Pengusaha ini mengaku bahwa ketika ia menyampaikan persembahan bagi pembangunan Sentul City Convention Center (SCCC) ia tidak berharap akan dibalas kebaikannya oleh Tuhan. Ia memberi dengan penuh ucapan syukur saja.
Dalam bisnis chemicals itu ia biasa memasok suatu perusahaan penerbangan domestik yang berkantor di Surabaya. Biasanya ia mendapat pembayaran dari perusahaan ini setelah enam bulan barang dikirim. Setelah dihitung-hitung, bisnis dengan perusahaan ini ternyata rugi, karena pembayaran yang lambat tadi. Ketika tagihan sebelumnya sudah lunas, perusahaan penerbangan ini mengajukan pembelian lagi dalam jumlah besar. Mengingat pengalaman masa sebelumnya, pengusaha ini mengenakan harga jual yang sudah diperhitungkan biaya bunga untuk enam bulan ke depan. Eh, ternyata penawaran ini diterima dengan baik oleh perusahaan di Surabaya itu. Barang dikirim segera, dan setelah dua minggu pengusaha ini menerima telpon agar ia mengambil giro pembayaran. "Paling-paling, mereka akan bayar dengan giro mundur," pikirnya. Ketika ia mengirim stafnya untuk menagih, ia terkejut karena giro itu hanya mundur seminggu. Ia tidak menyangka bahwa pembayaran dari perusahaan itu akan sedemikian cepatnya, padahal ia sudah mengenakan biaya bunga untuk enam bulan. Ia mendapat untung cukup banyak dari transaksi ini.
Bukan itu saja. Setelah dipikir-pikir ke belakang, sejak ia menyumbang untuk proyek SCCC, ia mendapat banyak pelanggan baru yang pembayarannya lancar. Sejak ia menabur untuk proyek itu, Tuhan tidak pernah berutang, Ia membalas dengan berkat dan rejeki yang berlimpah. Terpujilah Tuhan!
Ditulis oleh Hadi Kristadi untuk PENTAS KESAKSIAN
http://pentas-kesaksian.blogspot.com