Monday, February 18, 2008

Walking With The Snail

Berjalan Bersama Keong
Tuhan memberiku sebuah tugas, yaitu membawa keong jalan-jalan. Aku tak dapat jalan terlalu cepat, keong sudah berusaha keras merangkak. Setiap kali hanya beralih sedemikian sedikit. Aku mendesak, menghardik, memarahinya. Keong memandangku dengan pandangan meminta-maaf, serasa berkata : "Aku sudah berusaha dengan segenap tenaga!"

Aku menariknya, menyeret, bahkan menendangnya, keong terluka. Ia mengucurkan keringat, nafas tersengal-sengal, merangkak ke depan. Sungguh aneh, mengapa Tuhan memintaku mengajak seekor keong berjalan-jalan?

Ya, Tuhan! Mengapa? Langit sunyi-senyap. Biarkan saja keong merangkak di depan, aku kesal di belakang. Pelankan langkah, tenangkan hati....

Oh? Tiba-tiba tercium aroma bunga, ternyata ini adalah sebuah taman bunga. Aku rasakan hembusan sepoi angin, ternyata angin malam demikian lembut. Ada lagi! Aku dengar suara kicau burung, suara dengung serangga. Aku lihat langit penuh bintang cemerlang. Wow! Mengapa dulu tidak rasakan semua ini?

Barulah aku teringat, mungkin aku telah salah menduga! Ternyata Tuhan meminta keong menuntunku jalan-jalan sehingga aku dapat mamahami dan merasakan keindahan taman ini yang tak pernah kualami kalau aku berjalan sendiri dengan cepatnya. "He's here and with me for a reason."

***

Saat bertemu dengan orang yang benar-benar engkau kasihi haruslah berusaha memperoleh kesempatan untuk bersamanya seumur hidupmu. Karena ketika dia telah pergi, segalanya telah terlambat.

Saat bertemu teman yang dapat dipercaya, rukunlah bersamanya. Karena seumur hidup manusia, teman sejati tak mudah ditemukan.

Saat bertemu penolongmu, ingatlah untuk bersyukur kepadanya. Karena dialah yang mengubah hidupmu.

Saat bertemu orang yang pernah kaucintai, ingatlah dia dengan tersenyum untuk berterima-kasih. Karena dialah orang yang membuatmu lebih mengerti tentang kasih.

Saat bertemu orang yang pernah kaubenci, sapalah dia dengan tersenyum. Karena dia membuatmu semakin teguh dan kuat.

Saat bertemu orang yang pernah mengkhianatimu, baik-baiklah dan berbincanglah dengannya. Karena jika bukan karena dia, hari ini engkau tak memahami dunia ini.

Saat bertemu orang yang pernah diam-diam kau cintai, berkatilah dia. Karena saat kau mencintainya, bukankah berharap dia bahagia?

Saat bertemu orang yang tergesa-gesa meninggalkanmu, berterima-kasihlah bahwa dia pernah ada dalam hidupmu. Karena dia adalah bagian dari nostalgiamu.

Saat bertemu orang yang pernah salah-paham kepadamu, gunakan saat tersebut untuk menjelaskannya. Karena engkau mungkin hanya punya satu kesempatan itu saja untuk menjelaskan.

Saat bertemu orang yang saat ini menemanimu seumur hidup, berterima-kasihlah sepenuhnya bahwa dia mencintaimu. Karena saat ini kalian mendapatkan kebahagiaan dan cinta sejati. (Dari Milis Sebelah)

Diposting oleh Hadi Kristadi untuk PENTAS KESAKSIAN
http://pentas-kesaksian.blogspot.com