Pada suatu pelayanan di Jakarta, Herlin Pirena, penyanyi lagu-lagu rohani, mendengarkan kesaksian satu keluarga muda, suami isteri dan seorang anak kecil, yang menceritakan bahwa mereka akan tinggal di Tajikistan dalam rangka pelayanan misi.
Republik Tajikistan adalah negara di Asia Tengah yang bergunung-gunung. Di sebelah selatan berbatasan dengan Afganistan, di barat dengan Uzbekistan, di utara dengan Kirgiztan, dan di timur dengan RRC. Tajikistan juga berbatasan dengan Pakistan, yang dipisahkan oleh Wakhan Corridor. Penduduk Tajikistan merupakan suku Tajik yang memiliki sejarah dan budaya sama dengan rakyat Iran dan juga berbahasa Parsi. Tajikitan pernah menjadi bagian dari negara Uni Sovyet dan setelah merdeka, mereka mengalami perang saudara antara tahun 1992 sampai 1997.
Keluarga muda ini harus belajar bahasa Parsi dan adat istiadat Tajikistan yang akan mereka layani sepenuh waktu. Bayangkan di negeri yang mayoritasnya beragama lain, keluarga ini harus menjalankan misinya demi Kerajaan Allah.
Mendengar kesaksian seperti itu, Herlin terharu dan makin semangat dalam pelayanannya. Kalau sebelumnya ia sempat menunda-nunda pelayanan ke Papua karena dianggap sangat jauh, mendengar ada keluarga yang mau melayani sampai Tajikistan, ia merasa tidak ada apa-apanya. Ternyata masih ada orang yang mau ditempatkan Tuhan di negeri yang tidak diminati hamba-hamba Tuhan lain. Sejak itu Herlin tidak pernah segan ataupun merasa berat apabila ada undangan dari tempat-tempat terpencil, asalkan itu semua mempermuliakan nama Tuhan.
Ditulis oleh Hadi Kristadi untuk PENTAS KESAKSIAN
http://pentas-kesaksian.blogspot.com