Tuhan Melakukan Perubahan
"Saya adalah anak bungsu dari enam bersaudara. Sejak kecil saya biasa dimanja dan tidak pernah melakukan pekerjaan rumah, sehingga saya tumbuh menjadi seorang gadis manja, egoistis, dan keras kepala. Sifat tersebut terbawa sampai saya menikah. Sampai saat menikah itu saya belum percaya kepada Tuhan Yesus.
Suami saya adalah seorang Kristen. Tetapi sejak saya menikah dengan dia, saya tidak pernah mendukung dan ikut suami bila dia pergi ke gereja, sehingga hal itu berpengaruh kepada suami saya. Sampai kurang lebih 8 tahun pernikahan kami, suami saya jadi malas beribadah. Sifat saya yang egoistis dan keras kepala, serta perbedaan keyakinan diantara kami menyebabkan terjadinya pertengkaran-pertengkaran di sepanjang pernikahan kami. Hal itu terus terjadi hingga kami dikaruniai tiga orang anak. Pada tahun ke-8 pernikahan kami, terjadi badai yang mengguncang ikatan kasih dan kepercayaan kami satu sama lain, sehingga pada tahun 2001 kami memutuskan untuk bercerai, tanpa memikirkan perasaan dan masa depan anak-anak kami.
Namun kemurahan dan kasih Tuhan tetap berlaku atas keluarga kami. Di tahun 2004 suami saya diajak seorang teman untuk mengikuti KKR Pria Sejati dan sebulan kemudian mengikuti Camp Pembinaan Pria Sejati. Lewat semuanya ini Tuhan menyadarkan suami saya untuk sungguh-sungguh bertobat dan mengalami perubahan demi perubahan. Menyaksikan hal tersebut, saya bertobat dan mengalami kelahiran baru. Saya mengambil keputusan untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi saya.
Akhirnya di tahun yang sama saya juga mengikuti pembinaan Wanita Bijak, yang mengubah cara berpikir saya dan mengajarkan saya bagaimana menjadi isteri, penolong suami dan terus belajar melepaskan pengampunan kepada suami saya. Pemulihan pribadi yang lebih lagi saya alami. Setelah mengikuti pembinaan, saya juga terus berada dalam komunitas persekutuan doa yang sangat menolong saya untuk semakin bertumbuh. Atas semua pemulihan yang kami alami, maka di tahun yang sama kami memutuskan untuk bersatu kembali, namun masih dengan status bercerai.
Perubahan demi perubahan terus Tuhan kerjakan di dalam keluarga saya. Hal itu terutama saya rasakan pada saya pribadi. Saya yang dulunya keras kepala dan egoistis, karena kasih karunia Tuhan diberikan hati yang lembut. Sejak mengikuti pembinaan Wanita Bijak saya terus belajar berubah menjadi penolong bagi suami saya dan menjadi wanita bijak yang sesuai dengan kehendak Tuhan.
Saya bersyukur kepada Tuhan karena saya dipilih untuk menjadi anak-Nya. Lewat pembinaan Wanita Bijak (WB) saya mengerti bahwa saya adalah wanita yang berharga di mata Tuhan, bagaimanapun keadaan saya. Saya juga belajar untuk tunduk pada otoritas suami dengan pertolongan Tuhan.
Tahun 2005 kami memutuskan untuk menikah ulang di Catatan Sipil dan pernikahan kami kali ini diteguhkan ulang di Gereja. Sungguh, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan kita!" (Erly, Pembinaan WB Angkatan 1, Cirebon)- Hubungi Sekretariat Pelayanan "Wanita Bijak" untuk informasi lebih lanjut : 021 - 4585 2632 - Sdri Chica/Tantri.
Posted by Hadi Kristadi for http://pentas-kesaksian.blogspot.com