Kemudian kami sampai ke tempat dimana di sana ada jutaan dan jutaan anak-anak dari segala usia. Ketika mereka melihat Tuhan, semua anak-anak itu ingin memeluk-Nya, ingin merasakan kasih-Nya lebih banyak lagi, karena Tuhan Yesus adalah kerinduan mereka. Kami sangat terharu melihat betapa Tuhan memanjakan setiap anak-anak itu, bagaimana Ia menciumi mereka dan menggandeng tangan mereka.
Kami melihat bagaimana para malaikat mendekat kepada Tuhan, membawa kepada-Nya bayi-bayi yang dibungkus kain lenan. Tuhan membelai, menyentuh, dan mencium kening mereka dan kemudian para malaikat membawa kembali bayi-bayi itu. Kami bertanya kepada Tuhan mengapa di sorga ada banyak bayi, apakah mereka bayi-bayi yang akan dilahirkan di bumi? Tuhan nampak terharu sebentar, dan Ia berkata, “Tidak, anak-anak kecil itu bukan dilahirkan di bumi! Mereka adalah anak-anak yang digugurkan di bumi, yang tidak dikehendaki orang tua mereka. Mereka itu adalah anak-anak-Ku dan Aku mengasihi mereka.” Saya menganggukkan kepala, dan suara saya terdengar gemetar ketika berani bertanya demikian kepada Tuhan.
Ketika saya belum mengenal Tuhan, Kehidupan Sejati, saya telah berbuat kekeliruan dan dosa seperti orang-orang lainnya. Salah satu dosa saya adalah menggugurkan bayi saya. Saya telah bertobat dan meminta ampun kepada Tuhan atas dosa saya tersebut. Beberapa saat kemudian saya memberanikan diri lagi bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, apakah bayi yang saya aborsi dulu ada di sini?” Tuhan menjawab, “Ya.” Saya segera mencari-cari anak saya yang dulu digugurkan dan saya melihat seorang anak lelaki yang cakap. Di dekat kakinya berdiri seorang malaikat. Malaikat itu sedang melihat ke arah Tuhan Yesus dan anak itu membelakangi kami.
Tuhan berkata kepada saya, “Lihat, itulah anak lelakimu.” Saya ingin melihatnya sehingga saya berlari ke arahnya, namun malaikat itu menghentikan saya dengan tangannya. Ia memberi isyarat agar saya mendengarkan dulu anak lelaki itu. Saya segera mendengarkan apa yang dikatakan anak lelaki saya. Ia sedang berkata-kata sambil melihat ke arah anak-anak yang lain. Ia bertanya kepada malaikat itu, “Apakah papa dan mama saya akan segera datang ke sini segera?” Malaikat itu, sambil menoleh kepada saya, menjawab anak itu, “Ya, papa dan mamamu akan segera datang.”
Saya tidak tahu mengapa saya mendapat hak istimewa mendengarkan perkataan itu, tetapi di dalam hati saya tahu bahwa perkataan itu merupakan hadiah terbesar yang dapat diberikan Tuhan kepada saya. Anak kecil saya tidak berkata dengan kemarahan, atau penderitaan, meskipun mungkin dia tahu bahwa dulu kami tidak menghendakinya dilahirkan. Ia cuma menunggu dengan kasih yang telah ditaruh Tuhan di hatinya.
Kami terus berjalan, namun saya terus menyimpan gambaran anak itu di hati saya. Saya tahu bahwa setiap hari saya harus berusaha untuk bertemu dengan anak saya pada suatu hari. Saya memiliki satu alasan lagi untuk pergi ke sorga, karena seseorang sedang menunggu saya di sana. Firman Tuhan di dalam Yesaya 65:19 mengatakan, “Aku akan bersorak-sorak karena Yerusalem, dan bergirang karena umat-Ku; di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan dan bunyi erang pun tidak.”
Posted by Hadi Kristadi for http://pentas-kesaksian.blogspot.com