Never Say Die
Sebagai seorang alumni Kolese Kanisius Jakarta saya tidak akan pernah melupakan apa yang ditulis oleh Pater Jeuken SJ, Kepala SMA waktu itu, pada buku kenang-kenangan pribadi saya yang ditulis pada suatu acara perpisahan SMA, bunyinya: "Never Say Die". Ada banyak kata-kata bijak yang dapat ditulis beliau, namun almarhum hanya menulis kalimat pendek yang sangat bermakna itu bagi penulis.
Ada pengalaman mendalam yang saya alami dengan Pater yang sangat brilian, disiplin, dan baik hati itu. Dari sebuah SMP Negeri di Sukamandi, di sebuah desa kecil di jalur pantura, desa kecil tempat banyak bus malam berhenti untuk makan di restoran padang yang tersebar di situ, dan melanjutkan sekolah di SMA Kanisius Jakarta, itu merupakan pengalaman yang tidak pernah terbayangkan di benak saya sebelumnya. Karena standar pelajaran SMP di desa kecil ini tidaklah setinggi SMP di Jakarta, akibatnya saya kesulitan mengikuti pelajaran di semester pertama di Kanisius. Rapor saya kebakaran, sangat banyak angka merahnya. Pada waktu itu Pater Jeuken memanggil saya dan ayah saya, tentang kemungkinan saya drop out. Namun kami mohon diberikan kesempatan satu semester lagi, itupun di kelas IPS. Karena kebaikan Pater, saya masih diizinkan meneruskan sekolah di sana. Dengan kasih karunia Tuhan dan kerja keras akhirnya saya lulus dengan baik dari Kanisius. Tidaklah keliru kalau saya melihat pengalaman belajar di SMA itu, kata-kata Pater sangat tepat: Never say die! Jangan pernah berputus asa! Jangan pernah menyerah!
Pada akhir tahun 2006 yang lalu saya menulis dan menerbitkan buku "Mukjizat Kehidupan". Buku ini berkisah tentang pengalaman dua orang pengusaha yang berhasil mengatasi pergumulan masalah pribadi, keluarga dan bisnis mereka. Terbukti mereka yang "never say die" akan mengalami mukjizat kehidupan yang nyata. Dalam tempo dua bulan, buku ini mendapat sambutan yang baik dan telah terjual lebih dari 1000 copy. Rudy Hartono, mantan juara All England 8 x dan terakhir dinobatkan oleh majalah Time sebagai salah satu Asian Hero, yang telah membaca buku ini berkomentar: "Buku ini sangat patut dibaca agar kita semua mengalami terobosan dalam kehidupan sehingga kita dapat berperan-serta dalam membangun manusia Indonesia seutuhnya, sesuai potensi dan tujuan yang telah dianugerahkan kepada kita semua." Seorang rekan Canisian, Dr. Yoyong Kohar yang telah membaca buku ini juga merekomendasikan buku ini kepada rekan-rekan yang lain. Dr. Irsan Azhary Saleh Ph.D, seorang muslim yang taat, mantan Deputy Menteri Negara BUMN pada zaman Presiden Gus Dur, yang telah membaca buku ini menyatakan : "pesan moral buku ini universal dan 'very inspiring'".
Buku ini telah diedarkan melalui Toko Buku Gramedia, TGA/Toko Gunung Agung, Imanuel, Metanoia dan lain-lain. Namun kalau tidak mau repot, anda dapat memesan langsung melalui SMS 08129716102 (sebutkan nama, alamat lengkap RT RW dan kode pos), maka buku ini akan dikirim dengan kiriman Pos Express ke alamat anda. Pembayaran Rp. 40.000,- per buku dapat ditransfer via ATM BCA.
Banyak orang yang telah membacanya dan menulis via SMS bahwa mereka sangat diberkati buku ini. Banyak orang membaca buku ini sampai habis dalam waktu satu malam, karena kisahnya menarik untuk diikuti sampai selesai. Banyak orang menanyakan kapan volume dua buku ini akan diterbitkan. Banyak orang menceritakan dari mulut ke mulut tentang buku yang tidak menggurui, disampaikan dalam bahasa yang sederhana, tentang kisah kemenangan orang biasa dalam pengalaman yang luar biasa ini.
Seperti kata bijak Bunda Teresa yang saya kutip dalam buku "Mukjizat Kehidupan" itu, "I am a little pencil in the hand of a writing God who is sending a love letter to the world.”, penulis adalah pensil kecil di tangan Allah yang menulis surat cinta yang dikirim ke dunia. Bacalah surat cinta dari Tuhan untuk kita semua dalam buku yang ringan dibaca, namun sarat pelajaran kehidupan. Mukjizat Kehidupan, kita semua perlu mengalaminya.
Postd by Hadi Kristadi for : http://pentas-kesaksian.blogspot.com