah hidup saya dengan cara yang khusus, yakni melalui pelayanan pujian dan penyembahan. Saat itu saya merasakan hadirat Tuhan yang sangat kuat, seakan-akan Tuhan sendiri hadir dan Ia memeluk saya dalam kasih-Nya dan setelah itu hidup saya dipenuhi dengan "kehausan dan kelaparan akan Tuhan". Puji Tuhan, ternyata rasa "haus dan lapar" tersebut masih ada sampai dengan hari ini.

Sejak saat itu saya ikut serta dalam gerakan "Pemulihan Pondok Daud" yang dimotori oleh Bapak Pdt. Dr. Ir. Niko Njotorahardjo yang sekarang melayani Tuhan sebagai Gembala Sidang GBI Jl. Gatot Subroto - Jakarta. Saya melayani Tuhan dalam gerakan pemulihan Pondok Daud mulai dari pelayanan sebagai operator overhead projector, dimana saya harus menyiapkan lagu-lagu yang akan digunakan di dalam kebaktian. Pada tahun 1991 saya mulai dipercaya sebagai pemimpin pujian. Memasuki tahun 1993 Tuhan mempercayakan saya untuk menggembalakan sebuah jemaat di kota Medan, yaitu GBI Kemah Daud - Medan. Pada awalnya jemaat kami hanya berjumlah 119 jiwa. Melalui gereja inilah saya mulai mengembangkan pelayanan pujian dan penyembahan. Puji Tuhan, saya melihat firman-Nya digenapi, yaitu apabila Tuhan Yesus ditinggikan, maka Ia akan menarik semua orang untuk datang kepada-Nya. Saat ini GBI Kemah Daud Medan telah berganti nama menjadi GBI Medan Plaza dan jemaat kami merupakan salah satu jemaat lokal yang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Puluhan ribu jemaat datang untuk beribadah, memuji dan menyembah Tuhan setiap minggunya.

Banyak kesaksian luar biasa yang kami alami di dalam kehidupan berjemaat. Mukjizat dan kesembuhan banyak dialami jemaat kami. Salah satu hal menarik yang saya alami adalah ketika saya yang suka menanam pohon buah-buahan di rumah saya yang lama. Bermacam-macam buah saya tanam dan buah-buahan itu menjadi berkat bagi tetangga- tetangga saya juga. Ketika kami pindah rumah dan rumah dengan pohon buah-buahan itu kami tinggal dan dibeli oleh orang yang memuja berhala-berhala, maka tetangga saya
bilang, "Pak Bambang, koq aneh ya, pohon buah-buahan di bekas rumah bapak tidak berbuah lagi sejak bapak pindah?" Kehadiran orang percaya ternyata berpengaruh pada tanah dan bumi yang kita diami. Tanah itu diberkati oleh karena kita sebagai anak-anak tebusan Tuhan mendatangkan pemulihan atas tanah yang telah dikutuk. Apakah tanah dan bumi yang anda diami menjadi berkat atau masih menghasilkan semak duri dan rumput duri yang merupakan kutuk, gangguan, dan kesulitan?
Posted by Hadi Kristadi for: http://pentas-kesaksian.blogspot.com