Tuesday, January 16, 2007

Mempermainkan Hamba Tuhan

Seorang hamba Tuhan yang terkenal pernah bercerita bahwa ia pernah mendapatkan hadiah sebuah mobil sedan setelah seorang pengusaha dilayani dan mendapat kesembuhan dari Tuhan. Pengusaha ini memberikan mobil itu sambil berkata, "Mobil ini boleh bapak pakai sampai bapak bosan, tapi surat BPKB-nya saya yang menyimpan." Karena itu tidak masalah, maka hamba Tuhan ini memakai mobil itu dengan penuh ucapan syukur. Keluarganya juga menikmati sedan pemberian itu.

Baru dua tahun kemudian ada telpon mengagetkan dari pegawai sang pengusaha, "Mobil yang bapak pakai mohon dikembalikan karena akan dipakai perusahaan!" Hamba Tuhan ini kaget sekali, tidak menduga mobil itu akan ditarik lagi oleh pemberinya. "Mam," ia menelpon isterinya yang sedang mengendarai mobil yang mau ditarik itu, "mobil itu diminta dikembalikan oleh pemberinya sekarang juga!" sang hamba Tuhan mengatakan hal itu dengan penuh kesedihan. Istrinya kaget dan sangat marah dengan perilaku tidak konsisten dari pengusaha itu. "Sabar aja, mam. Biarlah. Nanti Tuhan gantikan dengan yang lebih baik."

Itulah pemandangan yang sangat menyedihkan. Isteri hamba Tuhan ini mengembalikan segera mobil itu ke pemberinya, pulangnya naik bajaj. Sangat menyedihkan. Tapi Tuhan itu setia. Ia segera memberikan gantinya. Namun apa yang terjadi dengan pengusaha itu?

Beberapa waktu kemudian sang hamba Tuhan bertemu dengan seseorang laki-laki di kursi roda. Kakinya lumpuh terkena stroke. Orang itu mendekati sang hamba Tuhan, lalu berkata, "Pak, ampuni saya, ampuni saya karena mempermainkan bapak. Sayalah yang menarik kembali mobil sedan yang telah saya berikan kepada bapak. Ampuni saya, pak!"
Hamba Tuhan itu berkata, "Saya sudah mengampuni bapak dari dulu. Makanya saya tidak terhalang apapun untuk menerima dan menikmati berkat-berkat Tuhan."
"Pak, tolong doakan saya agar saya disembuhkan dari stroke ini..." Tanpa ragu, hamba Tuhan ini berjongkok di muka kursi roda dan mendoakan orang yang telah menyakiti keluarganya ini. "Tuhan yang penuh belas kasihan, saya telah mengampuni bapak ini, saya mohon demi kasih karunia-Mu, pulihkan tubuh bapak ini dalam nama Tuhan Penyembuh."

Beberapa lama kemudian, ketika hamba Tuhan ini bertemu kembali, sang pengusaha telah dipulihkan 100 % dari sakit stroke-nya.
Sumber : Hadi Kristadi, http://pentas-kesaksian.blogspot.com